Pemilu 2024

Sudah Lipat 2000 Surat Suara Capres, Petugas Usir Lilis Tanpa Bayaran, Alasannya Gak Masuk Akal

Ketidakadilan dirasakan Lilis petugas sortir surat suara di GOR Tanjung Duren sudah melipat tapi tidak dapat imbalan

Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah
Suasana sortir lipat surat suara presiden dan wakil presiden RI, di GOR Tanjung Duren, Jakarta Barat, Kamis (11/1/2024) 

"Intinya namanya kami punya kebutuhan ya kan kami nyari kerjaan lagi susah, ya kami ke mana aja yang penting menghasilkan uang," ungkap Lilis lirih.

"Udah bela-belain ke sini ya kan. Kalau kemarin di Kebon Jeruk mendingan, masih tertib. Di sini serabutan begini, jadi kayaknya gimana ya yang masuk itu yang kenal-kenal orang dalam aja, padahal kami niat kerja," imbuhnya.

Menurutnya, ia dibayar Rp 100.000 apabila berhasil melipat satu box kardus.

Yang mana dalam sehari, Lilis bisa melipat 9 dus surat suara dalam sehari bersama tiga temannya yang lain.

"Waktu itu kami Rp 900.000 berempat. Uang makan Rp 15.000, satu orangnya Rp 225.000, jadi tambahan Rp 15.000, jadi ya Rp 250.000," kata dia.

Lilis menyampaikan, satu dus terdiri dari 500 lembar surat suara.

Sehingga total ia pernah melipat 4.500 surat suara dalam sehari.

Baca juga: 39 Hari Jelang Pemilu 2024, 529 Lembar Surat Suara untuk Jakarta Utara Dipastikan Rusak

Kendati demikian, hari ini ia mengalami nasib apes lantaran dua kotak surat suara yang telah ia lipat tak mendapatkan bayaran sama sekali.

Bahkan, dirinya luntang lantung tanpa kepastian di depan GOR Tanjung Duren, Jakarta Barat

"Kan untuk pembayaran setiap sore, kan off-nya (selesai) pukul 17.00 WIB, itu dari situ kami harus udah dapet pembayaran. Sedangkan kemarin pembayaran ditunda belum dapat," kata Lilis.

"Akhirnya sekarang pulang aja, gimana kami suruh nunggu-nunggu tapi kan kami belum tentu masuk," imbuhnya.

Di akhir, Lilis mengaku kecewa dengan apa yang terjadi hari ini kepadanya.

Padahal, ia hanya ingin mencari nafkah untuk makan dan kebutuhan sehari-harinya.

"Tolonglah dikasih peluang, kasihan juga kan berharap ibarat kata jumlahnya enggak seberapa mereka berharap, sekarang cari kerja susah," kata Lilus.

"Yang penting petugasnya dikasih ketertiban, teratur, kasih peraturan yang bagus. Daripada kayak gini kasihan," imbuhnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved