Kesehatan
Peneliti di Yogyakarta Kembangkan Nyamuk dengan Bakteri Wolbachia, Efektif Tekan Kasus DBD
peneliti di Indonesia mengembangkan nyamuk Aedes aegypti dengan bakteri Wolbachia yang tidak mampu tularkan virus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochamad Dipa Anggara
"Tidak ada yang berubah dari nyamuknya. Nyamuknya tidak menjadi nyamuk bionik, nyamuk transgenik. Yang terjadi adalah semacam blocking mekanik sehingga memang pada akhirnya dampak dari gigitan nyamuk ya sama saja," jelas Doni.
Menurutnya, walau efek gatal akibat gigitan nyamuk ber-Wolbachia masih sama dengan nyamuk Aedes aegypti umumnya, namun dia tak menularkan lagi virus dengue atau virus DBD.
Menekan angka demam berdarah
Ia mengatakan, nyamuk dengan bakteri Wolbachia efektif menekan angka demam berdarah dengue atau DBD. Peneliti Riset Nyamuk ber-Wolbachia di Yogyakarta itu juga mengatakan bahwa nyamuk Wolbachia juga dapat menurunkan penyakit yang berkaitan dengan nyamuk Aedes aegypti.
"Wolbachia itu juga bisa mencegah atau menurunkan kasus zika dan chikungunya hingga masing-masing 56 persen dan 37 persen," ungkapnya.
Doni menyebutkan, bahwa nyamuk Aedes aegypti dapat menyebabkan penyakit DBD, zika, chikungunya, hingga yellow fever. Maka dari itu, bakteri Wolbachia digadang-gadang dapat melawan penyakit-penyakit tersebut.
Sebagai contoh, seperti peristiwa pandemi zika beberapa tahun lalu yang menyebabkan kekhawatiran masyarakat secara luas.
Akan tetapi karena adanya Wolbachia memiliki perlindungan terhadap penularan penyakit tersebut.
"Dan ini sudah dipublikasikan dalam jurnal," ujarnya.
Seperti diketahui, Wolbachia adalah bakteri alami dari 6 dari 10 jenis serangga, diantaranya lalat buah. Wolbachia dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti dapat menurunkan replikasi virus dengue sehingga dapat mengurangi kapasitas nyamuk tersebut sebagai vektor dengue.
Mekanisme kerja yang utama adalah melalui kompetisi makanan antara virus dan bakteri, dengan sedikitnya makanan yang bisa menghidupi virus, maka virus tidak dapat berkembang biak.
Melalui mekanisme tersebut, Wolbachia berpotensi menurunkan replikasi virus dengue di tubuh nyamuk, sebab nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia bukan organisme hasil modifikasi genetik, mengingat bakteri Wolbachia yang dimasukkan ke dalam tubuh Aedes aegypti identik dengan Wolbachia yang ada di inang aslinya yaitu Drosophila melanogaster.
“Perlu diketahui nyamuk Aedes Aegypti dengan Wolbachia bukan hasil modifikasi genetik,” tandas Doni.
nyamuk dengan bakteri Wolbachia
bakteri Wolbachia
nyamuk Aedes aegypti
Demam Berdarah Dengue (DBD)
peneliti World Mosquito Program (WMP)
Konsumsi Susu Whey Protein Bantu Pemulihan Otot Selepas Aktivitas |
![]() |
---|
Pertama di Asia, RS EMC Grha Kedoya Rilis Alat PET/CT Seluruh Tubuh dengan Kecepatan Pindai 4 Menit |
![]() |
---|
Rekomendasi Nakes Jadi Faktor Utama Keputusan Pembelian Suplemen di Indonesia |
![]() |
---|
Tes Skrining Otak bisa Dilakukan Lewat Aplikasi, Simak Caranya |
![]() |
---|
Bukan Sekadar Estetika, JEC Soroti Peran Vital Oculoplasty untuk Organ Penglihatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.