Pilpres 2024

Relawan Projo Bakal Gelar Rakernas ke-6 di GBK, Kabar Jokowi, Prabowo, Gibran dan Kaesang akan Hadir

Relawan Projo akan menggelar Rakernas ke-6 di Indonesia Arena Stadion GBK selama dua hari pada Sabtu (14/10/2023) dan Minggu (15/10/2023).

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: PanjiBaskhara
Wartakotalive.com/Alfian Firmansyah
Di Kawasan Jakarta Pusat, Relawan Pro Jokowi (Projo) menyatakan akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-6 pada Sabtu (14/10/2023) dan Minggu (15/10/2023) di Indonesia Arena Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. 

"Pak Prabowo mengajak Mas Kaesang dan jajaran PSI ke rumah beliau,"katanya Raja Juli dalam keterangannya, Kamis (12/10/2023).

"Sekaligus kunjungan balasan PSI ke Pak Prabowo dan Gerindra yang pernah datang ke PSI. Semoga acara lancar dan bermanfaat bagi orang banyak," lanjutnya. 

Sebelumnya, Bakal Calon Presiden Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto sebut, jika dirinya memang ada rencana untuk bertemu dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. 

Hal itu disampaikan Prabowo usai menerima deklarasi dukungan dari Persaudaraan 98 salah satu kelompok aktivis yang aktif pada tahun 1998 atau saat reformasi di Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2023).

Prabowo Subianto mengaku, jika sudah mengundang Kaesang Pangarep untuk datang.

"Kalau tidak salah ada rencana, tapi kita lihat kapan tanggalnya ya, saya udah sudah undang beliau. Oke?," kata Prabowo Subianto.

Bacawapres Prabowo dan Ganjar Diyakini Bakal Diumumkan Saat Akhir Pendaftaran Pilpres 2024

Bacapres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto diketahui hingga saat ini belum mengumumkan siapa bakal calon wakil presiden (Bacawapres) yang akan mendampinginya pada Pilpres 2024.

Sementara Anies Baswedan sudah umumkan bacawapres yang mendampinginya dalam Pilpres 2024 yaitu Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai bacawapres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto akan diumumkan di akhir pendaftaran Pilpres 2024.

"Saya melihat Ganjar atau kubu Prabowo masih melihat situasi, saling mengintip kekuatan dan lawan politik. Mereka akan bermain di ujung injury time atau last minute," ucap Ujang saat dihubungi Wartakotalive.com, Kamis (12/10/2023).

Ujang melanjutkan dengan strategi tersebut lawan politik tidak bisa membaca sejak dini siapa cawapres masing-masing.

Menurutnya hal itu biasa dilakukan semua partai politik.

"Ini bagian dari strategi keduanya," tambah dia.

Ujang mengungkapkan tidak kunjung diumumkan cawapres Ganjar dan Prabowo walaupun sudah memiliki tiket Presidential Threshold 20 persen itu untuk melihat peta lawan politik dahulu, siapa cawapres yang dipilih.

Diketahui, KPU akan membuka secara resmi pendaftaran calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024 mendatang.

Setiap partai politik atau gabungan partai politik pengusung calon diminta untuk menyiapkan visi misi dari capres dan cawapres yang diusung mulai tanggal 19 Oktober pekan depan.

KPU RI akan resmi membuka pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2024 mendatang.

PDIP dan Ganjar Tergerus, Megawati Marah Besar pada Jokowi, Beredar Kaos Prabowo-Gibran di Solo

Publik sangat menanti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal gugatan batas usia capres/cawapres.

Karena, jika gugatan itu dikabulkan majelis hakim MK yang diketuai Anwar Usman, adik ipar Presiden Joko Widodo (Jokowi), maka konstelasi politik bakal memanas.

Sebab, putusan tersebut akan berdampak positif buat putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Seperti diketahui, capres Prabowo Subianto sangat menanti keputusan MK itu, karena ingin meminang Gibran.

Prabowo tahu, cawapres Gibran jauh lebih strategis ketimbang Erick Thohir atau Airlangga Hartarto.

Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, mengatakan keputusan MK itu akan menentukan hubungan Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Menurut Arifki, jika pada akhirnya Gibran menjadi cawapres Prabowo, itu semua akan menjelaskan di mana posisi Jokowi pada Pilpres 2024.

"Jika Gibran jadi cawapres, makin jelas posisi Jokowi. Pasti dukung Gibran," ucapnya, Rabu (11/10/2023).

"Karena posisi Jokowi sebagai ayah, sulit untuk memposisikan dirinya netral di Pilpres 2024," imbuhnya.

Menurut Arifki, selama ini posisi Jokowi seakan abu-abu atau main dua kaki, yakni di Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

"Dengan munculnya pasangan Gibran dan Prabowo, posisi Jokowi sudah jelas. Tidak bisa lagi disebut ada di Ganjar. Pasti dia akan mendukung anaknya," kata Arifki.

Jika terjadi, tentu menurut Arifki, hal ini akan berimplikasi pada menghangatnya konstelasi politik di PDIP.

"Ini akan jadi pertarungan antara Teuku Umar (Megawati) dan Raja Solo," ujarnya.

"Karena Pak Jokowi jelas tak akan lagi bisa bilang mendukung Ganjar, jika pasangan Prabowo adalah Gibran," lanjutnya.

