Pilpres 2024

Beda Sikap dengan Jokowi, Wapres: Pemerintah Harus dengar Suara Perguruan Tinggi

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengapresiasi sivitas akademika yang menyuarakan penting moral dan etika dalam demokrasi. Pemerintah harus dengar.

Editor: Rusna Djanur Buana
Dok BNPB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengapresiasi sivitas akademika yang menyuarakan penting moral dan etika dalam demokrasi. Pemerintah harus dengar, bahkan harus menindaklanjuti seruan itu. 

Putusan yang mengubah batas syarat usia calon presiden dan wakil presiden membuat anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka lolos.

Simon mengingatkan Presiden Joko Widodo dan para pejabat agar berpikir dan berperilaku dengan jujur dan adil dalam bernegara.

“Kekuasaan yang dijalankan secara lancung akan merusak etika,” tuturnya.

Tampak hadir dalam konferensi pers tersebut Guru Besar STF Driyarkara, budayawan, sekaligus rohaniwan Katolik Romo Franz Magnis Suseno.

Adapun begawan filsafat dari berbagai kampus di Tanah Air yang turut menandatangani ini adalah Profesor Armada RIyanto dari STF Widya Sasana Malang dan akademisi Fakultas Teologi Wedabhakti Universitas Sanata Dharma SB Mulyatno, CB Mulyanto. Kemudian, Otto Gusti Madung dari IFTK Ledalero, Maumere; Elias Tinambunan dari STFT St. Yohanes, Pematangsiantar; Y. Subani, dari Fakultas Filsafat Universitas Widya Mandira, Kupang; dan Barnabas Ohoiwutun dari STF Seminari Pineleng, Minahasa.

Sebelumnya, dalam kunjungannya ke Gunungkidul beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo hanya menyebut suara sivitas dari berbagai kampus bagian dari demokrasi.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved