Pemilu 2024
Elektabilitas Terus Naik, Anies-Cak Imin Diproyeksi Dominasi Pulau Jawa di Pilpres 2024
Elektabilitas Terus Naik, Anies-Cak Imin Diproyeksi Bakal Dominasi Suara di Pulau Jawa Dalam Pilpres 2024
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tren penguatan elektabilitas pasangan bakal calon presiden (capres) - cawapres, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) diproyeksikan terus meningkat.
Anies pun diproyeksi akan mendominasi suara di Pulau Jawa.
"Hasil beberapa survei terbaru menunjukkan bahwa tren di mana Anies tak terbendung menggerus suara kandidat lainnya, khususnya Prabowo," kata Direktur Eksekutif Politika Research & Consulting (PRC) Rio Prayogo.
Selain itu, katanya, Anies juga mengalami penguatan di seluruh provinsi besar di Pulau Jawa, baik Jabar, Jateng, maupun Jatim.
Pada saat bersamaan, Ganjar Pranowo mengalami pelemahan di Jateng, dan Prabowo mengalami pelemahan di Jabar dan Jatim.
"Jika tren tersebut terus berlangsung, bukan tidak mungkin Anies-Gus Muhaimin akan mendominasi Pulau Jawa," kata Rio.
Dia menambahkan, strategi koalisi perubahan mengakuisisi PKB merupakan langkah strategis dan masif, yang terbukti berhasil menaikkan elektabilitas Anies Baswedan.
Baca juga: Ditantang Sujiwo Tejo Bujuk Dirinya Salat, Ini Jawaban Ustaz Dasad Latif yang Bikin Semua Terdiam
Baca juga: Elektabilitas Anies di Jateng dan Jatim Melonjak Tajam, Eks Ketua KPU Jateng Ungkap Pemicunya
Tak Hanya Pengaruh Cak Imin, Kebijakan Blunder Jokowi Jadi Pemicu Melejitnya Elektabilitas Anies
Elektabilitas Anies Baswedan mengalami kenaikan setelah PKB bergabung dalam Koalisi Perubahan dan Muhaimin Iskandar ditetapkan sebagai calon wakil presiden, berdasarkan temuan lembaga survei Politika Research & Consulting (PRC) sebelumnya dan terbaru Indo Riset yang dirilis Senin (25/9/2023).
Menurut pemerhati politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Dr. Bramastia, dukungan PKB hanya salah satu faktor menguatnya tingkat keterpilihan Anies Baswedan. Bagi dia, ada dua penyebab lainnya.
"Pertama, survei itu muncul dan suara Anies membesar karena situasi politik di pemerintahan Jokowi sekarang ini terutama (setelah mencuatnya) kasus Rempang," jelasnya dalam siaran tertulis pada Selasa (26/9/2023).
Dia menjelaskan di masa-masa akhir pemerintahan Jokowi ini banyak muncul kebijakan blunder yang menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat.
Bahkan isu kerakyatan, nasionalisme, dan revolusi mental yang digaungkan Jokowi selama ini tidak terlihat jejaknya.
Justru yang tampak sebaliknya.
"Ketika yang terjadi antitesa, pendukung Jokowi ini mengalami sebuah kesadaraan kritis. Angin perubahan lambat laun semakin mengencang. Akhirnya justru (dukungan) mengarah kepada Anies," beber dosen Program Pascasarjana UNS Solo ini.
Baca juga: Hampir Terjerat Kasus Film Dewasa, Sony Tulung Dipolisikan Mantan Istri Raden Indrajana, Ada Apa?
Baca juga: Elektabilitas Anies di Jateng dan Jatim Melonjak Tajam, Eks Ketua KPU Jateng Ungkap Pemicunya
Sekretaris KPU Jakarta Dirja Abdul Kadir Ungkap Pekerjaan KPUD Jakarta Belum Selesai |
![]() |
---|
Sempat Khawatir pada Kerawanan, KPU Jakarta Apresiasi Kinerja Polri Amankan Pelaksanaan Pilkada 2024 |
![]() |
---|
DKPP Prihatin Masih Banyak Penyelenggara Pemilu Tidak Netral di Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Bawaslu Kabupaten Bekasi Rilis Laporan Akhir Pengawasan Pemilu 2024, Ini Hasilnya |
![]() |
---|
Gugatan Kader PKB Calon Anggota DPR Terpilih yang Dipecat Cak Imin Dikabulkan Bawaslu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.