Pilpres 2024

Didampingi Penerjemah, Ganjar Dengar Cerita Kekaguman Cicit Syech Abdul Qadir Jailani pada Pancasila

Didampingi Gus Yasin yang juga fasih berbahasa Arab, Ganjar mendengarkan cerita Syech Ammar yang begitu cinta pada Indonesia.

Istimewa
Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo menghadiri Haul Akbar Syech Abdul Qadir Al Jailani di Ponpes Roudlotussholihin Purwosari Lampung Tengah, Rabu (25/10/2023) malam. (Ist) 

Imam Suhadi mengatakan, para ulama hingga masyayikh di Sumsel dan Sumbar meyakini bahwa Ganjar adalah sosok pemimpin yang dapat memaksimalkan peran ponpes sebagai tonggak pendidikan keislaman di Indonesia.

Sebab, Imam Suhadi menyebut track record Ganjar menunjukkan perhatian besar terhadap pesantren, ulama dan kiai, serta pengajar keagamaan selama memimpin Jawa Tengah (Jateng) sebagai gubernur dua periode.

“Kiai hingga masyayikh sepakat di Provinsi Lampung dan sebagian provinsi sumatera menitipkan beliau kita mengajar di Jawa Tengah kayaknya beliau sangat benar-benar perhatian dengan pondok-pondok pesantren,” tuturnya.

Baca juga: Betah Tinggal di Rusun Nagrak, Warga Eks Kampung Bayam Keluhkan Puskesmas dan Pasar Jaraknya Jauh

Salah satu program Ganjar di Jateng yang mendapat perhatian Imam Suhadi adalah insentif guru keagamaan. Melalui program tersebut, ratusan ribu guru ngaji informal diangkat kesejahterannya melalui insentif Rp 1,2 juta per tahun.

“Harapannya mudah-mudahan ini yang Jawa Tengah itu menjadi embrio se-Indonesia, lebih-lebih provinsi Lampung,” imbuhnya.

Ketika berbincang langsung dengan Ganjar, Imam Suhadi merasa senang dengan sosok yang humble dan mau mendengarkan kaum ulama dan santri. Imam Suhadi pun mendoakan Ganjar menjadi pemimpin bangsa yang amanah hingga tahun 2029 nanti.

“Beliau sangat merakyat, sangat duduk biasa dengan para kiai, dengan para santri dan harapannya titipan ini benar-benar tercapai, beliau menjadi presiden Indonesia yang kita cintai,” tandasnya.

Baca juga: DKI Jakarta Diminta Gali Potensi Kelautan untuk Ketahanan Pangan Selain Sektor Pertanian

Sementara, Ganjar berterima kasih kepada ulama, kiai, dan masyayikh yang sudah memberikan sambutan hangat dan aspirasinya. Ganjar juga senang banyak doa dan pesan yang disampaikan terkait kebangsaan.

“Kita bisa mendinginkan hati dan mendinginkan pikiran agar bisa mencegah potensi-potensi yang tidak diinginkan dan itu diberikan dari para ulama. Kita senang mendengarkan itu,” katanya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved