Pilpres 2024

Ridwan Kamil Jadi Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran, Nusron Yakin Akan Menang Telak di Jabar

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran Nusron Wahid menjelaskan, Provinsi Jawa Barat merupakan daerah yang paling krusial dalam Pilpres 2024.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Alfian Firmansyah
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran Nusron Wahid rumah relawan Prabowo-Gibran, Slipi, Jakarta Barat, Senin (13/11/2023) malam. 

Hashim menyebut, Prabowo lebih suka memilih anak muda yang bersih ketimbang orang tua koruptor.

"Tahu gak Pak Prabowo bilang apa? 'Lebih baik anak muda yang bersih daripada orang tua yang kotor dan koruptor'," ujar Hashim saat menjadi pembicara dalam acara Guyub Nasional di Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).

"Dia bilang ke saya, 'Syim, lebih baik saya pilih anak muda, mungkin bocil, mungkin karbitan, mungkin ingusan, tetapi dia punya hati mulia dan bersih'," ungkap Hasyim.

Baca juga: VIDEO Ganjar-Mahfud Dapat Nomor Urut 3, Truk Videotron dan Relawan Penuhi Bundaran HI

Menurut Hashim, hal tersebut tidak hanya disampaikan Prabowo kepada dirinya, tetapi juga kepada elite Gerindra.

Lalu, Hashim mengungkit ayahnya, Soemitro Djojohadikusumo yang pernah menjadi menteri di usia 33 tahun.

Dia mengeklaim ayahnya itu masih menjadi salah satu menteri terbaik di Indonesia.

"Kalau tidak suka dengan Pak Prabowo dan Mas Gibran, iya pilih yang lain lah.

Enggak ada paksaan kok. Indonesia bukan Korea Utara, Indonesia adalah demokrasi. Di Indonesia ada pilihan," ujar Hashim.

Korupsi di Kemenham

Pada kesempatan yang sama Hashim mengatakan korupsi mark up yang terjadi di Kementerian Pertahanan sudah melampaui level 'gila'. Hashim mengatakan, harga satu senjata yang aslinya hanya 800 dollar bisa berubah menjadi 10.800 dollar.

Mulanya, Hashim bercerita mengenai momen Prabowo yang baru diangkat menjadi Menteri Pertahanan pada 2019 silam. Di bulan-bulan pertama bekerja, Prabowo harus menandatangani kontrak senilai Rp 51 triliun.

Namun, kontrak yang nilainya fantastis itu ternyata terindikasi korupsi mark up.

"Rp 51 triliun di atas meja dia. Dan waktu itu kami sudah dapat laporan, saya dapat laporan, di kontrak ini korupsi mark up-nya gila. Ini lebih gila, ini gila, ini gila, gilanya memang melampaui gila, Pak," ujar Hashim.

Menurut Hashim, korupsi mark up merupakan salah satu penyakit di Indonesia. Sebab, di salah satu kasus korupsi mark up itu saja, angka mark up-nya mencapai 1.250 persen.

"Ada satu senjata harga pabrik 800 dollar satu senjata senapan canggih, yang datang ke mejanya Prabowo harganya 10.800 dollar.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved