Pilpres 2024

Keluarga Dukung Prabowo, Begini Status Jokowi di PDIP hingga Sindiran Tajam Ganjar Pranowo

Satu persatu keluarga dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninggalkan PDIP beralih mendukung kubu lawan, Prabowo Subianto. 

dok.PDIP
Presiden Jokowi bersama Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Dikabarkan keduanya tidak lagi harmonis dan telah pecah kongsi 

Menurutnya sikap Jokowi di ujung kepemimpinannya telah mengkhianati PDIP dengan membentuk dinasti politik.

"Dengan sikap begitu tanpa ada perasaan dia membentuk dinasti dan melupakan begitu saja perjuangan  PDIP," kata Suparman dalam forum bertajuk Ngobrol Santai Ganjar Pranowo di kantor DPD PDIP Bali, Kamis (2/11/2023).

Ganjar lalu merespons keluhan Suparman itu dengan diplomatis.

Dirinya mulanya menyinggung kaderisasi di PDIP.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu kemudian menceritakan dirinya sering mengikuti diklat kaderisasi di Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Bali.

"Ini lah kaderisasi, kalau nggak pernah diberikan kaderisasi orang masuk partai masuk PDIP, tiba-tiba itu belum kader, itu anggota," jawab Ganjar.

Ganjar mengatakan, kaderisasi merupakan proses bagi anggota partai untuk bisa memahami dan mencintai partainya.

Menurutnya, seorang kader harus siap kecewa tanpa harus mengkhianati partainya.

"Sejak PDIP, jadi saya mengerti ini bagaimana berproses. Ya ada kecewanya nggak? Ada. Tapi kan kita bisa memilah dan memilih," tutur Ganjar.

Dia pun menyontohkan saat Wayan Koster marah-marah ke anggota PDIP Bali. Meski ada yang kecewa terhadap sikap Koster, Ganjar menyebut hal itu adalah sikap partai.

"Pasti ada yang nggak suka sama dia (Koster). Itulah kekecewaan tapi bukan berarti harus kemudian kita minggat (keluar dari partai) to?," kata Ganjar.

2. Sindir program food estate Jokowi

Ganjar Pranowo mengatakan Indonesia tidak memerlukan program Food Estate atau pembangunan lumbung pangan pemerintahan Presiden Jokowi.

Sebab, setiap daerah di Tanah Air sudah memiliki pengalaman yang terbukti sukses menghasilkan produk pangan. Salah satu di antaranya, Bali dengan sistem irigasi subak yang sudah mendunia.

"Saya lagi ngumpulin ahli-ahli ini dan kita tidak harus sama, Bali bagus tapi tidak bisa dicitrakan di tempat lain. Tapi kita enggak usah sama, asimetris saja, titiknya kita tahu, maka kita tidak perlu buat food estate yang gede betul," kata dia saat bertemu kader PDIP di kantor DPD PDI-P, Jalan Banteng Baru, Kota Denpasar, Bali, Kamis (2/11/2023).

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved