Terorisme

Densus 88 Sebut Terorisme Menurun, Kombes Aswin Siregar: Tekad Kami Tahun ini Bebas Aksi Teror

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, mengatakan aksi teror kini menurun drastis. Hal itu berkat tindakan tegas.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Valentino Verry
kompas.com
Juru bicara Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan terorisme di Indonesia cenderung turun, ini ditandai aksi teror yang nihil pada tahun 2023 ini. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan, kejadian teror dan pelaku tindak terorisme turun dalam tiga tahun terakhir.

"Terdapat tren penurunan kejadian teror dan pelaku tindak pidana terorisme dalam tiga tahun terakhir," ujar Aswin, kepada wartawan, Kamis (2/11/2023).

Ia kemudian menjabarkan, pada 2021 ada sebanyak 370 tersangka teroris yang telah ditangkap dengan total enam kejadian teror.

Baca juga: Ledakan Bom di Setiabudi yang Tewaskan 1 Orang Diduga Sisa Aksi Terorisme Tahun 2001

Lalu tahun berikutnya atau 2022, sebanyak 248 tersangka teroris diamankan dengan satu kejadian teror.

Dan pada 2023, total ada 104 tersangka teroris yang telah ditangkap hingga akhir Oktober dengan tidak ada kejadian teror.

"Dan kita berharap, tahun ini kita bisa menjaga agar negara kita bebas dari peristiwa teror," katanya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 59 teroris berhasil ditangkap Densus 88 Antiteror Polri selama periode Oktober 2023.

Penangkapan di sejumlah wilayah di Indonesia itu terbagi dua kategori sesuai jaringan kelompoknya.

Baca juga: Cegah Paham Radikal, Ditjen Polpum Kemendagri Gelar FGD Penanganan Radikalisme dan Terorisme

Kelompok tersebut, yaitu Jemaah Islamiyah (JI) dan Anshor Daulah serta Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Untuk JI dan Anshor Daulah, ada sebanyak 19 orang yang ditangkap.

"Bukan sekadar simpatisan, mereka adalah orang-orang atau personel yang menduduki jabatan struktural di organisasi Jemaah Islamiyah," kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, kepada wartawan, Selasa (31/10/2023).

Rinciannya, 1 orang di Sumatera Barat, 1 orang di Jawa Barat, 5 orang di Sumatera Selatan.

Kemudian 4 orang di Lampung, 1 orang di Kalimantan Barat, dan 7 orang di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Polisi memeriksa ledakan bom di kediaman Duta Besar Filipina Leonides Caday di Jalan Imam Bonjol, Jakarta,  31 Agustus 2000.
Polisi memeriksa ledakan bom di kediaman Duta Besar Filipina Leonides Caday di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, 31 Agustus 2000. (Wartakotalive.com/Alex Suban)

"Ini 19 orang yang kategori pertama yang kami tangkap berkaitan dengan aktivitas mereka selaku anggota struktural Jemaah Islamiyah yang aktif menyebarkan propaganda terorisme," ujarnya.

"Dan materi-materi radikal, baik secara media sosial maupun pelatihan-pelatihan fisik yang dilakukan oleh mereka baik yang Jamaah Islamiyah maupun Anshor Daulah," sambung dia.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved