Hal Buruk yang Harus Dihindari Saat Kelola Uang, Mulai Lupa Bikin Anggaran Hingga Belanja Impulsif
Mengelola uang dengan cerdas lebih berarti menghilangkan kebiasaan buruk daripada memperkenalkan aliran pendapatan baru.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Anda harus tahu cara yang tepat untuk mengelola keuangan untuk menghindari kebangkrutan.
Hal itu harus diperhatikan, karena pengelolaan uang sering kali pertarungan antara kebiasaan baik dan keinginan belanja.
Menciptakan kekuatan finansial yang positif dalam hidup bukan tentang mendapatkan bantuan dari penasihat tepercaya.
Atau mendapatkan keberuntungan dan memulai perjalanan Anda dengan kekayaan.
Anda juga tidak perlu memiliki pekerjaan bagus atau gaji setinggi langit untuk menciptakan momentum positif bagi masa depan keuangan.
Kenyataannya, mengelola uang dengan cerdas lebih berarti menghilangkan kebiasaan buruk daripada memperkenalkan aliran pendapatan baru.
Atau meraih kesuksesan besar di pasar saham, atau promosi dan kenaikan gaji yang Anda idam-idamkan.
Baca juga: Tips Sequis untuk Jadi Pahlawan Finansial Keluarga
Siapa pun dapat menciptakan momentum positif untuk keuangannya, diperlukan hanya sedikit kesabaran dan dedikasi.
Hal-hal seperti belanja cerdas saat Anda membeli bahan makanan.
Atau menghilangkan pengeluaran untuk barang-barang yang tidak terpakai dapat membuat perbedaan besar dalam keuangan Anda.
Bagian terbaiknya, kebiasaan ini mudah dikembangkan dan semakin meningkatkan proses pengelolaan uang Anda.
Hal pertama yang perlu Anda lakukan untuk menghindari kebiasaan finansial, belajar memahami bahwa Anda tidak mengetahui segalanya.
Kesenjangan pengetahuan dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang buruk.
Jadi mencari jawaban dan tetap lapar untuk belajar dan berkembang dari kesalahan Anda menjadi langkah pertama menuju peningkatan kemandirian finansial.
Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga, Perempuan Indonesia Didukung Tingkatkan Literasi Keuangan
Berikut beberapa kebiasaan buruk dalam mengelola keuangan yang harus segera Anda atasi.
| Mantan Karyawan Ashanty Klaim Hak Belum Dibayar dan Intimidasi |
|
|---|
| Kepala Cabang Dealer di Jaksel Gelapkan Rp572 Juta, Diduga untuk Bayar Pinjol |
|
|---|
| Tak Ada Ampun, Purbaya Pecat 26 Pegawai Pajak yang Main-main Dengan Uang Negara |
|
|---|
| IMOS 2025 Hadirkan Program Diskon 50 Persen untuk Pembelian Motor hingga Helm |
|
|---|
| Wahyudin Moridu Dipecat PDIP Mau Rampok Uang Negara, Ternyata Miskin Kekayaannya Minus Rp 2 Juta |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.