Pilpres 2024

Ini Paparan Anies Saat Debat: Ada Satu Melenial jadi Cawapres Ribuan yang Lain Mendapat Kekerasan,

Anies Baswedan menyebut ada milenial dengan mudah menjadi cawapres, sementara ribuan Gen Z lainnya mendapat kekerasan saat menyampaikan pendapat.

Editor: Rusna Djanur Buana
Akun YouTube @KPURI
Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menyindir cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka saat debat perdana yang digelar di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023) Menurut Anies ada ribuan milenial lain yang justru dibungkam dan dihadapi dengan kekerasan saat mengkritik pemerintah. 

Ini harus dipegang teguh oleh pemegang kekuasaan baik yang di puncak dan seluruh jajaran.

Tapi apa yang akan terjadi banyak aturan ditekuk sesuai dengan kepentingan yang
sedang memegang kekuasaan.

Apakah ini akan diteruskan? Tidak. Ini harus diubah, ini harus dikembalikan.

Kemudian kita menyaksikan betapa pada hari-hari ini tatanan ketika kita menyelenggarakan pemerintahan sering tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum yang kita pegang.

Baca juga: Pengamat Politik: Debat Capres-Cawapres Bisa Jungkirbalikkan Hasil Survei Saat Ini

Karena itulah kami melihat perubahan ini harus kita kembalikan.

Negara ini adalah negara hukum, bukan negara kekuasaan. Dalam negara hukum kekuasaan diatur oleh hukum.

Dalam negara kekuasaan, hukum diatur oleh penguasa dan kita tidak menginginkan itu terjadi. 

Pada saat ini kalau kita lihat hukum itu harusnya tegak begini, inilah hukum dalam kenyataannya dia bengkok, dia tajam ke bawah, dia tumpul ke atas dan kondisi ini tidak boleh didiamkan, tidak boleh dibiarkan dan harus berubah karena itu kita mendorong perubahan, mengembalikan hukum menjadi tegak kepada semuanya.

Dan bila kita saksikan hari ini ada 1 orang milenial bisa menjadi calon wakil presiden, tetapi ada ribuan milenial generasi Z yang peduli pada anak-anak bangsa, yang peduli pada mereka yang termarjinalkan ketika mereka mengungkapkan pendapat, ketika mereka mengkritik pemerintahan justru mereka sering dihadapi dengan kekerasan, dihadapi dengan benturan dan bahkan gas air mata.

Apakah kondisi ini akan dibiarkan? Tidak, kita harus lakukan perubahan.

Oleh karena itu, kami hal yang mendasar, yang tidak kalah penting, ini kedua nih, yang tidak kalah penting.

Kita menyaksikan pada saat ini, ada peristiwa seperti peristiwa Ibu Mega Ibu Mega Suryani Dewi, seorang ibu rumah tangga, yang mengalami kekerasan rumah tangga.

Lapor pada negara, tidak diperhatikan dan dia meninggal korban kekerasan.

Apakah akan dibiarkan? Tidak. ini harus diubah. Dan tidak kalah penting, hadir bersama saya disini,
ayahnya Harun Al Rasyid.

Harun Al Rasyid adalah anak yang meninggal. Pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019 yang menuntut keadilan pada saat itu.  Protes hasil pemilu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved