Tidak Usah Khawatir, Dokter dan Ahli Biokimia Sebut Tubuh Kita Mampu Bersihkan BPA

Selain BPA yang masuk umumnya berjumlah sedikit, tubuh memiliki mekanisme super canggih untuk mengeluarkan zat zat kimia berbahaya yang masuk ke dalam

istimewa
Banyak ahli kimia dan dokter ahli berpendapat berbagai penelitian belum dapat memastikan secara pasti kaitan BPA dalam air kemasan dengan penyakit yang mungkin diakibatkan. (Ilustrasi) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Banyak ahli kimia dan dokter ahli berpendapat berbagai penelitian belum dapat memastikan secara pasti kaitan BPA dengan penyakit yang mungkin diakibatkan.

Selain BPA yang masuk umumnya berjumlah sedikit, tubuh memiliki mekanisme super canggih untuk mengeluarkan zat zat kimia berbahaya yang secara tidak sengaja masuk ke dalam tubuh.

BPA dan zat lain yang tidak diperlukan oleh tubuh seperti zat pewarna, perisa, pengawet, jika dalam jumlah berlebihan akan dibuang tubuh melalui sistem ekskresi melalui ginjal dan air keringat.

dr. Laurentius Aswin Pramono, M Epid, SpPD-KEMD mengatakan masyarakat harus hati-hati terhadap statement atau pernyataan yang tidak menyertakan bukti-bukti yang valid.

“Dalam berbagai studi tentang BPA, paparan bahan kimia yang tidak kita konsumsi secara sengaja kecil sekali kemungkinan untuk mencapai kadar yang mengganggu kesehatan,” ucapnya, lewat keterangan, Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Yama Carlos Dapat Hak Asuh Anak Setelah Cerai, Arfita Dwi Putri Tidak Menerima hingga Ajukan Banding

Dia menuturkan batas aman BPA menurut EFSA adalah 4 mikrogram per kilogram berat badan per hari. Sedangkan studi menunjukkan bahwa dalam air kemasan kemungkinan paparan BPA itu 0,01 persen atau 1 per 10 ribu.

“Artinya, kita membutuhkan 10 ribu air atau galon dalam sekali waktu atau sekali telan untuk bisa mencapai kadar yang tidak aman. Itu sesuatu yang mustahil dan tidak mungkin tercapai,” katanya.

Dia juga membantah bahwa air kemasan galon guna ulang bisa menyebabkan kemandulan atau infertilitas dan gangguan metabolisme.

Menurutnya, penyakit-penyakit itu penyebabnya sangat banyak atau multi faktor dan tidak satu efek saja. Paparan zat-zat kimia itu sangat kecil sebabkan gangguan infertilitas atau metabolisme.

“Jadi, air mineral galon guna ulang aman dikonsumsi,” tukasnya.

Baca juga: Alasan Praktisi Media Mengimbau Jurnalis agar Tidak Sampai Kehilangan Sikap Kritis Menyikapi Isu BPA

Sebelumnya, Dosen Biokimia dari Fakultas MIPA Institut Pertanian Bogor (IPB), Syaefudin, PhD, mengungkapkan hingga kini belum ada zat kimia pengganti yang lebih aman dari Bisfenol A (BPA) untuk pengeras galon berbahan Polikarbonat atau galon guna ulang.

BPA yang tidak sengaja di konsumsi konsumen dari kemasan pangan akan dikeluarkan lagi dari dalam tubuh. Menurutnya, BPA akan diubah di dalam hati menjadi senyawa lain sehingga dapat lebih mudah dikeluarkan lewat urin.

“Jadi sebenarnya, kalau BPA itu tidak sengaja dikonsumsi oleh tubuh kita. Misalkan dari air minum dalam kemasan yang mengandung BPA. Tapi, ketika dikonsumsi, yang paling berperan itu adalah hati,” katanya.

“Ada proses glukoronidase di hati, di mana ada enzim yang mengubah BPA itu menjadi senyawa lain yang muda dikeluarkan tubuh lewat urin,” sambungnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved