Pj Gubernur Agus Fatoni: Icraf Perlu Libatkan Perguruan Tinggi untuk Bangun Sumsel

Pusat Agroforestri Dunia (Icraf) melaporkan perkembangan dua proyek pembangunan di Sumsel kepada Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni.

Editor: Eko Priyono
Istimewa
Pj Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni (tengah). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni mengapresiasi dukungan Pusat Agroforestri Dunia atau Icraf.

Meski demikian, ia berharap Icraf bisa melibatkan perguruan tinggi dan pihak swasta untuk membangun provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Hal itu disampaikan Pj Gubernur Sumsel dalam audiensi Icraf dengan Pemprov Sumsel di Griya Agung, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (5/2/2024) lalu.

Pj Gubernur Sumsel didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sumsel Basyaruddin Akhmad, Kepala Bappeda Sumsel dan Karo Humas Protokol Sumsel.

Sedangkan pihak Icraf membawa South Sumatera Stakeholder Engagement Officer Era Irhami, Land Use Researcher Anugerah Yuliadi, South Sumatera Project Operation Assistant Fadilla Surya Army, South Sumatera Agroforestry Tree Officer Andi Prahmono serta Peat Livelihood Facilitator Junaidi Hutasuhut.

"Kami selalu melakukan 'Gerakan Secara Serentak'. Gunanya apa? Agar kegiatan yang dilakukan bisa terkoordinir dan terkontrol juga lebih efektif. Tolong publikasikan tahapan-tahapan kegiatannya. Sumsel ini provinsi yang besar sehingga apa pun yang dilakukan akan berdampak besar dan berkesinambungan," kata Fatoni melalui keterangan pers.

Sementara Koordinator Provinsi Sumsel Icraf David Susanto menjelaskan menjelaskan dua kegiatan besar yang dilakukan pihaknya adalah yakni "Peat Impact Indonesia" dan "Land For Life".

Proyek Peat Impact terkait ekosistem gambut yang ada di Sumsel yaitu Kabupaten Banyuasin dan kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Sedangkan proyek Land For Live menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan dan anak perempuan di Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin (Muba).

Land For Life dilakukan di 12 desa percontohan sedangkan Peat Impact ada di enam desa percontohan dengan rincian lima desa berada di kabupaten OKI dan satu desa ada di Banyuasin.

"Adapun proyek Land For Life terbagi menjadi enam desa di kabupaten Banyuasin dan enam desa di kabupaten Muba," kata David.

Sebagai informasi, kegiatan Peat Impact akan berakhir pada tahun 2024 sementara itu Land For Life akan berakhir pada tahun 2026.

Perkembangan kedua kegiatan inilah yang dilaporkan Icraf kepada Pj Gubernur Sumsel.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved