Krisis Jalur Gaza

Israel Diduga Kuat Menggunakan Bom Fosfor di Jalur Gaza, Menyebabkan Luka Bakar Mengerikan

Israel diduga kuat menggunakan bom fosfor saat menyerang kawasan Jalur Gaza dan Lebanon. Bahan kimia itu bisa menimbulkan luka bakar hebat.

Editor: Rusna Djanur Buana
tribun jogja
Human Rights Watch (HRW) menduga Israel menggunakan fosfor putih, sebuah amunisi kontroversial, saat melakukan serangkaian pengeboman di Jalur Gaza dan Lebanon. 

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), melaporkan krisis listrik dan air sedang terjadi di Gaza setelah Israel memblokade wilayah itu serta menutup aliran dan air.

“Satu-satunya pembangkit listrik di Gaza telah kehabisan bahan bakar dan terpaksa berhenti berfungsi, memicu pemadaman listrik, yang berlanjut di seluruh Jalur Gaza.

Hal ini terjadi setelah Israel menghentikan pasokan listrik dan bahan bakar ke Gaza pada 8 Oktober,” kata Dujarric kepada wartawan di PBB.

Situasi ini mengancam para korban terluka di rumah sakit dan tim penyelamat yang berada di Gaza.


Summary

  • Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada parlemen bahwa “hari-hari sulit menanti”. Hal itu dikatakan pada pengambilan sumpah kabinet perang barunya
  • PBB mengatakan Gaza menghadapi situasi yang "mengerikan" dengan kehabisan makanan dan air dan 50.000 wanita hamil tidak dapat mengakses layanan penting.
  • Lebih dari 1.400 orang tewas di Gaza sejak Israel melancarkan serangan udara balasan, kata pejabat kesehatan Palestina
  • Pengeboman ini terjadi di tengah blokade total. Israel menyatakan tidak akan mencabut blokade tersebut kecuali Hamas membebaskan semua sandera
  • Hamas menculik sedikitnya 150 orang dan membawa mereka ke Gaza dalam serangan mematikan di Israel pada akhir pekan yang menewaskan 1.300 orang.
  • Pejabat militer Israel mengakui militer gagal dalam tugasnya melindungi warga negara
  • Ketua Uni Eropa Ursula Von Der Leyen dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin melakukan perjalanan ke Israel pada hari Jumat untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap negara tersebut.  (Sumber BBC international)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved