Pilpres 2024

Ahok Bergabung, Ganjar Yakin Perolehan Suaranya di Jakarta Terdongkrak: Dia Banyak Pengikutnya

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama alias Komut PT Pertamina (Persero).

Editor: Feryanto Hadi
Kompas TV
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok acungkan salam metal saat kampanye akbar Ganjar-Mahfud di GBK, Sabtu (3/2/2024) 

Karenanya, Ahok memilih mundur agar bisa ikut memperjuangkan Ganjar dalam kontestasi Pemilu 2024. Ahok menjelaskan, jika tidak mundur tak bisa ikut kampanye.

Pasalnya, konstitusi mensyaratkan semua pejabat BUMN wajib mundur jika mendukung pasangan calon tertentu dan ikut kampanye.

"Kita selalu diajari untuk taat konstitusi. Konstitusi mengatur siapapun yang ikut kampanye dan anggota BUMN wajib mundur. Saya taat pada konstitusi, saya memutuskan keluar untuk memperjuangkan Mas Ganjar," tutur Ahok.

Tanggapan TKN

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Nusron Wahid menanggapi santai peristiwa mundurnya Ahok dari Komisaris Utama Pertamina untuk ikut mengkampanyekan Paslon nomor urut 3, Ganjar Mahfud.

Menurut Nusron, tidak ada peristiwa politik baru dalam mundurnya Ahok.

“Bagi saya, mundurnya Ahok jadi Komut Pertamina itu hal biasa. Bukan peristiwa politik, tapi peristiwa bisnis. Kalau Ahok akhirnya mundur untuk berkampanye, ya wajar karena dia memang politisi, anggota parpol.” jelas Nusron kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

”Ahok juga sudah sampaikan dukungan ke Ganjar sejak oktober, awal daftar. Jadi semua orang sudah tahu. Mungkin karena sekarang lagi tren mundur disana, ya sekalian mundur untuk ikut kampanye. Tidak ada yang salah.” lanjut Nusron.

Juka mundurnya Ahok hendak diklaim sebagai etika pemisahan jabatan negara dan politik, Nusron menyebut Ahok seharusnya sudah mundur sebagai Komut jauh-jauh hari.

Baca juga: Didukung Ahok yang Rela Mundur dari Komut Pertamina, Ganjar: Terima Kasih Tambahan Energinya Mas BTP

“Sudahlah, kita berpegang sama hukum yang ada. Kalau memang mau dipisahkan, misalnya politik dan profesional, Ahok harusnya sudah mundur dari Komut sejak ikut aktivitas politik dan partai.” jelasnya.

“Kalau untuk konteks Pilpres 2024, mundurnya minimal sejak awal menyatakan diri dukung Ganjar. Ini kan tidak, ini baru sekarang. Sudah mau maghrib. Disini banyak lo yang melepas jabatan dari awal untuk ikut bergabung (TKN Prabowo Gibran), tapi ga jadi berita. Biasa saja.” lanjutnya.

Namun Nusron juga menegaskan, semua pihak harus menghormati pilihan politik dari mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

“Saya kenal dan bersahabat dengan Ahok. Wong saya dulu yang membela dia. Namun soal beda pilihan pilitik ini adalah hal yang wajar. Itu hak masing-masing, mungkin suatu saat sama-sama lagi, tidak ada yang tahu.” pungkas Nusron.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved