Pilpres 2024

Jubir AMIN: Pasangan Anies-Cak Imin akan Mengembalikan Independensi KPK jika Menangi Pilpres 2024

Jubir AMIN memastikan capres-cawapres nomor urut 1 akan bersikap tegas pada kasus hukum dan mengembalikan maruah KPK yang kini hancur.

Editor: Valentino Verry
istimewa
Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) bertekad mengembalikan maruah KPK sebagai lembaga independen dalam membasmi korupsi jika memenangi Pilpres 2024. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Angga Putra Fidrian mengungkapkan persiapan pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menjelang debat capres-cawapres besok, Selasa (12/12/2023).

"Kalau persiapan tentu saja sudah rapat, mengisi materi dan belajar," kata Angga pada wartawan di Jalan Pangeran Diponegoro No.10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/12).

Baca juga: Tampil Beda, Anies-Cak Imin Bakal Sapa Relawan yang Nobar Debat Capres di Rumah Pemenangan AMIN

"Tapi karena dua-duanya ini punya pengalaman dalam konteks debat, sebenarnya persiapan paling penting ya istirahat," imbuhnya.

Menurutnya, visi misi AMIN terkait hak asasi manusia, korupsime sudah sering digaungkan oleh pasangan calon tersebut sehingga tak ada hal baru yang krusial.

"Yang paling penting ada di sesi tanya jawab nanti, gimana agar capres-cawapres ini punya pandangan atas permasalahan, kasus jadi bukan hanya menyampaikan visi misi saja ketika debat," ucapnya.

"Jadi saat ada tanya-jawab, sanggahan supaya capres-cawapres benar-benar teruji dan terasah dan kita bisa dapat sudut cara pandang beliau-beliau itu terhadap masalah," jelasnya.

Secara spesifik, Angga menjelaskan bahwa masalah paling krusial bedasarkan berbagai survei adalah soal pemberantasan korupsi.

Baca juga: Cerita Mutiara Baswedan Masuk Tim Kampanye Anies-Cak Imin Tetap Pakai Wawancara

"Sehingga salah satu yang ditekankan penguatan kembali lembaga-lembaga pemberantasan korupsi di Indonesia yang selama ini dilemahkan dan hal-hal lain berkaitan dengan itu," tukasnya.

"Yang jelas kami akan mengembalikan meritokrasi ke KPK, ada 57 yang kemarin gagal tes wawasan kebangsaan (TWK), itu pasti akan jadi salah satu yang jadi sasaran untuk diajak kembali masuk untuk memperkuat KPK di periode berikutnya," lanjutnya.

Menurutnya, kasus ketua KPK yang menjadi tersangka penyuapan menjadi salah satu indikasi pelemahan lembaga antirasuah itu saat ini.

"Pak Anies dan Gus Muhaimin akan fokus untuk mengembalikan itu lagi, jadi direvitalisasi, mengajak kembali yang sudah keluar dengan mekanisme tertentu dan mencari kader-kader terbaik daerah itu yang jarang dan untuk memperkuat KPK di Jakarta," pungkasnya.

Baca juga: Pengamat: Penanganan Korupsi Era Presiden Jokowi Lemah, KPK Mudah Diintervensi

Sebelumnya, mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyebut penguasa ingin melemahkan lembaga anti-rasuah itu agar bisa dikendalikan dan diperintah-perintah.

Hal tersebut merupakan hasil perenungannya setelah dia dipanggil Presiden Joko Widodo dan diminta menghentikan kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto (Setnov).

Saat itu Setnov berstatus sebagai ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar, partai yang mendukung Jokowi.

Agus Raharjo mengungkapkan hal tersebut dalam bincang-bincang bersama Rosi yang ditayangkan oleh Kompas TV, Kamis (30/11/2023).

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved