Satwa langka
TNGHS dan SEG Lepas Sepasang Elang Brontok Bruno-Starla ke Alam Bebas
Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) melepasliarkan sepasang burung elang brontok di area Star Energy Geothermal.
WARTAKOTALIVE.COM, SUKABUMI--Sepasang elang brontok (Nisaetus cirrhatus) dilepasliarkan oleh Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Pelepasan sepasang elang bernama Bruno dan Starla ini dilakukan di area operasional Star Energy Geothermal Salak (SEGS) Ltd, Selasa (5/6/2023).
Kebetulan lokasi Star Energy Geothermal (SEG) ini berdampingan dengan ekosistem TNGHS.
Bruno berjenis kelamin jantan dan Starla berjenis kelamin betina.
Bruno merupakan Elang Brontok yang diserahkan oleh Masyarakat dari Jakarta secara sukarela pada bulan Juni 2022, sementara Starla diserahkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta pada bulan Mei 2022.
Terhitung sejak tahun 2015 hingga 2023, Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ)–BTNGHS telah berhasil melepasliarkan elang sebanyak 62 ekor.
Baca juga: Ratusan Peserta Ikuti Salak Eco Trail Run 2022, Lomba Lari di Hutan Hujan Tropis Gunung Salak
Berdasarkan penilaian tim lapangan Balai TNGHS, area SEGS sangat mendukung hidup satwa yang dilepasliarkan. Kondisi habitatnya berupa hutan alam yang berbatasan dengan kebun teh yang merupakan habibat yang disukai oleh Elang Brontok.
Keberadaan pakan sangat melimpah di lokasi pelepasliaran. Sedangkan secara aksesibilitas lokasi yang dipilih untuk pelepasliaran sangat mudah dijangkau dan dekat dengan jalan raya yang menuju pintu gerbang SEGS.
Tidak hanya Elang Brontok, pada 23 Mei lalu, telah melepasliarkan Macan Tutul di kawasan SEGS.
Pelaksanaan kegiatan pelepasliaran tersebut merupakan program pelestarian keanekaragaman hayati kerja sama antara Balai TNGHS bersama dengan SEGS.
Wakil Aset Manager SEGS Jafar Ma’arif menjelaskan SEG melalui SEGS selalu berkomitmen untuk mendukung pelestarian alam, flora dan fauna yang ada di wilayah operasional perusahaan energi terbarukan milik Barito Pacific yaitu PT Barito Renewables Energy Tbk tersebut.
"Ini adalah kali kedelapan kami melepas satwa liar yang dilindungi di wilayah operasional perusahaan," kata Jafar.
Baca juga: Satwa Liar Langka Katak Bertanduk Ditemukan di Pengunungan Sanggabuana Karawang
Head of Policy, Government and Public Affair SEG Zerry Antro menyebut pelepasan satwa liar dilindungi itu merupakan contoh best practice kelas dunia bagaimana operasional dari unit pembangkit geothermal dilakukan dengan standar lingkungan yang tinggi dengan dampak minimal terhadap biodiversitas lingkungan sekitar.
"Ini menunjukkan kami mampu menjaga kualitas keberlanjutan lingkungan hidup. Kami bangga kembali terpilih sebagai area pelepasan satwa dilindungi ini," ujarnya.
'Harapannya kegiatan semacam ini dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pelestarian alam dan keanekaragaman hayati di area TNGHS.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.