Pemilu 2024

Dipilih PDIP, Denny Indrayana Yakini Mahfud MD Bisa Selamatkan Indonesia yang Terpuruk Akibat Jokowi

Ganjar-Mahfud MD Resmi Berpasangan, Denny Indrayana: Jika Mendapat Amanah, Bisa Menyelamatkan Hukum Indonesia yang Terpuruk Akibat Jokowi dan Kroninya

Editor: Dwi Rizki
Dok. Kompas.com
Resmi! Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar, Datang Bawa Keluarga 

Ahmad Basarah menjelaskan bahwa Megawati Soekarnoputri paham betul bahwa muslim dan nasionalis harus berjalan beriringan dalam memimpin Indonesia.

Pun hal itu dilakukan oleh Megawati Soekarnoputri saat menentukan Cawapres Presiden Jokowi di Pilpres 2019 lalu.

Di mana Jokowi sebagai representasi nasionalis dan KH Ma’ruf Amin sebagai representasi muslim.

Hal itu diungkapkan Ahmad Basarah menjelang pengumuman Cawapres Ganjar Pranowo di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (18/10/2023).

“Di dalam track record Bu Mega dalam menampilkan sosok pemimpin bangsa dwi tunggal Presiden dan Wakil Presiden, beliau selalu memperhatikan sosok representasi bersatunya bangsa Indonesia,” jelas Basarah di Youtube PDI Perjuangan.

Mengacu pada Pancasila kata Basarah, ialah pertemuan antara golongan nasionalis dan golongan Islam.

Maka Indonesia tidak pernah menjadi negara Islam ataupun negara sekuler.

Oleh karenanya kata Basarah, dalam konteks ini Megawati selalu melihat menggabungkan unsur dua kekuatan bangsa tersebut. Yakni golongan nasionalis dan golongan Islam.

Pun saat Megawati menjadi Wakil Presiden mendampingi KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Baca juga: Sandiaga Uno Turut Hadir di DPP PDIP Jelang Pengumuman Cawapres Ganjar Pranowo

Saat menjadi Presiden, Megawati juga berdampingan dengan Hamzah Haz yang menjadi Wakil Presiden.

Diketahui Hamzah Haz ialah tokoh dari Nahdlatul Ulama.

Lalu kata Basarah, saat Presiden Jokowi disandingkan dengan Wapres dua-duanya dari golongan muslim yakni Yusuf Kalla dan KH Ma’ruf Amin.

Hal itu diyakini Basarah akan dilakukan kembali oleh Megawati Soekarnoputri dalam menentukan Cawapres Ganjar Pranowo.

Di mana Ganjar Pranowo ialah representasi nasionalis dan diduga Cawapresnya diambil dari representasi golongan Islam.

“Mas Ganjar juga direpresentasikan dari golongan nasionalis karena dia berangkat dari partai nasionalis dan dugaan saya detik-detik terakhir ini Bu Mega akan mengambil pakem yang sama untuk Cawapres Ganjar,” bebernya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved