Teriakan Histeris Warga Sambut Kedatangan Anies Baswedan di Sorong, Papua

Laporan wartawan wartakotalive.com Yolanda Putri Dewanti

WARTAKOTALIVE.COM SORONG -- Calon presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan tiba di Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat Daya, Senin (15/1/2024) malam.

Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tiba pukul 18.50 WIT.

Ditemani sang istri, Fery Farhati disambut oleh para simpatisan dan dikenakan pakai adat suku Maybrat.

Teriakan "Anies Presiden" menggema saat Anies tiba di Papua. 

Puluhan relawan datang membawa spanduk bertuliskan “Selamat Datang Calon Presiden RI”, lalu tergambarkan wajah pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Baca juga: Pejabat di Batubara Diduga Berkomplot untuk Menangkan Prabowo-Gibran, Ganjar: Ini Tidak Fair

Relawan yang terdiri dari emak-emak itu berteriak dengan lantang “AMIN, AMIN, 01”.

Mereka sudah menunggu sejak sore hari untuk langsung bertemu dengan Anies.

Selain itu juga turut hadir pimpinan dan kader-kader DPW NasDem Kota Sorong, DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Nantinya selama berada di kota yang dijuluki Kota Minyak itu, capres yang diusung dari Koalisi Perubahan itu akan berkunjung ke beberapa tempat.

"Senang sekali tiba di tanah Papua karena malam hari ini dan sambutan yang diberikan memberikan kesan yang luar biasa," kata Anies.

Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Tinggi, Ini Strategi Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo

Anies berharap, kampanye yang digelar perdana di Bumi Cendrawasih itu bisa memberikan masukan untuk menjadi kebijakan jika terpilih jadi presiden nanti.

"Jadi kami berharap juga dalam kunjungan ini nantinya bisa melihat hal-hal yang bisa kita dorong untuk bisa melihat Papua menjadi makin maju dan merasakan keadilan," ucapnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menyinggung Papua memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Namun di sisi lain, kualitas kehidupan sosial masyarakat Papua masih mendapat tantangan yang cukup berat. 

"Ada tantangan di dalam kualitas kehidupan sosial, kualitas pendidikan, kualitas pelayanan kesehatan yang bagi kami itu adalah hal yang instrumental, hal mendasar yang ingin kami lakukan di Papua," tandasnya.