Pemilu 2024

Roy Suryo Ajukan Somasi, tak Terima Disebut Tukang Fitnah, Anggota KPU: Itu Risiko Pekerjaan

Anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos mengatakan pihaknya tak gentar hadapi somasi Roy Suryo. Katanya, itu bagin dari risiko pekerjaan.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Junianto Hamonangan
Anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos mengatakan pihaknya siap menghadapi somasi yang diajukan Roy Suryo karena tak terima disebut tukang fitnah. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Permasalahan somasi yang dilayangkan pakar telematika Roy Suryo kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asyari, dinilai sebagai risiko pekerjaan.

Hal itu disampaikan oleh anggota KPU RI, Betty Epsilon Idroos, di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/12/2023).

Diketahui, somasi yang dikirimkan oleh Ristan BP Simbolon, kuasa hukum Roy, buntut dari ucapan Hasyim yang menyebut Roy "tukang fitnah".

Menurut Betty, jika hal tersebut merupakan konsekuensi pekerjaan.

"Dan Ketua (Hasyim) menyampaikan semua konsekuensi pekerjaan, salah satunya mendapat somasi, itu akan dilalui sebaik mungkin oleh Ketua," tuturnya.

Betty juga mengatakan, somasi sebagai konsekuensi pekerjaan itu disampaikan oleh Hasyim saat rapat pleno terbuka perubahan pemilihan luar negeri.

Diketahui, Roy Suryo mengaku keberatan atas tudingan Ketua KPU Hasyim Asyari yang menyebutnya "tukang fitnah".

Baca juga: Ketua KPU RI Tak Gentar Dilaporkan Roy Suryo ke Polisi, Hasyim: Dia Baru Bebas dari Penjara

Tudingan tersebut disampaikan Hasyim saat mengomentari pernyataan Roy soal kritikan penggunaan tiga mikrofon oleh cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, pada debat yang digelar Jumat (22/12/2023) lalu.

Sedangkan, mantan politisi Partai Demokrat yang kini ketua Majelis Agung Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), I Gede Pasek Suardika, justru meminta Roy Suryo untuk bertobat dan berhenti buat gaduh.

"Sebagai mantan kolega dulu di PD, Saya sarankan sebaiknya Roy Suryo bertobat dan berhenti membuat gaduh dengan narasi konspiratif yang dilakukan terkait Debat Pilpres," kata Gede Pasek Suardika kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/12/2023) malam.

Baca juga: Roy Suryo Tuduh KPU Bantu Gibran Pakai 3 Mic, Gede Pasek: Tobat, Jangan Buat Gaduh terus

Pasek mengatakan, soal tudingan tidak netral, lalu membangun narasi kalau salah satu peserta debat dapat privilege sangat berbahaya.

Karena bisa meracuni harmoni sosial di masyarakat yang sedang naik tensi politiknya.

"Memang menurut saya yang diungkapkan Roy Suryo sudah menjurus ke fitnah," ujarnya.

"Buat gaduh saja apalagi dengan label pakar telematika segala," imbuhnya.

"Semua bisa menonton tampilan ketiganya sama kok perlengkapannya, " lanjut pria yang akrab disapa GPS ini.

Roy Suryo kerap bikn gaduh, terbaru dia mengajukan somasi pada Ketua KPU RI Hasyim Asyari.
Roy Suryo kerap bikn gaduh, terbaru dia mengajukan somasi pada Ketua KPU RI Hasyim Asyari. (KOMPAS.com/Joy Andre T)

Lalu, Pasek pun mengkhawatirkan akibat ulah model Roy Suryo ini bisa menjauhkan diskusi- diskusi substansial demokrasi di masyarakat.

"Seharusnya rakyat usai debat bisa berdiskusi soal tawaran masing masing capres dan cawapres sehingga bisa menimbang, memilih dan memilah program yang paling ideal bagi rakyat," katanya.

"Tapi gara-gara ulah Roy Suryo sekelas mantan menteri ini malah menggeser isu itu menjadi perdebatan berbau fitnah yang tidak produktif," imbuhnya.

Oleh karenanya, saran Pasek, sebaiknya Roy Suryo berhenti menebar narasi konspiratif yang bisa menjurus fitnah.

"Saya khawatir mantan kolega Saya ini nanti setelah sebelumnya jadi mantan menteri malah ke depan bergelar residivis jika tidak diingatkan," katanya.

"Cukup pengalaman masuk penjara kemarin dijadikan pelajaran. Lebih baik berstatus mantan menteri daripada jadi berstatus sebagai residivis urusan fitnah fitnah itu," tegas Pasek.

Sebelumnya, KPU RI merespons soal surat somasi yang dilayangkan Pakar telematika, Roy Suryo.

Roy Suryo mengaku keberatan atas tudingan Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang menyebutnya "tukang fitnah".

Tudingan tersebut disampaikan Hasyim saat mengomentari pernyataan Roy soal kritikan penggunaan tiga mikrofon oleh cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, pada debat yang digelar Jumat (22/12/2023) lalu.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved