Pilpres 2024

Capres Anies Baswedan: Software Aplikasi Pemerintah Diintegrasikan, Tapi Bukan Sentralisasi

Capres Anies Rasyid Baswedan merespons banyaknya perangkat lunak atau software aplikasi milik pemerintah saat ini dengan melibatkan anggaran besar.

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Capres Anies Rasyid Baswedan merespons banyaknya perangkat lunak atau software aplikasi milik pemerintah saat ini dengan melibatkan anggaran besar, untuk pembuatannya. Foto: Capres Nomor Urut 01, Anies Rasyid Baswedan 

"Ketika bertemu dengan mereka, termasuk dari NTB, mereka menyampaikan persoalan yang mereka rasakan. Apa yang mereka sampaikan? Pak, sesungguhnya kami tidak ingin bekerja di sini."

"Bila ada pekerjaan di Indonesia, kami ingin pulang," kenang mantan Gubernur Jakarta itu dalam acara Desak Anies di Mataram, NTB, Selasa (19/12/2023).

Adapun langkah kedua ialah dengan membekali para pekerja imigran.

Salah satu pembekalan yang dimaksud ialah keterampilan, sehingga ketika menginjakkan kaki di negeri orang, mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.

Selain itu, jika terpilih menjadi presiden, Anies juga akan membekali para pekerja imigran dengan perlindungan yang baik.

Salah satunya, dengan menambah staf di kantor-kantor perwakilan Indonesia di tempat para pekerja migran itu bekerja.

"Kita harus pastikan bahwa kantor-kantor perwakilan Indonesia di tempat banyak pekerja migran punya cukup staf untuk melayani pekerja migran."

"Karena ketika mereka membutuhkan pertolongan, mereka tidak bisa ke mana-mana kecuali meminta pertolongan ke perwakilan kita," jelasnya.

Tidak kalah penting, sambung Anies, adalah memberikan perlindungan ketika para pekerja migran ini pulang ke Indonesia.

Sebab faktanya, banyak pekerja yang menjadi korban di tempat-tempat kedatangannya, seperti bandara.

"Kita harus mengimbangi perlindungan kepada mereka. Jangan sampai mereka kemudian malah menjadi korban yang dimanfaatkan orang-orang jahat, padahal mereka sesungguhnya telah menjadi pahlawan bagi keluarganya," tutup Anies.

Cara Anies Kelola Utang Pemerintah Indonesia yang Membengkak

Anies Baswedan menjawab sejumlah pertanyaan dari kaum muda dalam acara Desak Anies di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa 19 Desember 2023.

Salah satu pertanyaan tersebut adalah soal pengelolaan utang Pemerintah Indonesia yang kini jumlahnya sudah mencapai hampir Rp8000 triliun.

"Utang sesungguhnya bukan jadi masalah bila digunakan untuk kegiatan produktif. Karena dia memberi manfaat bagi orang banyak"

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved