Pilpres 2024

Ini Biang Keretakan Presiden Jokowi dengan PDIP Versi Partai Gelora

Keretakan hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP teryata terkait dengan gagalnya ide koalisi besar. Pasalnya PDIP tiba-tiba umumkan nama Ganjar.

Editor: Rusna Djanur Buana
Warta Kota/Alfian Firmansyah
Ketua Umum Parai Gelora Anis Matta mengungkap latar belakang keretakan Presiden Jokowi dengan PDIP 

Pak Jokowi juga kalau dia tengok ke pengikutnya dia juga pikir, 'terus ngapain kita bertengkar selama ini, capek-capek kan. Habis itu gabung lagi'," tuturnya.

Menurut Anis, rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo membawa berkah bagi Indonesia. Sebab, pada tahun 2020 awal, pandemi Covid-19 mulai masuk Indonesia.

Dia tidak terbayang jika Prabowo dan Jokowi masih berseberangan di momen pandemi Covid-19.

"Oposisi akan memanfaatkan Covid sebagai alat untuk menjatuhkan pemerintah, dan sangat mungkin itu terjadi," ucap Anis.

Anis melanjutkan, pada bulan Februari 2023 dia kembali bertemu dengan Presiden Jokowi. Anis mengaku mengusulkan agar rekonsiliasi ini perlu dilanjutkan ke depannya.

Caranya, kata dia, adalah dengan mewariskan suatu koalisi besar pada Pemilu 2024.

Masalahnya, pemerintahan Jokowi sudah agak pecah saat itu karena Nasdem telah mendeklarasikan Anies Baswedan.

"Jadi satu (Nasdem) sudah mulai, tapi tidak keluar dari pemerintah. Tapi maksudnya koalisi pemerintah ini beda-beda. Itu bulan Februari," katanya.

Pertahankan rekonsiliasi

Anis menyebutkan, Jokowi setuju dengan ide koalisi besar demi mempertahankan rekonsiliasi sebelumnya.

Walhasil, Anis menyarankan kepada Jokowi untuk mengumpulkan semua yang tersisa dari pemerintahan ke satu koalisi yang sama.

"Dan beliau mengatakan, 'ini ide yang luar biasa. Kalau begitu silakan coba ngobrol sama para pimpinan partai'. Kita cuma punya niat baik," tutur Anis.

Selanjutnya, Anis bergerak dengan mengajak Prabowo bicara di bulan yang sama dan saat Ramadhan 2023. Mereka berbincang-bincang di kantor Kementerian Pertahanan.

Namun, secara tiba-tiba, PDIP yang juga masuk rencana koalisi besar tiba-tiba mendeklarasikan Ganjar sebagai capres.

Seperti diketahui deklarasi itu dilakukan Istana Batutulis Bogor. Presiden juga hadir secara mendadak karena saat itu sedang berada di Solo.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved