Pilpres 2024
Pengamat Politik: Debat Capres-Cawapres Bisa Jungkirbalikkan Hasil Survei Saat Ini
Jajak pendapat sejumlah lembaga survei diduga menunjukkan dimensi emosional masih dominan. debat capres akan membuat pemilih menjadi rasional
"Jangan kemudian dengan diksi yang terlalu tinggi, sehingga hanya menyentuh masyarakat kelas menengah dan elite saja," tambahnya.
Ia menuturkan sebenarnya persoalan hari ini adalah narasi para capres-cawapres yang bisa terkait dengan realitas kehidupan masyarakat sehari-hari.
Utamanya terkait harga pangan dan daya beli masyarakat, lapangan pekerjaan.
"Tentu yang paling mungkin adalah bagaimana persoalan hukum, HAM, korupsi, demokrasi dengan isu kesejahteraan dan ekonomi. Itu harus bisa relate," tandasnya.
Seperti diketahui, KPU akan menggelar lima kali debat capres dan cawapres dengan berbagai tema. Debat perdana akan digelar di Gedung KPU Menteng, Selasa (12/12/2023) malam ini.
Survei tidak merekam fakta sesungguhnya
Secara terpisah Co Captain Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) Almuzzammil Yusuf ikut menanggapi hasil survei yang dirilis beberapa lembaga beberapa hari terakhir.
Menurut Muzzammil, survei pilihan politik belum tentu merekam fakta yang sesungguhnya ketika dilakukan di tengah rasa kekhawatiran publik untuk bicara bebas tentang pilihannya yang ditandai indeks demokrasi yang turun.
"Ditambah lagi beberapa lembaga survei masih merekam 40 persen atau lebih yang masih bisa berubah pilihannya," ujar Anggota Komisi I DPR RI ini, Selasa (12/12/2023).
Baca juga: Babak Belur di Survei Litbang Kompas, Ganjar: Kami Punya Petanya, dan akan lebih Agresif
"Yang dibutuhkan hari-hari ini bukanlah merekam survei, tapi mendorong dan mengorganisir keberanian publik untuk merasa bebas," imbuhnya.
"Dalam menyatakan pilihannya tanpa merasa akan ditekan atau diancam oleh oknum bandit pemilu saat masyarakat hadir ke TPS pada 14 Februari 2024 dan pada putaran kedua Pilpres pada 26 Juni 2024," ujar Ketua DPP PKS Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) ini.
Maka, yang dibutuhkan oleh kita semua adalah kolaborasi seluruh komponen bangsa untuk merealisasikan amanat konstitusi pasal 22 E Undang-undang Pemilu yang dilakukan dengan Luber dan Jurdil.
"Kolaborasi antara KPU Bawaslu dan DKPP di satu pihak, kemudian di lain pihak juga dukungan kuat suara Parlemen, plus gerakan ekstra Parlemen dan yang terpenting adalah keberanian 204 juta pemilih untuk menyatakan kemerdekaan, kebebasan dan kegembiraannya untuk memilih," tegas Anggota DPR RI dari Dapil Lampung 1 ini.
Menurut Muzzammil, Dewan Pers melalui media massa harus secara aktif memperkuat gerakan ini.
"Garda ekstra parlemen yang terdepan untuk isu Pemilu Luber Jurdil yang akan paling didengar 204 juta pemilih, menurut saya adalah mahasiswa seluruh kampus di Indonesia," ucapnya.
Baca juga: Berikan Support Untuk Ganjar, Siti Atiko Pastikan Dirinya Hadir pada Debat Pilpres Pertama
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.