Pemilu 2024

Sudah Lipat 2000 Surat Suara Capres, Petugas Usir Lilis Tanpa Bayaran, Alasannya Gak Masuk Akal

Ketidakadilan dirasakan Lilis petugas sortir surat suara di GOR Tanjung Duren sudah melipat tapi tidak dapat imbalan

Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah
Suasana sortir lipat surat suara presiden dan wakil presiden RI, di GOR Tanjung Duren, Jakarta Barat, Kamis (11/1/2024) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Ibu rumah tangga bernama Lilis hanya pasrah saat disuruh keluar dari GOR Tanjung Duren setelah 2000 surat suara Capres/Cawapres Pemilu 2024 selesai dilipat tanpa dapat bayaran. 

Wanita berusia 51 tahun ini mengaku sudah ditugaskan melipat surat suara sejak di GOR Kebon Jeruk, Jakarta Barat

Padahal, Lilis sebelumnya telah diizinkan masuk dan mendapat tanda pengenal sebagai petugas penyortir dan pelipat surat suaea.

Bahkan, Lilis sudah melipat dua kardus surat suara yang masing-masingnya berjumlah 1.000 lembar.

Jadi totalnya sudah 2.000 surat suara ia sortir dan lipat.

Ironisnya, ia tidak mendapat upah sepeserpun dari hasil melipat dua kardus tersebut.

"Udah hampir dua dus, enggak dibayar, orang udah langsung disuruh keluar sama petugasnya, alasannya katanya enggak ada nomor, padahal dari awal udah masuk," kata Lilis saat ditemui di lokasi, Kamis (11/1/2024).

Lilis sendiri mengaku sudah menjadi petugas sortir lipat surat suara sejak di GOR Kebon Jeruk.

Baca juga: 1,9 Juta Surat Suara Pilpres Disortir Lipat, 500 Petugas Dilibatkan KPU Jakarta Barat

Namun, lantaran lokasi pelipatan dan penyortiran surat suara berpindah ke GOR Tanjung Duren, Lilis pun diminta untuk kembali datang ke tempat yang baru.

Dia pun berangkat dari rumahnya di Meruya ke GOR Kebon Jeruk sekira pukul 07.00 WIB menggunakan ojek online.

Alih-alih mendapat pemasukan untuk makan dan ongkos, Lilis justru menelan pil pahit lantaran ia tak mendapatkan bayaran sama sekali.

Lilis (51), petugas sortir lipat suara capres-cawapres, yang dikeluarkan dan tak dapat bayaran usai melipat 2 box surat suara atau sekitar 2.000 lembar surat suara.
Lilis (51), petugas sortir lipat suara capres-cawapres, yang dikeluarkan dan tak dapat bayaran usai melipat 2 box surat suara atau sekitar 2.000 lembar surat suara. (Wartakotalive.com/ Nuri Yatul Hikmah)

"Sampai sini, di sini kan berebut begitu, pakai name tag aja kan ada yang enggak masuk gitu, alasannya enggak ada nomor, penuh," ungkap Lilis.

"Mana ke sini kami naik ojek, saya dari Meruya ongkos Rp 30.000, balik lagi," lanjutnya.

Lilis mencari pekerjaan tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Meski sebenarnya, uang yang didapat dari hasil melipat surat suara itu tidaklah seberapa.

Baca juga: Jadi Pekerja Lipat Surat Suara Pemilu 2024, Tukang Servis HP Ini Kantongi Rp 1,2 Juta

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved