Pemilu 2024

Demokrat Tak Mau Berandai-andai soal Jatah Menteri usai Pertemuan SBY-Jokowi di Istana Bogor

Santoso menuturkan bahwa silaturahmi antara tokoh bangsa merupakan hal yang sangat penting untuk menciptakan situasi yang kondusif

Editor: Feryanto Hadi
tribunnews
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/10/2017). Keduanya kembali bertemu di Istana Bogor, Senin (2/10/2023). Mereka bicara kondisi politik terkini. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Politikus Demokrat, Santoso memyatakan pihaknya masih enggan berandai-andai kemungkinan bergabung dengan kabinet Presiden Jokowi.

Seperti diketahui, isu Demokrat akan mendapatkan jatah kursi menteri muncul setelah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Jawa Barat pada Senin (2/10/2023) kemarin.

"Saya belum komen ke arah itu. Saya belum mau berandai-andai," kata Santoso di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Santoso menuturkan bahwa silaturahmi antara tokoh bangsa merupakan hal yang sangat penting untuk menciptakan situasi yang kondusif menjelang Pemilu 2024.

Menurutnya, pemilu ini harus menciptakan pesta yang bukan menakutkan. Karena itu, niatan SBY dan Jokowi bertemu dalam mencitakan hal tersebut.

Baca juga: SBY Temui Presiden Jokowi, Partai Demokrat Ambil Bagian dalam Reshuffle Kabinet?

"Supaya rakyat jangan terbelah meskipun punya pilihan tapi bahwa pesta demokrasi ini harus dilakukan harus dilewati tapi juga harus dilaksanakan dengan happy," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dikabarkan menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Jawa Barat, pada Senin, (2/10/2023).

Berdasarkan Pantauan mobil dengan nomor polisi F 414 RI melewati pintu pos 4 Istana Bogor, yang berada di depan Kantor Wali Kota Bogor, sekira pukul 16.52 wib. Mobil tersebut dikawal oleh satu motor Patwal Polusi dan satu mobil berplat TNI.

Mobil tersebut kemudian tampak keluar dari Istana Bogor sekitar pukul 17.44 WIB.

Untuk diketahui mobil jenis MVP hitam dengan nomor polisi F 414 RI beberapa kali tampak digunakan oleh SBY dalam sejumlah kegiatan.

Belum diketahui apa yang dibicarakan dalam pertemuan antara SBY dengan Jokowi tersebut. Baik pihak Istana maupun pihak partai Demokrat belum ada yang mau berkomentar soal adanya pertemuan tersebut.

Pengamat: Demokrat Bakal Tinggalkan Jalan Oposisi

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam buka suara terkait pertemuan itu.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (3/10/2023), Umam menyebut bahwa pertemuan Jokowi dengan SBY sebagai upaya untuk melepas bayang-bayang dari kekuatan Megawati Soekarnoputri.

Umam menilai momen pertemuan Jokowi dan SBY dimaknai sebagai sinyal Jokowi akan memberikan jatah kursi menteri kepada Demokrat.

Jika itu terjadi, Demokrat pada akhirnya akan meninggalkan jalan oposisinya dengan berlahan mulai merapatkan barisan ke koalisi pemerintahan.

"Sebab, positioning Demokrat dalam sejumlah wacana perdebatan kebijakan publik, kini tampak bergeser ke tengah, meskipun tetap mencoba menjaga nalar kritis konstruktifnya," kata Umam.

Baca juga: Bertemu SBY, Jokowi Dinilai Ingin Lepas dari Bayang-bayang Tekanan Megawati

Jika hal tersebut benar, maka menurut Umam kondisi tersebut akan menjadi ujian bagi Jokowi.

Apakah ia benar-benar akan membuktikan bahwa dirinya betul-betul memegang kekuatan presidential dengan hak veto politik yang besar.

Atau sebaliknya, tetap akan tunduk di bawah bayang-bayang instruksi pimpinan partai asalnya yang konon pernah menyatakan keberatan atas masuknya Demokrat ke koalisi pemerintahan pada 2019.

Apabila pada akhirnya Jokowi benar memberikan jatah kursi menteri untuk Demokrat, maka hal ini menjadi momentum untuk Jokowi terbebas dari bayang-bayang tekanan Megawati.

Baca juga: SBY Temui Presiden Jokowi, Partai Demokrat Ambil Bagian dalam Reshuffle Kabinet?

