Berita Jakarta
Dokter Pastikan Penyebab Bocah di Bekasi yang Diamputasi Bukan karena Di-Sliding Teman
Bocah FAA yang pernah dibully teman dan kini harus diamputasi, kata dokter bukan disebabkan sliding yang dilakukan temannya saat di SD
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH — Tim medis Rumah Sakit (RS) Kanker Dharmais memastikan jika penyebab diamputasinya bocah Sekolah Dasar (SD) di Bekasi berinisal FAA (22), bukan karena perundungan yang diduga dialaminya.
Diketahui, FAA menjadi korban aksi sliding teman saat hendak jajan di sebuah SD di Tambun Selatan, Bekasi pada Februari 2023 lalu.
Ibu korban menyampaikan, putranya mengeluh dibagian kaki kiri usai temannya menjegal FAA hingga terjatuh saat hendak jajan ke kantin sekolah.
Melitta Setyarani selaku Dokter Spesialis Orthopedi yang menangani perawatan FAA menyebut jika bocah 12 tahun itu sudah memiliki penyakit Osteosarcoma atau kanker tulang ganas stadium 4.
Diagnosa tersebut terdeteksi saat FAA masuk ke IGD dan diperiksa oleh RS Dharmais.
Baca juga: Kondisi Terkini Bocah di Bekasi yang Dibully Temannya hingga Alami Kanker Tulang Harus Diamputasi
"Sampai sekarang belum ada yang menyebutkan bahwa trauma, kejadian kayak jatuh gitu menyebabkan kanker," kata Melitta saat ditemui di RS Dharmais, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (2/11/2023).

Melitta berujar, penyakit kanker tulang yang diderita seseorang sangatlah cepat penyebarannya.
"Jadi kalau misalnya dari anamnesis kami, dari wawancara kami dengan keluarga pasien itu dimulainya Februari ya, semisal Februari itu sudah aktif kalau semisal keluarga itu cari medis mungkin sudah bisa langsung tampak tanda-tanda," jelas Melitta.
"Cuma itu kan yang lalu, saya juga tidak dapat memastikan yang pasti yang bisa saya tetapkan adalah kanker tulang ganas itu progesinya cepat sekali dari stadium 1 sampai ke 3, 3 itu berarti sudah keluar dari tulang primernya, sampai ke-4 terjadi penyebaran itu cepat, hitungan bulan, enam bulan itu sudah termasuk agak lumayan lama, jadi cepat," imbuhnya.
Oleh karenanya, Melitta menyampaikan jika penyebab seseorang terkena kanker tidaklah sederhana.
Artinya, petistiwa 'sliding' yang menyebabkan benturan, tidak serta merta membuat seseorang terkena kanker apalagi sampai diamputasi.
"Di literatur kanker tulang ganas juga tidak ada yang menyebutkan, sampai sekarang belum ada yang menyebutkan bahwa trauma, kejadian kayak jatuh gitu menyebabkan kanker," kata Melitta.
Baca juga: Berawal dari Bullyan Teman-teman Siswa SMP Bekasi Harus Diamputasi, Begini Kronologinya
Hanya saja, lanjut dia, ada dua faktor yang berkaitan dengan mengganasnya sel kanker di tubuh seseorang, yakni faktor pencetus dan penyebab.
"Di mana kalau penyabab itu berarti faktor, ada faktor utamanya penyebab. Kalau faktor pencetus itu berarti sudah ada pasiennya lalu ada faktor yang menyebabkan sel kanker itu menjadi aktif," ungkapnya.
"Jadi kalau ditanya apakah dari jatuh menyebabkan amputasi itu saya bisa bilang dari medis itu tidak," imbuhnya menegaskan.
Akan tetapi, Melitta mengaku belum tahu apa faktor pencetus kondisi FAA memburuk.
Ia hanya memastikan jika kolerasi antara penyebab pasien FAA terkena kanker kemudian diamputasi karena di-sliding, sangatlah jauh.
"Mungkin kalau dari tekel-an trauma yang jatuh itu tidak menyebabkan kankernya sebenarnya, karena kan di literatur juga tidak disebut seperti itu. Cuman faktor pencetus itu yang kami tidak tahu. Kalau misal dibilang jatuh, apalagi jatuh lalu diamputasi jauh sekali," pungkasnya.
Kronologi
Dilansir dari Tribunnews.com, siswa berinisial FAA (12) di Bekasi, Jawa Barat, harus menerima kenyataan pahit saat salah satu kakinya diamputasi.
Diduga, kaki FAA harus diamputasi akibat perundungan atau bullying dari teman sekolahnya di sebuah SD di Tambun Selatan, Bekasi.
Ibu FAA, Diana Novita (40), mengatakan peristiwa ini terjadi pada Februari 2023 lalu.
Saat itu, anaknya tiba-tiba mengeluh sakit pada bagian kakinya dan tidak ingin bersekolah.
Lantaran FAA tak mau bercerita, Diana pun membujuk sang anak agar mau mengatakan kejadian sebenarnya.
Rupanya, bocah berusia 12 tahun ini mengaku kakinya dijegal teman sekelas saat hendak jajan di kantin sekolah.
Aksi tersebut membuat FAA jatuh hingga merasa kesakitan.
Nahas, bukannya ditolong, FAA justru diolok-olok lalu ditinggalkan begitu saja oleh teman-temannya.
Lantaran kesakitan, FAA bahkan tak bisa berjalan.
Ia harus merangkak saat mencari es batu untuk meredakan nyeri yang ia rasakan.
Tiga hari setelah kejadian tersebut, kondisi kesehatan FAA kian menurun.
Diana lantas membawanya ke klinik terdekat.
Setelah melalui berbagai pemeriksaan medis, pada Agustus 2023, anaknya didiagnosa kanker tulang dan harus diamputasi.
Guru anggap sepele
Saat ini FAA sudah duduk di bangku kelas 7 SMP Negeri 4 Tambun Selatan.
Peristiwa bully berujung amputasi kaki itu dialami FAA ketika dirinya masih duduk di bangku kelas 6 SD.
Diana kini sedang mencari keadilan atas apa yang dialami anaknya.
Namun Diana sakit hati dengan respon yang diungkap guru FAA bak menganggap enteng persoalan anaknya.
Hal itu diceritakan FAA ketika menjadi narasumber di tayangan TvOneNews dikutip TribunJakarta.com, Kamis (2/11/2023).
Statment guru tersebut sempat didengarkan Diana dari orang lain.
"Banyak orang cerita seorang guru memberikan statment bahwa kejadian ini terjadi di jam sekolah, jadi bukan tanggung jawab sekolah,"
Air mata Diana semakin deras saat mengingat guru tersebut mengatakan bahwa dirinya terlalu berlebihan.
Guru itu juga menyebut saat itu teman-teman FAA hanya bercanda selayaknya siswa lain.
"Katanya ini cuma diselengkat aja, ibunya aja yang berlebihan," tutur Diana.
"Itu guru yang bicara begitu?" tanya host tak percaya.
"Iya," kata Diana.

Tak hanya itu Diana juga mengingat balasan chat WA dari guru tersebut saat ia menceritakan kondisi putranya
Diana mengaku pernah mengirimkan WA kepada guru tersebut mengabarkan kondisi FAA yang sudah amputasi kaki.
Namun jawaban dari sang guru bikin Diana sakit hati lantaran dinilai minim empati.
"Hanya dijawab 'Walaikumsalam, iya bu' titik udah begitu, tidak ada empatinya!" tangis Diana.
Diana harus membujuk anaknya supaya cerita
FAA memendam peristiwa bully yang dialaminya kepada sang ibu.
Sampai suatu pagi beberapa hari setelah kejadian, FAA tidak bisa lagi menyembunyikan rasa sakit di kakinya.
Diana pun bingung dan bertanya apa yang terjadi dengan kaki sang putra.
Ketika itu, FAA terlihat seperti orang yang ketakutan.
Diana diminta agar tidak marah ketika mengetahui penyebab kaki anaknya sakit.
"Saya bangunkan untuk sekolah ribut kakinya sakit nah jadi saya bicaralah tadinya dia gak mau ngomong, dia bilang 'Mamah janji dulu ya jangan marah, Mamah janji ya' seperti kaya orang ketakutan aja," terang dia.
Saat itulah baru FAA bercerita asal mula kakinya sakit.
FAA mengaku peristiwa bully itu terjadi di kantin saat ia hendak jajan bersama lima orang temannya.
Di perjalanan menuju kantin, satu orang menyelengkat kakinya hingga terjatuh. Bocah berusia 12 tahun itu langsung jatuh tersungkur.
Bukannya ditolong, teman-temannya hanya menertawakan sambil mengolok-olok.
"Ketika jatuh mulai dibully, temannya bilang 'jangan nangis' apa 'gausah ngadu sama Mamah' 'enggak usah 'ngadu sama guru' gitu, lalu ditinggalkanlah sendiri oleh 5 temannya," ucap Diana.
Ketika itu, FAA sempat merasa nyeri. Saat ditinggal oleh teman-temannya, FAA jalan merangkak sambil menahan sakit untuk mencari es batu.
Es batu tersebut ia gunakan untuk meredakan nyeri yang dirasakan.
Rupanya FAA tak menceritakan peristitwa ini kepada sang ibunda karena mendengarkan kata-kata pelaku yang mengatakan jangan bilang guru dan orangtua.
Namun seiring jalannya waktu, luka akibat benturan saat FAA terjatuh rupanya bertambah parah.
Hal ini membuat FAA tak bisa berjalan normal hingga akhirnya divonis kanker tulang dan berujung amputasi.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jawaban Nyelekit Guru Siswa Korban Bully Sampai Kaki Diamputasi, Ibu Korban Nangis: Tak Ada Empati!
Pemerintah DKI Bangun Sentra Fauna di Lenteng Agung, Anak Bisa Belajar tentang Satwa |
![]() |
---|
Baru Selesai Diganti Usai Demo Besar-besaran, 13 Lampu Lalu Lintas di Simpang Slipi Mati Lagi |
![]() |
---|
Tawuran Antar Warga Kembali Pecah di Palmerah Jakbar, Seketariat RW Jadi Sasaran |
![]() |
---|
Meriahkan Hari Perhubungan Nasional, LRT Jabodebek Ajak Anak-anak Naik Kereta Tanpa Masinis |
![]() |
---|
Belajar Bikin Olahan Ikan, Sandiaga Uno: Emak-emak Pulau Pramuka Siap Buka Lapangan Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.