Kecelakaan
Investigasi Penyebab Kecelakaan Kereta Api Adu Banteng Dimulai, Ini Kata KNKT
Penyelidikan penyebab kecelakaan kereta api di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat dimulai.
Kata Soerjanto, data black box di setiap stasiun, itu mungkin agak berbeda. Nanti pihaknya akan menanyakan kepada pihak LAN atau pihak KAI untuk mengajari sinyal, kode dan sebagainya.
"Nah data black box di setiap stasiun, itu mungkin agak berbeda, nanti kami akan menanyakan kepada pihak LAN atau pihak KAI untuk mengajari signal ini, kodenya apa dan gimana. Setelah kami tau, kami mempelajari, kami butuh waktu kurang lebih satu atau dua minggu," ujar dia.
Kemudian kata Soerjanto, pihaknya berusaha untuk mengambil data black box dari lokomotifnya. Apabila kondisinya ternyata rusak perlu waktu sebulan untuk memperbaikinya.
"Nah, kadang kalau udah rusak, kita butuh melakukan perbaikan dulu sehingga bisa memakan waktu sampai satu bulan, baru kebaca, baru kita bisa menganalisis datanya," ucapnya.
Diketahui dua kereta tabrakan di jalur yang sama. Adapun lokasi kejadian kecelakaan terjadi hanya selang 1 km sebelum Stasiun Cicalengka pada Jumat (5/1/2024) pukul 06.00 WIB.
Kedua kereta yang adu banteng itu adalah KA Turangga jurusan Surabaya, Gubeng tujuan Bandung dengan kereta commuter line Bandung Raya jurusan Bandung-Rancaekek.
Dikabarkan dua masinis dan satu pramugara tewas dalam tabrakan kereta di Jalan Petak Haurpugur-Cicalengka, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024).
(Wartakotalive.com/DES/Tribun Jabar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.