Saat ditanya dalam skenario terburuk, apakah mungkin PDIP menarik semua menterinya dari pemerintahan Jokowi, Arifki menilai peluang ke arah itu tetap terbuka.

"Jika bicara soal politik, tentu bicara segala kemungkinan, terkait hal tadi, saya melihatnya mungkin saja terjadi," ujarnya.

"Mungkin saja PDIP akan menarik menterinya dari pemerintahan, tapi seberapa persentase hal itu terjadi, itu soal lain," imbuhnya.

Arifki juga menyoroti kemungkinan tergerusnya suara PDIP dan Ganjar di Jateng, jika akhirnya Gibran menjadi cawapres Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah lama mengincar Gibran Rakabuming untuk jadi cawapresnya.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah lama mengincar Gibran Rakabuming untuk jadi cawapresnya. (Dok Gerindra via Kompas.com)

"Sangat mungkin terjadi. Pencawapresan Gibran juga bisa menjadi mesin politik untuk menggerus suara pendukung Ganjar Pranowo di basis-basis wilayah yang dikuasai PDIP," katanya.

"Namun, ada yang menarik juga, untuk suara parpol, siapa yang akan mendapat efeknya di Jateng jika Gibran menjadi cawapres Prabowo. Apakah PSI atau Gerindra? Kita akan menantikan sama-sama," kata Arifki.

Bakal terjadi Perang "Bubat"?

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs, Ahmad Khoirul Umam menilai 'perang bubat' antara PDIP dengan kubu Prabowo Subianto bisa terjadi bila Gibran jadi cawapres.

Menurut Umam, saat ini kubu Prabowo sedang menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batasan usia capres dan cawapres.

Dia menyebut bila MK mengabulkan gugatan batas usia capres dan cawapres, maka hampir pasti Gibran akan dipinang Prabowo.

"Pencawapresan Gibran bisa menciptakan 'perang bubat' antara kubu Prabowo dengan PDIP yang lagi-lagi akan merasa dikhianati, dilangkahi dan diabaikan oleh keluarga Jokowi (Joko Widodo)," kata Umam dalam keterangannya dikutip, Selasa (10/10/2023).

Umam memprediksi PDIP akan mengevaluasi total keanggotaan Jokowi, Gibran, dan Bobby Nasution bila Gibran menjadi cawapres Prabowo.

"Jika Gibran menjadi cawapres Prabowo, besar kemungkinan PDIP akan melakukan evaluasi total terhadap status relasi dan keanggotaan Gibran, Boby, dan juga Jokowi sendiri di PDIP," ujarnya.

Dia menjelaskan ada sisi positif untuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) bila Gibran menjadi cawapres Prabowo.

Umam mengatakan hal tersebut bisa menjadi titik temu antara Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) di tengah tarik menarik antara Golkar dan PAN yang mendorong Erick Thohir sebagai cawapres.

"Sisi positif dari pencawapresan Gibran, hadirnya putra sulung Jokowi itu memang dianggap bisa menjadi titik temu dari proses negosiasi yang alot di internal Koalisi Indonesia Maju," ujarnya.

Beredar Kaos Prabowo-Gibran

Kaos Prabowo Gibran beredar di medsos.
Kaos Prabowo Gibran beredar di medsos. (tribunnews.com)

Sementara itu, di Solo mulai beredar video di medsos yang menampakkan sejumlah orang tengah memperlihatkan kaos bertuliskan Prabowo-Gibran.

Video yang diunggah oleh akun Twitter @brother_djon, Selasa (10/10/2023).

Viralnya video kaos bertulis Prabowo Gibran tersebut bertepatan dengan deklarasi dukungan kepada Wali Kota Solo itu untuk menjadi Cawapres pendamping Prabowo Subianto dari sejumlah DPC Partai Gerindra.

Satu di antara dukungan yang diberikan pada Putra Sulung Presiden Jokowi itu dilaksanakan oleh DPC Gerindra Solo.

Namun demikian, saat dikonfirmasi Ketua DPC Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno mengaku tidak tahu menahu terkait video viral tersebut.

Bahkan Ardianto menambahkan dirinya baru mengetahui informasi terkait adanya pihak yang telah membuat kaos bertuliskan Prabowo Gibran.

"Bentar, bentar, justru saya belum tahu terkait kaos tersebut. Bahkan juga saya tidak tahu warna kaosnya apa," ujar Ardianto saat dikonfirmasi, Rabu (11/10/ 2023 ).

Ia menambahkan meski telah melakukan deklarasi dukungan pada sosok Gibran, tetapi pihaknya belum membuat atribut apapun.

"Belum kita enggak, kita belum membuat apa-apa. Cuma kemarin kita deklarasi saja, belum membuat kaos-kaos atau apa gitu," sambungnya.

Lebih lanjut, Ardianto menjelaskan bahwa pihaknya tetap tegak lurus dengan aturan KPU.

"Kalau kita tegak lurus dengan aturan KPU dulu. Jadi jangan sampai kita melanggar, apalagi ini belum DCT. Kalau sudah DCT nanti Monggo," pungkasnya.

Sementara itu, sampai berita ini diterbitkan, pihak Relawan Gibran dalam hal ini Relawan Bolone Mase yang sempat dihubungi TribunSolo.com belum merespon pertanyaan serupa.

(Wartakotalive.com/M32/M38/M27)

Sumber: Warta Kota
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved