Pilpres 2024

Resmi Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran, Khofifah: Kita Lihat Saja Tren Suara Nomor Urut 2 di Jatim

Khofifah Indar Parawansa menjadi ancaman nyata bagi Anies Baswedan dan Ganjar di Jawa Timur. Khofifah resmi gabung ke Prabowo.

Editor: Rusna Djanur Buana
Kompas.com/Garry Andrew Lotulung
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa resmi bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran. Persaingan di Jawa Timur makin panas. 

Mengingat, Khofifah akan menyusul 2 mantan gubernur Jatim sebelumnya, Imam Utomo (Gubernur Jawa Timur periode 1998-2003 dan 2003-2008) dan Soekarwo atau Pakde Karwo (Gubernur Jatim periode 2009-2014 dan 2014-2019) sebagai pendukung Prabowo-Gibran.

Sosok Khofifah

Khofifah merupakan wanita yang lahir dari keluarga sederhana dan bukan dari kalangan pejabat maupun priyayi.

Bapaknya seorang petani dan juga berternak sapi perah, sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa.

Khofifah dibesarkan di lingkungan perkampungan padat di Kawasan Wonocolo Surabaya.

Sebuah kampung yang kini terhimpit oleh kemajuan Kota Pahlawan. Rumah masa kecil Khofifah hingga kini masih ada meski tidak lagi dihuni.

Rumah masa kecil Khofifah masih ada di kampung Wonocolo. Rumah itu bernomor 1, dan bercat hijau. Bukan rumah yang besar. Hanya sepetak rumah berlantai satu dan beratap rendah.

Di rumah itu, Khofifah bersama lima saudaranya hidup dan dibesarkan. Dengan kondisi perekonomian yang cukup, Khofifah ditempa menjadi anak kecil yang ulet dan agar mampu berdiri di atas kaki sendiri.

“Saya dulu saat kecil itu jualan es lilin keliling kampung. Sambil bermain, sambil jualan es. Saya nggak malu,” kata Khofifah dikutip Tribun Madura.

Dia sempat jualan es lilin dari kelas empat SD hingga dua tahun. Bahkan ke sekolah ia beberapa kali juga membawa dagangan untuk dijual ke teman-teman di sekolahnya.

Sejak kecil ia sudah dibiasakan untuk tidak hidup dalam lingkungan yang manja dan berpangku tangan.

Khofifah kecil juga tumbuh sebagai anak yang suka berpetualang. Ia bahkan suka mencari ikan dan kerang di sungai Jemursari.

Melihat Ka'bah

Yang dulu kondisinya tidak seperti sekarang. Airnya deras dan juga banyak dijadikan tempat bermain oleh anak-anak kecil.

Yang ditanamkan kedua orang tuanya adalah hidup dengan seadanya, dan juga tidak malu dengan yang ia punya serta tak pantang menyerah dalam menggapai apa yang dicita-citakan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved