Berita Nasional

Ingin Bentuk Dwitunggal Bersama Dr Suhartoyo di MK, Saldi Isra: Kami Berdua Menjadi Komandonya

Saldi Isra berujar bahwa penunjukkan Suhartoyo sebagai Ketua MK baru didasarkan pada beberapa pertimbangan dan diskusi intens selama 20 menit.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Sigit Nugroho
Wartakotalive.com/nuri yatul hikmah
Dr Suhartoyo (kanan) dan Sali Isra (kiri) jadi dwitunggal saat mimpin MK. 

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa Dr Suhartoyo terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) menggantikan Anwar Usman yang dipecat oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK), Selasa (7/11/2023).

Penunjukkan Suhartoyo dilakukan melalui musyawarah sembilan hakim konstitusi, Kamis (9/11/2023).

Pemilihan Suhartoyo dikabarkan berlangsung khidmat hingga memperoleh kata sepakat dari sembilan hakim konstitusi.

Menurut Wakil Ketua MK, Saldi Isra, rapat permusyawaratan hakim (RPH) itu berlangsung secara tertutup dengan agenda melakukan pemilihan pimpinan sesuai dengan putusan MKMK, Selasa (7/11/2023).

"Tadi pagi dihadiri oleh sembilan hakim konstitusi mulai dari pukul 09.00 WIB, kami semua sudah bermusyawarah dan mengeluarkan pandangan masing-masing secara bergilir," kata Saldi kepada wartawan usai menggelar rapat pleno, di Gedung MK, Gambir, Jakarta Pusat.

Saldi bercerita, kala itu masing-masing hakim konstitusi menyebut nama yang diinginkan untuk berada di posisi ketua.

Baca juga: Pernah Tuai Kontroversi, Ini Sosok Suhartoyo Pengganti Anwar Usman di MK

Secara bergilir kesembilan hakim menyuarakan pendapatnya, akhirnya keluar dua nama yang dicalonkan untuk menjadi Ketua MK.

"Satu, karena yang lain menyatakan tidak bersedia jadi ketua, sehingga memunculkan dua nama. Nama yang muncul itu adalah satu Saldi Isra," ujar Saldi.

"Kedua bapak Dr Suhartoyo. Nah itu dua nama yang muncul," ucap Saldi.

Pada momen tersebut, Saldi mengungkap bahwa kesembilan hakim sepakat untuk memberikan ruang diskusi untuknya dan Dr Suhartoyo.

Bahkan, Saldi dan Dr Suhartoyo ditinggal di satu ruangan berdua untuk saling membicarakan yang terbaik untuk mengembalikan nama MK yang sempat tercoreng.

Baca juga: Profil Ketua MK Suhartoyo, Sama dengan Anwar Usman Hakim Karier di Mahkamah Agung

"Ini sudah ada nama disebut kira-kira bagaimana kami menghadapai nama-nama itu, siapa yang mau jadi ketua dan siapa yang mau jadi wakil ketua," ungkap Saldi.

"Sembari melakukan refleksi, kami berdua tadi dan dengan dorongan ada semangat untuk memperbaiki MK setelah beberapa kejadian terakhir, akhirnya kami berdua sampai pada putusan bahwa untuk menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi ke depan adalah bapak Dr Suhartoyo dan saya tetap menjalankan tugas sebagai Wakil Ketua," tutur Saldi.

Setelah selesai berdiskusi, tujuh hakim yang meninggalkan ruangan pun kembali masuk untuk duduk dan mendengarkan hasil diskusi empat mata antara Saldi dan Dr Suhartoyo.

"Hasilnya bertujuh di luar kami berdua, menerima hasil itu sebagai kesepakatan bersama. Itulah wujud musyawarah mufakat kami yang dilakukan di ruang RPH di lantai 16," pungkas Saldi.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved