Pilpres 2024

Panglima TNI Lepas Tangan Soal Pensiunan Jenderal Dukung Capres: Saya Bisa Pengaruhi Prajurit saja

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono lepas tangan soal pensiunan jenderal berpolitik praktis.

Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Yulianto
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (kiri) mengatakan dirinya tak bisa mengendalikan pensiunan jenderal yang berpolitik praktis, akan tetapi dia hanya bisa memengaruhi para prajurut TNI agar netral di Pilpres 2024. 

Yudo mengatakan, pihaknya bakal menerbitkan aturan yang melarang penggunaan atribut TNI untuk berkampanye.

Pada kesempatan itu, Yudo juga mengatakan kepada jajarannya, termasuk Kepala Badan Pembinaan Hukum (Kababinkum) TNI Laksamana Kresno Buntoro agar ketentuan itu segera diterbitkan.

"Ya nanti untuk itu, ini harus segera dikeluarkan memang," tegas Yudo.

Sebelumnya, kediaman bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan disambangi oleh beberapa purnawirawan perwira tinggi dari TNI dan Polri yang tergabung dalam Forum Komunikasi Purnawirawan TNI Polri untuk Perubahan dan Persatuan (FKP3), Jumat (6/10/2023) malam.

Kedatangan para mantan jenderal tersebut guna makin memantapkan langkah ke depan dan membahas hal teknis dan praktis terkait untuk mendorong perubahan.

“Jadi kami melakukan diskusi bapak-bapak para purnawirawan yang tergabung dalam FKP3 yang kita diskusikan langkah-langkah yang akan dikerjakan ke depan," ujar Anies di kediamannya, Lebak Bulus, Cilandak.

"Ini bukan perjumpaan pertama dan sudah berlangsung berkali-kali. Sekarang kita mulai melangkah pada hal-hal yang lebih praktis, imbuhnya.

“Saya dan Gus Imin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas dukungan, kerja luar biasa para purnawirawan untuk mendorong perubahan, hal tersebut mendasari kita semua merapatkan barisan,” tambahnya.

Para anggota FKP3 itu juga mendapatkan beberapa poin yang terdapat dalam agenda perubahan, dimana seketika itu juga para mantan petinggi TNI Polri tersebut langsung selamat dan makin mantap dalam barisan bersama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).

“Tadi dijelaskan kami ingin mendorong Indonesia yang lebih adil, keluarga-keluarga merasakan kebutuhan pokok yang lebih terjangkau, lapangan pekerjaan lebih mudah, biaya pendidikan yang murah, sistem kesehatan yang lebih sederhana dan juga kita sepakat ingin Indonesia yang mandiri, serta berwibawa di gelanggang internasional,” paparnya.

Sementara itu, menurut Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, ada kesamaan terkait perubahan yang diusung AMIN dan semangat perubahan yang ingin didorong para purnawirawan tinggi.

“Demikian tadi kami mencoba mendalami perubahan. Kami khawatir perubahan itu dianggap sebagai sesuatu yang sangat drastis, tapi ternyata beliau menjelaskan dengan sangat baik, dan sangat masuk akal, dan juga sangat beretika,” tutur Razi.

“Beliau juga menyampaikan itu juga, dan menekankan perubahan utu bukan sesuatu yang menakutkan tapi sesuatu yang sangat terpelajar dan itu dilakukan demi Kesatuan republik Indonesia yang lebih baik,” lanjutnya.

Hal serupa juga juga disampaikan oleh Letjen TNI (Purn) Sutiyoso yang mengakui rekam jejak dan prestasi Anies merupakan faktor penting yang membuat para purnawirawan sejalan untuk menitipkan kepemimpinan nasional ke depan kepada pasangan AMIN.

"Memilih Pak Anies itu karena kita tahu latar belakang pribadinya kita tahu," ujarnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved