Viral Media Sosial

Mahasiswi UIN Jambi Minta Maaf Setelah Dibully, Arie Kriting: Nama Baik Kampus Itu Jauh Lebih Utama

Mahasiswi UIN Jambi Klarifikasi dan Minta Maaf Setelah Dibully, Arie Kriting: Nama baik kampus itu jauh lebih utama dibanding kenyamananmu sendiri

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
mahasiswi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi bernama Cintria dan Arie Kriting 

@remahaneggroll_: Emang antara mahasiswa sama kampus, mana yg punya nama baik?

@ZulaikaSugiarto: Mahasiswa yg gangguin Norak(ga punya nama baik). Kampusnya yg berusaha nutup nutupin LEBIH NORAK(LEBIH GA PUNYA NAMA BAIK) Mahasiswa kok kelakuan kayak anak TK

@edwinbazz: Td gua ambil raport mid semester ponakan, saat ngasih pengantar, wali kelas ngomong gini "Kalau Bapak/Ibu ada keluhan atau ketidakpuasan, segera hub kami, jangan diviralkan di sosmed ya".. sebegitu takutnya institusi.

@Pai_C1: Sama...anak gw sma sebelum masuk pas wali rapat digituin jg...gw ngakak ..

@sebutir_baja: UIN lagi banyak amat kasus ama nama UIN kemarin masalah mahasiswi sama dosen lgi adu kelamin eh skrg malah mahasiswa kelakuan macem bocil.

Kronologi Kejadian

Kronologi bullying yang dialami Cintria terlihat dalam postingan akun twitter @pai_C1 sebelumnya.

Dalam video yang terunggah, Cintria merekam aksi sejumlah mahasiswa yang tengah mengganggunya ketika menaiki lift.

Dirinya yang berada di dalam lift bersama seorang mahasiswi itu terlihat terus digoda oleh sekira enam orang mahasiswa.

Para mahasiswa itu terus menerus menekan tombol lift dari sisi luar dan menertawainya karena pintu lift terus terbuka-tutup.

"Ahahahahaha.. terbully," ujar salah satu mahasiswa itu kepada Cintria. 

Meski sudah berulang kali memperingatkan agar para mahasiswa itu berhenti mengganggu, mereka tetap membully keduanya.

Mereka terus menerus menekan tombol lift dari sisi luar dan menertawainya.

Padahal, salah satu mahasiswa terlihat sudah melarang sekelompok mahasiswa itu untuk mengganggu Cintria.

Tetapi aksi tak terpuji itu tetap mereka lakukan.

Bahkan salah satu pelaku menyebutkan secara lantang salah satu nama temannya yang membully Cintria.  

"Ingat ya yang bully namanya Raja," ujar seorang pelaku bullying seraya tertawa.

"Udah di video kok," ujar Cintria tenang.

Meski Cintria terlihat tenang, seorang mahasiswi yang bersamanya dalam satu lift terlihat geram.

Dirinya menantang para pelaku bullying itu untuk mengawaini apabila memang tertarik dengan mereka.

"Udah dikawinin aja ayok, sudahlaahhh," ujar seorang mahasiswi yang berada satu lift dengan Cintria gemas.

"Emang mau kawin?" celetuk pelaku bullying sembari tertawa.

Video tersebut pun viral di media sosial.

Dalam waktu kurang dari sehari, video itu sudah ditonton lebih dari 1,1 juta kali .

Beragam pendapat hingga hinaan pun dituliskan kepada para pelaku yang membully Cintria.

"PERUNDUNGAN!! Cowo2 gangguin mbak yang mau naik lift...dengan cara pencet2 pintu buka tutup..Norak candaannya gak asik. Mainnya kaum small tytyd," tulis akun twitter @pai_C1.

Penjelasan pihak Kampus

Wakil Rektor UIN Jambi, Bahrul Ulum menuturkan telah memanggil pelaku bullying. Pihak kampus memandang itu hanya bergurau tidak bermakud melakukan perundungan, dan tidak termasuk bullying, karena tidak ada sentuhan fisik.

“Kita sudah kasih teguran. Nanti kalau pelaku melakukan hal serupa, akan dilakukan tindakan skorsing. Karena kampus punya kode etik mahasiswa,” kata dia dikutip dari Kompas.com.

Menurut dia, kampus memiliki ketentuan kode etik mahasiswa. Sanski dapat diberikan kepada mahasiswa secara berjenjang seperti diskor, dicabut beasiswa sampai dengan dikeluarkan (DO).

Tingkatannya itu ringan, sedang dan berat.

Untuk memutuskan kesalahan mahasiswa, kampus memiliki dewan kode etik yang memberikan penilaian jenis pelanggaran mahasiswa.

“Dari dewan kode etik kemudian direkomendasikan kepada rektor. Baru nanti rektor yang mengambil keputusan,” kata Bahrul.

Surat Pernyataan Bersalah Surat pernyataan bersalah atau permintaan maaf bukan karena dia menjadi korban bullying.

Tetapi dia sebagai pelaku yang telah memviralkan aksi bullying.

Dalam pertemuan dengan pihak kampus, mahasiswi mengaku menyesal dan tidak menyangka videonya akan viral.

“Konteks minta maafnya karena tidak menyangka akan viral. Kami juga katakan, kalau ada mahasiswi dirugikan, lapor saja ke pihak kampus. Jangan sampai diviralkan, karena itu berefek buruk ke kampus,” kata Bahrul.

Dengan demikian, surat pernyataan bersalah yang diminta pihak kampus karena mahasiswi tersebut sudah memviralkan kejadian di dalam kampus, sehingga nama baik kampus menjadi tercoreng.

Padahal perbuatan yang dilakukan mahasiswa tidak terlalu parah, karena tidak ada sentuhan fisik.

Mahasiswi sebenarnya sudah melaporkan kejadian itu kepada pihak fakultas.

Tetapi karena pelaku dari fakultas yang berbeda, maka tidak bisa diselesaikan dengan cepat, kata Bahrul.

“Mereka (pelaku) itu mungkin mau kenalan. Tapi mahasiswi itu tidak nyaman karena mau cepat turun, tapi malah tertahan,” katanya. (dwi)

Baca Berita Warta Kota lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved