Berita Internasional
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Sebut Tak Ada yang Dapat Menghentikan Perang di Jalur Gaza
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebut perang tidak bisa dihentikan oleh siapa pun juga, termasuk Mahkamah Internasional.
WARTAKOTALIVE.COM - Perang Israel-Hamas dinilai tidak bisa dihentikan oleh siapa pun, termasuk Mahkamah Internasional.
Pernyataan ini diungkapkan secara gamblang oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pidatonya, Sabtu (13/1/2024).
Diketahui, Benjamin Netanyahu berpidato saat perang di Jalur Gaza yang mendekati hari ke-100, dikutip dari AP News pada Minggu (14/1/2024).
Bahkan saat Benjamin Netanyahu bicara di Mahkamah Internasional di Den Haag, menyatakan tuduhan Afrika Selatan bahwa Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina, Israel menolak tuduhan tersebut.
Baca juga: Rapat Kabinet Israel Riuh, Benjamin Netanyahu Memaksakan Anggaran Perang, Yoav Gallant Walk Out
Israel juga menganggap tuduhan itu sebagai fitnah.
Sedangkan Afrika Selatan meminta pengadilan internasional tersebut untuk memerintahkan Israel menghentikan serangan udara dan daratnya sebagai langkah sementara.
"Tidak ada yang akan menghentikan kami, tidak Den Haag, dan tidak ada orang lain," kata Netanyahu dalam pidatonya di televisi pada Sabtu malam.
Kasus yang diajukan ke pengadilan dunia tersebut diperkirakan akan memakan waktu bertahun-tahun, namun keputusan mengenai langkah-langkah sementara mungkin akan diambil dalam beberapa minggu.
Keputusan pengadilan mengikat tetapi sulit untuk ditegakkan.
Netanyahu menjelaskan bahwa Israel akan mengabaikan perintah untuk menghentikan pertempuran, sehingga berpotensi memperdalam isolasinya.
Selain iu, Israel juga semakin mendapat tekanan internasional untuk mengakhiri perang tersebut, yang telah menewaskan lebih dari 23.000 warga Palestina di Gaza.
Bahkan menyebabkan penderitaan yang luas di daerah kantong yang terkepung tersebut, meski sejauh ini terlindung oleh dukungan diplomatik dan militer AS.
Sementara ribuan orang turun ke jalan di Washington, London, Paris, Roma, Milan dan Dublin pada hari Sabtu untuk menuntut diakhirinya perang.
Para pengunjuk rasa yang berkumpul di Gedung Putih mengangkat poster yang mempertanyakan kelayakan Presiden Joe Biden sebagai calon presiden karena dukungannya yang kuat terhadap Israel selama perang.
Sedangkan Israel berpendapat bahwa mengakhiri perang berarti kemenangan bagi Hamas yang menguasai Gaza sejak 2007 dan bertekad menghancurkan Israel.
Manila Diguncang Demo Antikorupsi! Excavator Dibakar dan Puluhan Pendemo Ditangkap |
![]() |
---|
Legenda Sepak Bola Eric Cantona Serukan Boikot Klub Israel |
![]() |
---|
Galak! Presiden Irlandia Minta PBB Tendang Israel Usai Terbukti Genosida |
![]() |
---|
Pelantikan TNI dan Polri Jadi Sorotan Dunia Usai Yel-yel Viral di Rusia |
![]() |
---|
Timor Leste Ikut Memanas, Gen Z Mulai Turun Unjuk Rasa Parlemen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.