"Jika Jokowi akhirnya memberikan jatah kursi menteri kepada Demokrat, maka hal ini akan menjadi momentum besar bagi terjadinya rekonsiliasi kekuatan politik Jokowi dan SBY, yang terbebas dari bayang-bayang tekanan Megawati," tutur Umam.

SBY Temui Presiden Jokowi, Partai Demokrat Ambil Bagian dalam Reshuffle Kabinet?

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa kedatangan SBY itu berbarengan itu munculnya isu reshuffle kabinet.

Isu itu berhembus setelah ada kabar salah seorang menteri yang diduga kuat terlibat dalam kasus korupsi yang saat ini sedang diusut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Namun hingga saat ini belum ada keterangan resmi bagi dari Istana maupun Partai Demokrat terkait dengan pertemuan SBY denganJokowi sore tadi.

Partai Demokrat enggan berandai-andai mengenai peluang masuk kabinet pemerintah setelah pertemuan tersebut.

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan, keputusan mengenai perombakan kabinet merupakan kewenangan penuh Jokowi.

Baca juga: BREAKING NEWS: SBY Mendadak Temui Presiden Jokowi di Istana Bogor, Isi Pertemuan Masih Misteri

"Reshuffle itu ranahnya Bapak Jokowi," kata Herzaky kepada Kompas.com, Senin (2/10/2023).

Herzaky mengeklaim, partainya memilih fokus bekerja untuk rakyat ketimbang memikirkan kursi di kabinet.

Ia juga mendoakan agar pemerintahan Jokowi dapat berjalan lancar di sisa satu tahun menjelang pergantian kekuasaan pada 2024.

"Kami fokus bekerja untuk rakyat, yang pasti doa kami untuk Pak Jokowi setahun ini bisa menutup pemerintahannya dengan makin baik dan makin manis," ujar Herzaky.

Bicara isu politik terkini

Secara terpisah Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebut pertemuan itu pasti membicarakan masalah kebangsaan dan situasi politik terkini.

"Benar sore tadi ada silaturahmi kebangsaan antara Pak SBY dan Pak Jokowi," kata Kamhar saat dikonfirmasi Tribunnews, Senin (2/10/2023).

Kamhar memastikan, pertemuan itu pasti ada kaitannya dengan agenda politik kebangsaan.

Hanya saja, Kamhar tidak membeberkan secara detail soal apa saja yang dibahas dalam pertemuan antara SBY dengan Jokowi tersebut.

"Pertemuan dua Presiden, Presiden RI ke-6 Pak SBY dan Presiden Jokowi tentu yang dibicarakan terkait politik kebangsaan dan politik kenegaraan," kata Kamhar.

Namun dia meyakini, kalau pertemuan itu merupakan bagian dari silaturahmi politik yang diyakininya akan membuat dinamika politik menjadi lebih sejuk.

Baca juga: SBY Mendadak Temui Presiden Jokowi, Demokrat: Kami Ingin Dinamika Politik berjalan Sejuk

"Silaturahmi ini kami yakini akan memberi dampak positif membuat dinamika politik menjadi lebih teduh dan sejuk," ujarnya.

Sebelumnya dikabarkan Presiden menerima kunjungan SBY di Istana Bogor.

Mobil yang ditumpangi SBY terpantau melintas di depan Istana Bogor pada sekitar pukul 16.52 WIB lalu masuk ke dalam kompleks Istana Bogor melalui pintu yang terletak di samping Gereja Zebaoth.

Presiden ke-6 RI itu menggunakan mobil berpelat F 414 RI yang biasa ditumpangi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Mobil mobil F 414 RI tersebut memang biasa digunakan SBY dalam beberapa kegiatan.

BERITA VIDEO: Kata Demokrat soal Pertemuan SBY dan Jokowi seusai Deklarasikan Prabowo, Tak Berharap Jatah Menteri

Mobil yang sama juga ditumpangi SBY saat hadir ke kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (17/9/2023) lalu.

Jokowi terpantau mengantar SBY keluar dari Istana Bogor hingga presiden keenam Republik Indonesia itu masuk ke dalam mobil.

Pertemuan antara Jokowi dan SBY ini berlangsung kurang dari satu jam. SBY sebelumnya terpantau masuk ke kompleks Istana Bogor sekira pukul 16.52 WIB.

Pertemuan ini digelar setelah Partai Demokrat mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024.

Sebelumnya, Demokrat tergabung dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan tetapi pada akhirnya memilih hengkang.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved