Pilpres 2024
Hacker Jimbo Bobol Data Pemilih, Anies Baswedan Tetap Tenang: Saya Tunggu Penjelasan dari KPU
Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan sangat sabar dan tenang, tak mudah terprovokasi. Ini dibuktikan dari isu kebocoran data pemilih KPU.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Seorang peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data pemilih dari situs tersebut.
Jimbo membagikan 500.000 data contoh yang berhasil diperoleh melalui salah satu unggahan di situs BreachForums yang kerap digunakan untuk jual beli hasil peretasan.
Ia juga membagikan beberapa tangkapan layar dari laman https://cekdptonline.kpu.go.id/ untuk meyakinkan kebenaran data yang didapatkan.
Baca juga: Ini Praktik Curang Pemilu yang Diungkap Menkominfo Budi Arie, Pengamat Minta Mahasiswa Mengawal
Menanggapi hal itu, Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan tak ingin berkomentar terallu jauh.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, dirinya bakal memberikan komentar setelah mendengar penjelasan dari KPU.
"Saya belum mau komentar sampai mendengar penjelasan dari KPU-nya,” ujar Anies di Convention Hall Smesco, Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2023) malam.
Pakar keamanan siber dari Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha menjelaskan, hacker Jimbo membagikan 500 ribu data contoh yang didapatkan pada salah satu unggahan di situs BreachForums—biasa digunakan untuk menjual hasil retasan.
Serta beberapa beberapa tangkapan layar dari website https://cekdptonline.kpu.go.id/ untuk memverifikasi kebenaran data yang didapatkan tersebut.
Baca juga: Anies Bertekad Bantu Peternak dan Pengembangan Koperasi di Indonesia
Jimbo juga menyampaikan dalam unggahannya bahwa data 252 juta yang berhasil didapatkan yang isinya beberapa data yang terduplikasi.
Di mana setelah Jimbo melakukan penyaringan, ada 204.807.203 data unik.
“Jumlah ini hampir sama dengan jumlah pemilih dalam DPT Tetap KPU yang berjumlah 204.807.222 pemilih dari dengan 514 kab/kota di Indonesia serta 128 negara perwakilan,” ujar Pratama lewat keterangan tertulis dikutip Rabu (29/11/2023).
Di dalam data yang didapatkan Jimbo tersebut ada beberapa data pribadi yang cukup penting seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Kartu Keluarga (KK), dan Nomor KTP—berisi nomor passport untuk pemilih yang berada di luar negeri.
Selain itu ada data nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT, RW, kodefikasi kelurahan, kecamatan, dan kabupaten serta kodefikasi TPS.

Tim CISSReC, kata Pratama, juga sudah mencoba melakukan verifikasi data sample yang diberikan secara random melalui website cekdpt. Hasilnya sama dengan data sample yang dibagikan oleh peretas Jimbo, termasuk nomor TPS di mana pemilih terdaftar.
“Jimbo menawarkan data yang berhasil dia dapatkan seharga 74.000 dolar AS atau hampir setara Rp 1,2 miliar,” ucap Pratama.
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.