Berita Jakarta

Demo Terbagi Dua Kubu, Kelompok Misterius Berpakaian Hitam Anarkis, Coba Merangsek ke Istana Negara

Ribuan mahasiswa datang dengan membawa sejumlah tuntutanberkaitan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan batas usia capres-cawapres

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Demonstrans penolak hasil keputusan Mahkamah Konstitusi soal batasan usia capres-bacapres mulai membakar ban, robohkan beton barier hingga mencoba mendekat ke Istana Negara. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah


WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR — Suasana demo mahasiswa yang berlangsung di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2023) sempat diwarnai dengan kericuhan. 

Diketahui, ribuan mahasiswa datang dengan membawa sejumlah tuntutan yang berkaitan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). 

Hanya saja berdasar pantauan Wartakotalive.com di lokasi sekira pukul 16.40 WIB, massa aksi nampak terbagi menjadi dua bagian.

Bagian sisi kiri dari Istana Negara, berkumpul ratusan mahasiswa beralmamater lengkap yang tergabung dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI).

Sementara di sisi kanan Istana Negara, terdapat sejumlah mahasiswa yang membawa bendera Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), melakukan aksi yang mengandung provokasi meskipun jumlahnya jauh lebih sedikit.

Beberapa dari mereka nampak tak mengenakan atribut almamater.

Baca juga: Natalius Pigai: Mahfud MD Hanya Akan Jadi Beban untuk Ganjar, Dia Tidak Pernah Dianggap Orang NU

Kebanyakan, para massa aksi itu memakai pakaian hitam dan bermasker.

Mereka juga mengenakan topi, sehingga hanya sedikit yang terlihat wajahnya.

Kendati begitu, aksi yang dilakukan oleh tim kiri itu cukup mengundang atensi polisi lantaran proses penyampaiannya dilakukan secara anarkis.

Mulanya, mereka merobohkan sejumlah beton barier yang dipasang di area depan Istana Negara.

Mereka merobohkannya ke arah dalam, sehingga kawat berduri yang dipasang pihak kepolisian, ikut tertimpa beban beton tersebut.

Mereka juga membakar sebuah ban dengan bensin di antara beton barier tersebut.

Lama-lama, aksi mereka tambah brutal lantaran semua beton di jajaran paling depan pertahanan, dirobohkan satu persatu oleh mereka.

Mereka memaksa bisa masuk ke dalam istana, bahkan menunjuk-nunjuk pagar betis polisi.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved