Kecelakaan
Investigasi Penyebab Kecelakaan Kereta Api Adu Banteng Dimulai, Ini Kata KNKT
Penyelidikan penyebab kecelakaan kereta api di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat dimulai.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
WARTAKOTALIVE.COM - Penyelidikan penyebab kecelakaan kereta api di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat dimulai.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai melakukan investigasi dan mengumpulkan data di lapangan terkait dengan adu banteng KA Turangga vs Kereta Api Lokal Bandung Raya.
Dikutip dari Tribun Jabar, KNKT akan mewawancarai para petugas di Stasiun Cicalengka dan Stasiun Haurpugur Rancaekek.
Selain itu KNKT juga akan membuka data black box, untuk mengungkap fakta di balik insiden tabrakan kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Menurut Ketua KNKT Dr Ir Soerjanto Tjahjono, sejak kemarin pihaknya sibuk wawancara saksi karena sebelumnya di hari kejadian, fokus kepada penanganan korban.
Pihak yang sudah diwawancara ialah para petugas di Stasiun Cicalengka dan Stasiun Haurpugur.
"Kami interview dengan petugasnya dan mengambil semua data yang ada di Stasiun Cicalengka dan Stasiun Haurpugur," kata Soerjanto, di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Sabtu (6/7/2023).
Menurut Soerjanto, petugas di stasiun yang mengatur jadwal pemberangkatan kereta api juga akan dijadwalkan untuk diwawancarai.
"Apa yang mereka rasakan dan alami, nanti kita akan cocokkan dengan data logger yang kita baca di Stasiun Haurpugur dan di Cicalengka maka kita akan periksa di kedua keterangan itu," kata Soerjanto.
Lalu kata Soerjanto, nantinya KNKT akan mencari penyebab kecelakaan adu banteng kereta api di Bandung.
"Kok bisa seperti ini, yang pasti kan terjadi kecelakaan, itu faktualnya. Nah, kita sedang mencari kenapanya," ujar dia.
Para petugas di Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka diwawancara sebab kejadian tabrakan tersebut berada di antara kedua stasiun tersebut.
Baca juga: Histeris Tunggu Evakuasi Anak, Ibu Korban Tewas Kereta Api Turangga: Mamah Jeung Saha Aa
"Sampai hari Senin (pengumpulan data wawancara)," katanya.
Selain itu KNKT juga akan memeriksa black box dari stasiun dan lokomotif yang terlibat tabrakan.
Kata Soerjanto, data black box di setiap stasiun, itu mungkin agak berbeda. Nanti pihaknya akan menanyakan kepada pihak LAN atau pihak KAI untuk mengajari sinyal, kode dan sebagainya.
"Nah data black box di setiap stasiun, itu mungkin agak berbeda, nanti kami akan menanyakan kepada pihak LAN atau pihak KAI untuk mengajari signal ini, kodenya apa dan gimana. Setelah kami tau, kami mempelajari, kami butuh waktu kurang lebih satu atau dua minggu," ujar dia.
Kemudian kata Soerjanto, pihaknya berusaha untuk mengambil data black box dari lokomotifnya. Apabila kondisinya ternyata rusak perlu waktu sebulan untuk memperbaikinya.
"Nah, kadang kalau udah rusak, kita butuh melakukan perbaikan dulu sehingga bisa memakan waktu sampai satu bulan, baru kebaca, baru kita bisa menganalisis datanya," ucapnya.
Diketahui dua kereta tabrakan di jalur yang sama. Adapun lokasi kejadian kecelakaan terjadi hanya selang 1 km sebelum Stasiun Cicalengka pada Jumat (5/1/2024) pukul 06.00 WIB.
Kedua kereta yang adu banteng itu adalah KA Turangga jurusan Surabaya, Gubeng tujuan Bandung dengan kereta commuter line Bandung Raya jurusan Bandung-Rancaekek.
Dikabarkan dua masinis dan satu pramugara tewas dalam tabrakan kereta di Jalan Petak Haurpugur-Cicalengka, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024).
(Wartakotalive.com/DES/Tribun Jabar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.