Berita Bekasi

Sebelum Meninggal, Fatir Korban Bully di Bekasi Mau Dibawa ke Malaysia

Fatir bergantung alat oksigen untuk bernafas hingga sempat ingin dibawa ke Malaysia untuk pengobatan karena kondisinya tersebut

Wartakotalive/Muhammad Azzam
Kuasa hukum Fatir, Mila Ayu Dewata kepada awak media di rumah duka di Perumahan Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (7/12/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Terungkap sebelum meninggal kondisi Fatir Arya Dinata (12) korban bullying di Bekasi semakin memburuk

Fatir siswa asal Tambun, Kabupaten Bekasi korban bullying atau perundungan hingga kaki diamputasi meninggal dunia, pada Kamis (7/12/2023) dini hari.

Fatir bergantung alat oksigen untuk bernafas hingga sempat ingin dibawa ke Malaysia untuk pengobatan karena kondisinya tersebut.

"Ya ketika drop itu kondisinya semakin kristis sesak, harus dibantu alat oksigen untuk bernafas," kata kuasa hukum Fatir, Mila Ayu Dewata kepada awak media pada Kamis (7/12/2023).

Baca juga: Kondisi Terakhir Fatir Sebelum Meninggal, Siswa di Bekasi Korban Bully hingga Kaki Diamputasi

Mila menceritakan, sebelum Fatir meninggal, timnya berniat mengadakan galang dana untuk dibawa berobat ke Malayasia. Pasalnya, kondisinya semakin memprihatinkan.

"Tapi yang kami sesalkan kami tadinya mau membawa Fatir ke Malaysia. Memutuskan untuk galang dana, ternyata Allah berkehendak lain," imbuhnya.

Dia menceritakan detik-detik terakhir kondisi kliennya sebelum menghembuskan nafas terakhir sekira pukul 02.25 WIB.

Setelah mendapatkan perawatan di RS Dharmais Jakarta, Fatir diizinkan pulang ke rumah pada Kamis 16 November 2023.

FAA, siswa SD yang menjadi korban perundungan oleh teman-temannya di sebuah sekolah wilayah Jatimulya, Kota Bekasi hingga menjalani amputasi kaki, kembali dirujuk ke RS Dharmais. Kuasa hukum FAA, Mila Ayu Dewata Sari alias Mila Cheah mengatakan ada cairan menggenang pada paru-paru FAA sehingga diperlukan penyedotan cairan.
FAA, siswa SD yang menjadi korban perundungan oleh teman-temannya di sebuah sekolah wilayah Jatimulya, Kota Bekasi hingga menjalani amputasi kaki, kembali dirujuk ke RS Dharmais. Kuasa hukum FAA, Mila Ayu Dewata Sari alias Mila Cheah mengatakan ada cairan menggenang pada paru-paru FAA sehingga diperlukan penyedotan cairan. (Kolase Wartakotalive.com/Istimewa)

Namun pada Sabtu 18 November 2023 sekitar pukul 20.00 WIB nafas Fatir sesak lalu oleh pihak keluarga dibawa ke rumah sakit terdekat di RS Multazam Medika di Bekasi.

Setelah dicek oleh dokter ternyata ada cairan yang menggenang di paru-paru fatir dan harus dilakukan tindakan penyedotan cairan dan Fatir dirujuk kembali ke RS Dharmais.

"Pada Senin 20 November Fatir dibawa ke RS Dharmais dengan menggunakan ambulance dan ternyata Fatir hanya bisa di rawat di IGD dikarenakan ruangan rumah sakit sudah full," kata Sari pada Kamis (7/12/2023).

Kemudian pada Selasa 21 November 2023 pukul 22.10 WIB, Fatir sudah bisa masuk ruang perawatan dan pihak rumah sakit sudah melakukan tindakan penyedotan di paru-parunya dan cairan darah berhasil dikeluarkan sebanyak 600 ml serta 700ml.

Lanjut Sari, pada 27 November Fatir sudah di izinkan pulang oleh dokter rumah sakit Dharmais. Namun 1 Desember 2023 kondisi Fatir kritis dan dirawat di RS Hermina Bekasi dan 5 Desember 2023 malam Fatir akan di pindahkan ke ruang Isolasi.

Baca juga: Bocah di Bekasi Korban Bully Idap Kanker Tulang Khawatirkan Ibunya: Kaki Diamputasi Gak Bisa Bantu

"Pada 7 Desember 2023 Fatir meninggal dunia di RS HERMINA Bekasi pada pukul 02.25 dini hari," katanya.

Sari menambahkan, jenazah Fatir sudah dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di TPU Padurenan Kota Bekasi.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved