Dugaan Malapraktik

3 Dokter Diduga Penyebab Nanie Darham Meninggal Saat Operasi Sedot Lemak Rp300 Juta Diperiksa Polisi

3 Dokter Diduga Penyebab Nanie Darham Meninggal Saat Operasi Sedot Lemak senilai Rp300 Juta Diperiksa Polisi karena dugaan malapraktik

Penulis: Nurmahadi | Editor: Budi Sam Law Malau
Istimewa
Meninggalnya Nanie Darham, aktris film Air Terjun Pengantin saat menjalani operasi sedot lemak menjadi perbincangan hangat di media sosial. 3 Dokter Diduga Penyebab Nanie Darham Meninggal Saat Operasi Sedot Lemak senilai Rp300 Juta Diperiksa Polisi karena dugaan malapraktik 

WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU --  Polisi memeriksa sejumlah saksi, dalam kasus dugaan malapraktik, yang menewaskan bintang film Nanie Darham.

Diketahui, Nanie Darham meninggal dunia saat dirinya menjalani operasi sedot lemak di sebuah klinik Kawasan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu (21/10/2023).

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi menuturkan, pihaknya telah memeriksa sejumlah dokter termasuk 11 saksi lainnya.

Adapun tiga dokter yang diduga terlibat dalam operasi sedot lemak Nanie Darham, yakni berinisial D, M, dan Y., juga sudah diperiksa polisi.

"Saat ini sudah melakukan pemeriksaan terhadap 11 orang saksi, baik dari pihak klinik yang antara lain para dokter yang saat itu turut melaksanakan kegiatan operasi," ucap Yossi kepada wartawan, Sabtu (25/11/2023).

Tak hanya itu, menurutnya sejumlah perawat baik yang terlibat langsung saat operasi maupun ketika pendaftaran juga turut diperiksa sebagai saksi.

"Kami juga telah melakukan pemeriksaan terhadap pihak keluarga dari korban," jelas Yossi.

Sementara itu, sebelum menjalani operasi sedot lemak diketahui, Nanie terlebih dahulu menjalani pemeriksaan awal di ruang operasi, sekitar pukul 15.00 WIB.

Yossi menjelaskan, Nanie Darham ditangani tiga dokter berinisial D, M, dan Y, serta beberapa perawat, saat melakukan proses operasi sedot lemak.

Baca juga: Nanie Darham Meninggal Saat Operasi Sedot Lemak, Keluarga Laporkan Dugaan Malapraktik ke Polisi

"Dalam proses pelaksanaan operasi yang sedang berjalan ini, kemudian terjadi informasi bahwa kondisi korban dalam kondisi yang tidak stabil," jelasnya.

Setelah operasi sedot lemak itu berjalan, pihak klinik langsung membantu Nanie ke RS di Kawasan Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan menggunakan ambulans.

Namun, dalam perjalanan menuju instalasi gawat darurat (IGD), Nanie Darham sudah dinyatakan meninggal dunia.

"Selanjutnya, korban dibawa ke rumah sakit. Ditangani di IGD di rumah sakit di daerah Barito, dan dinyatakan korban meninggal dunia," ucap Yossi.

Sehari setelahnya, keluarga Nanie membuat laporan polisi (LP) ke Polres Metro Jakarta Selatan, atas dugaan kasus malapraktik yang dilakukan pihak klinik.

"Saat ini kami sedang melaksanakan penanganan terhadap laporan polisi tanggal 22 Oktober terkait adanya dugaan malapraktik dengan korban saudari NA," jelas Yossi.

Keluarga Laporkan Dugaan Malapraktik

Meninggalnya Nanie Darham, aktris film Air Terjun Pengantin saat menjalani operasi sedot lemak menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Nanie Darham berpulang dengan meninggalkan dua anak. Ia meninggal dunia saat menjalani perawatan liposuction di salah satu klinik kecantikan di Cipete, Jakarta Selatan pada Oktober 2023 lalu.

Karena hal itu keluarga Nanie Darham melalui tim kuasa hukumnya melaporkan dugaan malapraktik yang dilakukan klinik tersebut ke Polres Jakarta Selatan.

Kuasa hukum keluarga korban, Hartono Tanuwidjaja, dalam video yang beredar di media sosial, menjelaskan bahwa Nanie menjalani operasi sedot lemak dua bulan setelah melahirkan anak bungsunya.

Oleh dokter kandungannya, ia sebenarnya disarankan melakukan tindakan bedah kecantikan itu setidaknya enam bulan setelah bersalin.

Namun, setelah berkonsultasi ke klinik kecantikan, ia tergoda untuk segera menjalani bedah kosmetik itu karena disebut sebagai operasi ringan, biasa, dan bisa dilakukan dengan bius lokal.

Meninggalnya Nanie Darham, aktris film Air Terjun Pengantin saat menjalani operasi sedot lemak menjadi perbincangan hangat di media sosial. Nanie Darham berpulang dengan meninggalkan dua anak. Ia meninggal dunia saat menjalani perawatan liposuction di salah satu klinik kecantikan di Cipete, Jakarta Selatan pada Oktober 2023 lalu.
Baca juga: Cerita Aura Kasih Tertarik Kisah Misteri di Film Rumah Iblis hingga Akting Lagi Setelah Vakum Lama

"Salah satu dokter di klinik menyatakan sanggup melaksanakan operasi liposuction meskipun Nani baru melahirkan dua bulan," ujar Hartono.

Ia menambahkan bahwa kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan.

Bayar Rp 300 Juta

Kematian mendadak Nanie Darham, bintang film Air Terjun Pengantin, menyisakan dugaan terkait malpraktik dalam operasi sedot lemak yang djalani Nanie di salah satu klinik kecantikan di kawasan Cipete, Jakata Selatan.

Kuasa hukum keluarga, Hartono Tanuwidjaja, mengungkapkan kronologi peristiwa meninggalnya Nanie hingga melaporkan dugaan malapraktik ke Polres Jakarta Selatan.

Hartono mengatakan pada 6 Oktober 2023, Nanie Darham berkonsultasi di klinik tersebut terkait operasi sedot lemak, meskipun baru melahirkan dua bulan sebelumnya.

Dokter DM di klink sepakat melaksanakan operasi, meskipun saran dokter kandungan sebelumnya menyarankan menunggu minimal 6 bulan setelah melahirkan.

Penting untuk dicatat bahwa Nanie sebelumnya telah berkonsultasi dengan dokter D di Rumah Sakit Brawijaya, yang memberikan saran berbeda.

Namun, Nanie memilih melanjutkan dengan operasi di klinik tersebut.

Baca juga: Turunkan Berat Badan, Melly Goeslaw Pilih Operasi Bariatric, Apa Bedanya dengan Sedot Lemak?

“Yang pertama adalah bahwa kondisi korban Nanie Darham ini adalah seorang ibu yang mempunyai anak balita, yang pertama anak usia 3 tahun laki-laki, yang kedua baru melahirkan 2 bulan sebelum tanggal pelasanan operasi yaitu pada bulan Agustus,” kata Hartono saat menggelar konferensi pers dilansir dari tayangan YouTube Hukum ID, Kamis (23/11/2023).

Hartono mengatakan bahwa Nanie membayar uang muka sebesar 10 juta rupiah untuk program operasi sedot lemak dari total biaya Rp 300 Juta.

Awalnya dijadwalkan pada 6 atau 7 November 2023, namun klinik tersebut mengubah jadwalnya menjadi 21 atau 24 Oktober.

Klinik meyakinkan bahwa operasi ini aman untuk dilakukan meskipun ia sedang menyusui.

“Jadi pada saat konsultasi ke dokter D, Nani pada saat itu didampingi oleh rekannya yang bernama saksi Erika, Erika dalam penjelasan kepada pihak kepolisian menyatakan bahwa pada saat konsultasi, dokter D ini dari The Clinic hanya memperlihatkan tablet mengenai prosedur operasi liposuction atau sedot lemak itu," jelasnya. 

"Dia bilang bahwa operasi sedot lemak itu merupakan operasi yang ringan, biasa, bahkan pasien itu bisa dengan bius lokal itu bisa sambil main HP. Nah, di situ mungkin yang menjadikan satu faktor ketertarikan dari korban Nani untuk melakukan operasi liposaksion ini di The Clinic,” bebernya.

Pada hari operasi, dokter D menawarkan operasi tambahan di dua titik dengan tambahan biaya 100 juta rupiah.

Total biaya operasi yang awalnya 200 juta menjadi 300 juta rupiah. Perubahan ini tidak dijelaskan dengan detail teknis atau risikonya.

Selama operasi yang seharusnya berlangsung 2 jam, secara mendadak menjadi 5 jam.

Bahkan saat itu tim dokter tidak memberikan informasi lebih lanjut kepada keluarga atau pendampingnya, Erika.

“Nah, pada jam sebelum operasi itu Nani menghubungi suaminya, yang bernama James, dia mengajukan tambahan budget persetujuan tadi kan, karena kan yang dia lapor ke suami kan 200 juta nih, kok tiba-tiba dalam hitungan jam tiba-tiba jadi 300 juta,” bebernya.

“Suami juga tanya, apa sih? Oh ini ditambah di bokong sama di pinggang belakang gitu ya, sehingga harus 300. Tapi teknisnya sama sekali tidak dijelaskan. Jadi kemudian setelah bayar 300 itu, Nani naik ke lantai 2 untuk menjalani operasi,” tambahnya.

Pihak kuasa hukum mempertanyakan prosedur mengapa tindakan operasi yang menghabiskan waktu 5 jam itu tidak ada permohonan persetujuan dari keluarga.

Singkat cerita, Erika dihubungi oleh The Clinic, ia diberitahu bahwa Nanie dalam kondisi tidak stabil dan perlu segera dirujuk ke Rumah Sakit Dr Suyoto.

Suami Nanie, James, diberitahu untuk menyusul ke rumah sakit, tetapi sayangnya, Nanie sudah meninggal dunia sebelum tiba di sana.

Informasi yang diberikan oleh dokter di The Clinic dan di rumah sakit Dr Suyoto sangat berbeda dan meninggalkan banyak pertanyaan terbuka mengenai kondisi sebenarnya yang dialami oleh Nanie selama operasi.

“Jadi kan ini ada dua nih. Satu menyatakan sudah meninggal, satu bilang ini masih hidup. Nah itu nanti ranah kepolisian, sekali lagi, kita sekarang sedang menunggu,” katanya.

Keluarga Nanie Darham, kata Hartono menuntut kejelasan dan keadilan terkait dugaan malpraktik yang mengakibatkan kehilangan orang yang mereka sayangi secara tragis ini.

Operasi Sedot Lemak

Kasus Nanie Darham bisa diambil pelajaran karena banyak yang harus dipertimbangkan sebelum operasi sedot lemak

Operasi sedot lemak alias liposuction adalah metode menghilangkan lemak dari area tubuh tertentu dalam waktu singkat, umumnya di perut, bokong, dan paha.

Biasanya dilakukan untuk mengembalikan bentuk tubuh atau mengurangi berat badan berlebih, setelah diet dan olahraga tidak berhasil.

Tindakan ini banyak tersedia di rumah sakit ataupun klinik kecantikan serta dikerjakan oleh para pakar berpengalaman.

Namun, ada banyak hal yang harus dipahami jika kita mempertimbangkan menjalani operasi sedot lemak.

Kebutuhan Operasi sedot lemak cocok untuk kita yang tidak mengalami obesitas dan berat badannya tidak terlalu berlebihan.

Kita juga disarankan memiliki berat badan yang stabil setidaknya enam bulan sebelum prosedur, tidak merokok, memiliki elastisitas kulit dan kekencangan otot yang baik.

Sebaliknya, penderita obesitas, perokok, usia lanjut, riwayat penyakit yang berisiko dan konsumsi obat tertentu tidak disarankan melakukan operasi kecantikan ini.

Risiko dan komplikasi

Seperti halnya pembedahan lainnya, operasi sedot lemak juga memiliki risiko dan kemungkinan komplikasi, antara lain:

-Pendarahan berlebihan atau hematoma Nekrosis (kematian jaringan)

-Fat clots (ketika lemak masuk ke aliran darah dan tersangkut di pembuluh darah)

-Risiko anestesi Bengkak atau nyeri yang terus-menerus

-Asimetri Perubahan sensasi kulit Trombosis vena dalam (ketika gumpalan terbentuk jauh di dalam vena) Komplikasi jantung dan paru (jantung dan paru-paru).

-Kerusakan saraf, pembuluh darah, otot, dan organ

-Bekas luka yang tidak menyenangkan, perubahan warna kulit, ketidakteraturan kontur, kulit kendur, atau hasil estetika lainnya yang tidak memuaskan.

-Perlunya operasi tambahan

Tindakan pelengkap

Operasi sedot lemak sering kali harus dibarengi dengan tindakan lainnya, khususnya jika bertujuan menyeimbangkan proporsi tubuh kita.

Misalnya, operasi pembesaran atau pengencangan maupun pengecilan payudara dan prosedur pengencangan perut jika kulitnya kendur.

Operasi sedot lemak adalah tindakan yang sangat kompleks dan hasilnya sangat bergantung pada kondisi kesehatan kita, metode, dan banyak faktor lainnya.

Oleh sebab itu, konsultasi dokter secara menyeluruh sangat disarankan untuk menekan risiko dan efek sampingnya.(m41)

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved