Eksklusif Warta Kota
Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Terkait Wolbachia, Pemerintah Wajib Transparan!
Terkait program penyebaran wolbachia di beberapa kota, mantan Menkes Siti Fadilah mepertanyakan dampak jangka panjang program
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menerapkan inovasi baru dengan memanfaatkan teknologi wolbachia untuk menekan kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di Tanah Air.
Uji coba wolbachia atau nyamuk Bil Gates ini sudah dilakukan di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, tahun 2022 lalu.
Hasilnya? Sukses menekan kasus DBD hingga 77 persen dan proporsi dirawat di Rumah Sakit (RS) 86 persen.
Berkas program inovasi wolbachia pun masuk ke dalam Strategi Nasional (Stranas).
Namun tidak seluruh wilayah di Indonesia menerima program tersebut.
Pada 13 November 2023 lalu, warga di Denpasar, Bali menolak wilayahnya disebarkan nyamuk wolbachia.
Terkait hal tersebut, Warta Kota berkesempatan mewawancarai mantan menteri kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari.
Ia mempertanyakan dampak jangka panjang program wolbachia.
Berikut wawancara ekslusif Warta Kota Jurnalis Rendy Rutama Putra bersama Siti yang berlangsung di kawasan kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (28/11) lalu:
Apa penilaian Anda terkait upaya Kemenkes menyebar nyamuk wolbachia untuk mengendalikan kasus demam berdarah di Indonesia ?
Awalnya saya mencari tahu apa itu nyamuk wolbachia dan ternyata ada pemimpin di Universitas Gadjah Mada (UGM) yang bekerja sama dengan World Mosquito Program (WMP).
Kemudian ada peneliti UGM meneliti tentang nyamuk yang diselipkan telur wolbachia.
Hal ini diharapkan akan mengubah komunitas nyamuk agar mempunyai telur wolbachia.
Telurnya sendiri diimpor dari Australia.
Setelah diuji klinik, penelitian itu diklaim menurunkan Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga 77 persen.
Baca juga: Siti Fadilah Sebut Indonesia Kelinci Percobaan Wolbachia, Dinkes DKI: Hoaks, Tak Perlu Ditanggapi
| Arief Rosyid Hasan Sebut Kompetensi Anak Muda Tak Cuma Pengalaman |
|
|---|
| Komando TKN Fanta Prediksi Setelah Gibran Dilantik Sanggup Beradaptasi Meski Minim Pengalaman |
|
|---|
| Pinkan Mambo Pernah Dibayar Cuma 30 Ribu Per 3 Jam hingga Digodain Om-om |
|
|---|
| Wakil Ketua Komisi E DPRD Elva Farhi Qolbina Bercita-cita Jadi Anggota Legislatif Sejak SMP |
|
|---|
| Pengobatan Alternatif Mak Erot Diminati dari Kalangan Pejabat hingga Artis, Hanya Pakai Rempah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.