Kisruh Pasar Kutabumi

Dipolisikan Kamaruddin Simanjuntak yang Bela Pedagang, Dirut Perumda NKR Tangerang Angkat Suara

Dilaporkan ke polisi oleh Kamaruddin Simanjuntak yang bela pedagang Pasar Kutabumi, Dirut Perumda NKR Kabupaten Tangerang Finny buka suara.

Wartakotalive.com/ Gilbert Sem Sandro
Dirut Perumda NKR Finny Widiyanti ( tengah) akhirnya angkat suara pasca dilaporkan balik pedagang Pasar Kutabumi melalui advokat kondang Kamaruddin Simanjuntak 

Sebab jalan yang berada di depan Pasar Kutabumi menjadi lautan massa karena adanya ketegangan antara aparat keamanan dengan pedagang.

Diizinkannya mobil boks tersebut melintas, membuat para pedagang berang.

Sebab mobil yang membawa plang berukuran besar itu belum juga bertolak mundur.

"Ini jalan umum, tolong berikan satu jalur untuk kendaraan yang ingin melintas," kata salah seorang aparat kepolisian melalui pengeras suara.

Melintasnya kendaraan di Jalan Raya Kutabumi itu membuat lautan massa sempat terpecah.

Tidak kehabisan akal, para pedagang yang terdiri dari ibu-ibu pun akhirnya menggelar salat maghrib berjamaah untuk kembali menutup jalan.

Tidak berselang lama, situasi pun semakin memanas.

Sebab, kendaraan taktis ternyata diterjunkan oleh Polresta Tangerang, yakni mobil water cannon pada pukul 18.03 WIB.

Pengerahan mobil water cannon itu membuat suasana semakin mencekam.

Sebab kendaraan taktis itu bolak-balik, melintas di Jalan Raya Kutabumi.

Melihat lautan manusia yang merupakan para pedagang mulai terpecah, ratusan personel gabungan Satpol PP dan polisi langsung bergerak untuk memasang plang.

Aksi tersebut sempat dicegah para pedagang agar plang tidak jadi dipasang dengan diangkat yakni mendorong mundur mobil bak terbuka Satpol PP Kabupaten Tangerang.

Namun mobil water cannon yang telah bersiap langsung membunyikan suara klakson disertai semburan air ke arah massa.

Para pedagang yang semula terdiri dari bapak-bapak dan ibu-ibu bersatu pun terpecah akibat kepanikan yang terjadi.

Sejumlah pedagang pun terjatuh akibat terdorong semprotan air dan desakan aparat kepolisian yang hendak membuka jalan.

Mengetahui hal tersebut, para pedagang wanita mulai menangis histeris sambil berteriak.

Sementara pedagang laki-laki masih berusaha menjaga agar plang tidak dipasang sambil beradu mulut dengan polisi.

Kemudian plang tersebut dipasang di area depan Pasar Kutabumi dengan ditancapkan ke dalam tanah oleh Satpol PP.

Selama proses pemasangan plang, jajaran kepolisian membentuk barisan melingkari area plang dari amarah para pedagang.

Hingga akhirnya plang tersebut berhasil terpasang dan langsung diberi garis pembatas berwarna kuning, disertai penjagaan oleh pihak kepolisian.

Tangis para pedagang semakin pecah melihat gagal menghalangi pemasangan plang tersebut.

Mereka pun mencurahkan isi hatinya kepada petugas yang berjaga.

"Bapak digaji sama negara tugasnya melindungi rakyat, tapi kenapa justru tega menindas kami pak polisi," ucap para pedagang wanita. (m28)

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google NEWS

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved