Pemilu 2024

Spanduk dan Baliho Caleg Betebaran, Warga Jakarta Anggap Merusak Keindahan Kota

Pemasangan spanduk dan baliho sebagai alat peraga kampanye dinilai warga Jakarta terlalu berlebihan sehingga tak sedap dipandang

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dian Anditya Mutiara
Wartakotalive/Ramadhan LQ
Baliho-Spanduk di bawah flyover Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu (6/1/2024) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemilihan calon anggota legislatif (caleg) yang berbarengan dengan pemilihan presiden dan wakil presiden tinggal satu bulan lebih lagi.

Para caleg terus berusaha meraih simpati masyarakat agar terpilih.

Pemasangan alat peraga kampanye (APK) seperti baliho hingga spanduk menjadi salah satu strategi dalam masa kampanye Pemilu 2024.

Tampak baliho serta spanduk bertebaran nyaris di setiap sudut Jakarta.

Seperti yang ada di wilayah Jakarta Selatan, tepatnya di kawasan Kebayoran Baru dan Mampang Prapatan.

Di Kebayoran Baru, baliho dan spanduk caleg dari berbagai partai dipasang di pagar luar Lapangan Sepak Bola Blok S.

Baca juga: Anies: Kampanye Bukan Sekadar Baliho, Rakyat Perlu Tahu Calon Pemimpinnya

Baca juga: Timnas AMIN Apresiasi Upaya Relawan yang Bikin Alat Peraga Kampanye Secara Swadaya

Sejumlah bendera partai politik pun tampak memenuhi pagar tersebut.

Pemasangan baliho serta spanduk caleg turut terlihat di bawah flyover Mampang.

Bahkan, banyak APK dipasang di sepanjang Jalan Kapten Tendean.

Hal tersebut mendapat tanggapan dari masyarakat yang melihatnya.

Menurut warga bernama Nisa (24), dirinya tidak mempermasalahkan pemasangan baliho dan spanduk.

"Boleh sih masang APK, tapi enggak berlebihan kayak gitu," ujar dia, kepada Wartakotalive.com, Sabtu (6/1/2024).

Baliho-Spanduk di bawah flyover Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu (6/1/2024)
Baliho-Spanduk di bawah flyover Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu (6/1/2024) (Wartakotalive/Ramadhan LQ)

Seharusnya, tambah Nisa, APK dipasang di tempat yang strategis agar tidak mengganggu keindahan kota.

"Tempatnya harus strategis. Jadi kesannya merusak sarana dan infrastruktur kota. Jadi enggak menjaga estetika wilayah," katanya.

Di sisi lain, Qolbi (31), warga lainnya mengatakan adanya spanduk dan baliho itu membuat masyarakat dapat mengetahui para caleg yang berkontestasi dalam Pemilu 2024.

Namun, ia juga meminta agar tetap mempertimbangkan aspek estetika kota serta keselamatan pengendara yang melintas.

"Takutnya kaya kejadian di Kembangan, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. Baliho roboh sampai menimpa motor," tutur dia.

Diketahui, pertarungan caleg terjadi di Dapil DKI Jakarta II yang merupakan 'dapil neraka'.

Dapil tersebut meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan luar negeri.

Istilah 'dapil neraka' disematkan kepada daerah di mana persaingan sengit antara para caleg terjadi.

Politisi ternama sampai publik figur seperti menteri, anggota parlemen petahana, elite partai, artis hingga musisi bersaing di dapil ini.

Ada nama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah yang mencalonkan diri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Di PDI Perjuangan (PDIP), banyak calon dari berbagai kalangan seperti anggota DPR petahana Masinton Pasaribu, musisi Once Mekel hingga mantan pengacara Bharada E yaitu Ronny Talapessy.

Nama artis Uya Kuya turut meramaikan dalam pemilihan umum sebagai caleg dari PAN. (m31)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved