Pemilu 2024
Gus Imin Lebih Dekat dengan NU Dibanding Mahfud MD, Pengamat: AMIN Makin Kuat di Jatim
Gus Imin Lebih Dekat dengan NU Dibanding Mahfud MD, Pengamat: AMIN Makin Kuat di Jatim
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Penunjukan Mahfud MD sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo tidak akan menggoyahkan dukungan warga Nahdlatul Ulama (NU) kepada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Sebab, pasangan dengan akronim AMIN ini sudah bergerak menyapa kalangan nadhliyin lebih dahulu dan diyakini mampu mewujudkan aspirasi dan harapan warga NU.
"Kalau suara Jawa Timur akan diperebutkan memang. Tetapi konsolidasi AMIN selama ini lebih awal kepada para kiai, pondok pesantren, dan nahdliyin. Dan AMIN berselawat saya pikir itu slogan yang akan mampu menembus emosional santri. Pilihan-pilihan santri sejak awal sudah terpatri di situ menurut saya," jelas dosen Pascasarjana Universitas Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur Ahmad Sahidah pada Jumat (20/10/2023).
Terlebih, dia menambahkan, jaringan dan hubungan emosional Muhaimin Iskandar dengan NU lebih kuat dibanding Menko Polhukam tersebut. Apalagi cicit pendiri NU KH Bisri Syansuri itu memimpin partai dengan basis utamanya adalah warga NU.
"Cak Imin tetap kuat. Karena basisnya basis tradisional dan jaringannya partai serta pondok," jelas akademisi yang pernah menjadi dosen di Universitas Utara Malaysia (UUM), yang terletak di Sintok, Kedah ini.
Sementara Mahfud MD selama ini dikenal lebih banyak berkiprah di organisasi dan lembaga yang tidak ada kaitan dengan NU.
Seperti menjadi dosen Universitas Islam Indonesia (UII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), bahkan turut mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN), yang semuanya identik dengan kelompok modernis.
Dia menambahkan Mahfud hanya pernah menjadi Ketua Dewan Kehormatan dan Guru Besar (DKGB) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU).
Itu juga pada akhir-akhir ketika ada keinginan mendorongnya maju pada pilpres periode sebelumnya.
Baca juga: Dipilih Megawati Jadi Cawapres Ganjar, Ini Profil Mahfud MD: Pernah Jadi Rektor & Menteri Gus Dur
Baca juga: Dipilih PDIP, Denny Indrayana Yakini Mahfud MD Bisa Selamatkan Indonesia yang Terpuruk Akibat Jokowi
"Itu (menjadi pengurus ISNU) lebih kepada ikhtiar saja menurut saya. Jadi rekam jejaknya tidak dekat kalau mau membidik suara nahdliyin. Secara emosional kurang menurut saya dibanding Cak Imin," ucap penulis buku God, Man, and Nature dan Kehendak Berkuasa dan Kritik Filsafat ini.
Ia mengatakan, yang bisa diharapkan Mahfud MD adalah suara dari warga Madura.
Dia memiliki ikatan emosional dengan orang Madura karena berasal dari pulau garam tersebut.
“Tapi, itu juga tidak ada jaminan," jelas intelektual yang juga warga Madura ini.
Karena itu pula dia menampik suara pasangan AMIN jeblok di Jawa Timur, seperti temuan sejumlah lembaga survei. Dia meragukan hasil sigi tersebut.
"Survei itu kan ada dua ya. Survei yang diinginkan oleh pemesan. Dan survei yang angka sesungguhnya sengaja disimpan karena terkait strategi politik," paparnya.
Sementara di permukaan sendiri yang bisa disaksikan semua orang, imbuhnya, dukungan kepada pasangan dari Koalisi Perubahan ini sangat masif.
Masyarakat antusias menyambut Anies dan Muhaimin ketika kunjungan atau menggelar kegiatan di Jawa Timur.
"Jadi tidak bisa disembunyikan lagi bahwa ada gelegak perubahan yang sebenarnya diinginkan masyarakat. Karena memang kalau ingin perubahan, ingin ada corak kepemimpinan baru, ya harus AMIN menurut saya," tandasnya.
Profil Muhaimin Iskandar
Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa dengan Cak Imin memiliki nama lengkap Abdul Muhaimin Iskandar.
Cak Imin lahir di Jombang pada 24 September 1966. Di tahun ini, Cak Imin akan genap berusia 57 tahun.
Dikutip dari Kompas.id, Cak Imin saat ini merupakan Ketua Umum PKB periode 2019-2024.
Dirinya pernah menempuh pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri di Jombang, lalu melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta.
Selanjutnya pada tahun 1985, ia melanjutkan pendidikan sarjana di FISIP UGM hingga lulus pada tahun 1991.
Untuk pendidikan pascasarjana, Cak Imin mengambil pendidikan bidang komunikasi di Universitas Indonesia (UI) dan mendapatkan gelar master pada tahun 2001.
Karir dan organisasi
Muhaimin pernah mengajar di Pondok Pesantren Denanyar Jombang tahun 1980-1983.
Kemudian saat masih kuliah, Cak Imin cukup aktif berorganisasi.
Tercatat ia pernah menduduki sejumlah jabatan di PMII, yaitu sebagai:
Ketua Ketua Korps FISIPOL PMII UGM pada 1988.
Ketua Umum PMII UGM pada 1990-1991.
Ketua Umum PMII Cabang Yogyakarta (1991-1997).
Ketua Umum Pengurus Besar PMII (1994-1997).
Ia juga aktif di Badan Perwakilan Mahasiswa pada tahun 1990, serta di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Selanjutnya ia juga pernah menjadi Kepala Litbang Tabloid Detik pada tahun 1993.
Terjun ke dunia politik
Muhaimin mulai terjun ke dunia politik saat bersama para seniornya mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dideklarasikan pada 23 Juli 1998.
Beberapa senior tersebut yakni sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama termasuk pamannya, yakni Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Adapun saat itu Cak Imin ditunjuk menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB.
Muhaimin kemudian terpilih menjadi Ketua umum PKB hasil Muktamar di Semarang, Jawa Tengah tahun 2005.
Tahun 2008 muncul konflik kepengurusan yang melibatkan Gus Dur dan Muhaimin.
Namun, keputusan Mahkamah Agung memenangkan Muhaimin.
Hingga kini Muhaimin masih menjabat sebagai Ketua Umum PKB.
Cak Imin tercatat pernah menjadi Anggota DPR RI selama empat periode.
Ia mulai karier politiknya di lembaga legislatif pada Pemilu 1999 dan menjabat hingga tahun 2004.
Pada periode berikutnya, Muhaimin terpilih lagi sebagai Anggota DPR RI dan dipilih sebagai Wakil Ketua DPR RI tahun 2004-2009.
Selanjutnya pada tahun 2004 ia juga kembali terpilih menjadi anggota DPR RI, namun kemudian diminta oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009–2014.
Pada Pemilu 2014, Muhaimin kemudian terpilih kembali sebagai Anggota DPR RI dan ditunjuk partainya untuk menjabat sebagai Wakil Ketua MPR.
Adapun saat ini Muhaimmin tercatat sebagai Wakil Ketua DPR Bidang Kesejahteraan Rakyat periode 2019-2024.
Sekretaris KPU Jakarta Dirja Abdul Kadir Ungkap Pekerjaan KPUD Jakarta Belum Selesai |
![]() |
---|
Sempat Khawatir pada Kerawanan, KPU Jakarta Apresiasi Kinerja Polri Amankan Pelaksanaan Pilkada 2024 |
![]() |
---|
DKPP Prihatin Masih Banyak Penyelenggara Pemilu Tidak Netral di Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Bawaslu Kabupaten Bekasi Rilis Laporan Akhir Pengawasan Pemilu 2024, Ini Hasilnya |
![]() |
---|
Gugatan Kader PKB Calon Anggota DPR Terpilih yang Dipecat Cak Imin Dikabulkan Bawaslu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.