Ujian Praktik SIM C

Tanpa Angka 8 dan Zig-zag Pemotor Pede, Kombes Latif Usman: Lulus Ujian Praktik Sim C Tinggi

Pemotor kini lebih pede untuk mengurus SIM C baru, seba ujian praktik tak seperti dulu, sulit.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Valentino Verry
istimewa
Dirlantas Polda Metro Jaya (PMJ) Kombes Latif Usman mengatakan angka keberhasilan ujian praktik CIM C kini tinggi, karena pemotor jadi lebih mudah tanpa angka 8 dan zig-zag. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman mengklaim, angka keberhasilan melakukan ujian praktik pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) pengendara motor alias SIM C mengalami peningkatan.

Hal itu setelah praktik ujian SIM C dibuat lebih mudah dengan menghilangkan lintasan berbentuk angka 8 dan Zig-zag.

Kemudian menggantinya dengan menjadi lintasan berbentuk huruf S.

"Keberhasilan pasti tinggi, mendekati hampir 80 sampai 90 persen," ujar Latif, kepada wartawan, Jumat (22/9/2023).

Dengan demikian, ia menuturkan masyarakat jadi antusias serta mengapresiasi jalur baru praktik SIM C tersebut.

"Mereka mengapresiasi dan mereka antusias untuk berlatih dan mereka istilahnya percaya diri dalam pelaksanaan ujian," katanya.

"Sehingga praktik-praktik yang tidak benar, ya harus kami hilangkan," sambungnya.

Baca juga: UJian Praktek SIM C Menuai Kontroversi, Ditlantas Polda Metro Jaya kini Permudah, cuma Letter S

Bukan Sirkus

Mulai awal Agutus 2023 Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Kakorlantas Polri) resmi menghapus rute zigzag dan pola angka 8 dalam ujian praktik Surat Izin Mengemudi (SIM) C untuk sepeda motor.

Kini, sirkuit praktik SIM C tersebut jauh lebih sederhana, yakni dengan hanya melibatkan lima tahapan serta jalur sirkuit yang diperluas, dari semula 200 centimeter menjadi 250 centimeter.

Selain itu, patok-patok pada jalur ujian praktik SIM C itu juga dipangkas jumlahnya.

Selaras dengan hal itu, Gerrardus Foe Simbolon (31) salah satu warga yang hari ini berkesempatan melakukan uji coba di Satpas Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, menyebut bahwa praktik SIM saat ini lebih manusiawi dibandingkan sebelumnya.

Baca juga: Mulai Senin 7 Agustus Buat SIM C Lebih Mudah Cuma Rp 100.000 Tanpa Calo

"Kalau yang lama itu kebanyakan kelok-keloknya, karena (polanya) angka 8 muter gitu loh, jadi agak mustahil kalau kakinya enggak napak, enggak napak di bawah, kayak sirkus," kata Foe saat ditemui di Satpas Polda Metro Jaya, Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (4/8/2023).

"Kalau yang ini sih masih memungkinkan untuk enggak napak, karena jarak lintasannya juga lebar, kalau dulu kan kecil dan agak ribet karena bentuknya angka 8," lanjutnya.

Pria asal Depok, Jawa Barat itu mengatakan, sirkuit praktik SIM C baru ini juga lebih merepresentasikan jalan raya sesungguhnya.

Mulai dari belokan, rambu lalu lintas, hingga yellow box (kotak kuning) yang biasa ada sebelum lampu lalu lintas.

Baca juga: Persulit Masyarakat, Kapolri Minta Ujian Praktek SIM C Segera Direvisi: Lulus Jadi Pemain Sirkus

"Bisa dibilang merepresentasikan jalan raya, seperti belokannya ada rambu berhenti, terus ada yellow box emang ada tuh di depan lampu merah kan, baru tau juga ternyata enggak boleh berhenti di yellow box-nya itu," jelas Foe.

Kendati begitu, Foe berharap agar Kakorlantas Polri lebih bisa menyosialisasikan materi pada praktik ujian SIM C secara nyata.

Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi pengemudi nakal yang kerap melakukan pelanggaran lalu lintas di jalan raya.

"Baik sih, bagus, paling cuman ke penerapan ke manusianya kali, karena kan manusianya juga suka asal trabas trobos aja kan di lampu merah," kata Foe.

Polri resmi menghilangkan ujian praktik SIM C angka 8 dan zig-zag. Warga merasa ujian praktik ini lebih manusiawi dan tidak dipaksa seperti bermain sirkus seperti sebelumnya.
Polri resmi menghilangkan ujian praktik SIM C angka 8 dan zig-zag. Warga merasa ujian praktik ini lebih manusiawi dan tidak dipaksa seperti bermain sirkus seperti sebelumnya. (Wartakotalive.com/ Nuri Yatul Hikmah)

Baca juga: VIDEO Emak-Emak Ngamuk Dan Ngadu Ke Kapolri Anaknya 13 Kali Gagal Ujian SIM

"Kalau penerapan yellow box tadi, paling harus disosialisasikan lagi, soalnya banyak yang belum mengerti, baru tahu juga kalau ternyata tuh enggak boleh berhenti di yellow box," imbuhnya.

Sementara itu, warga lain yakni Wasti (25) mengaku tidak merasa kesulitan kala pertama kali mengikuti ujian praktik SIM C dengan sirkuit baru itu.

Menurutnya, ujian praktik itu jauh lebih mudah ketimbang kala Kakorlantas menerapkan pola angka 8.

"Sebenarnya enggak begitu sulit, cuman karena grogi diliatin banyak jadi waktu tadi kan ada patok, yang sebenarnya kalau saya enggak boleh turun kakinya. Tapi kalau tikungannya enak enggak mepet (jaraknya)," kata Wasti saat ditemui, Jumat.

Wanita berkaca mata itu mengaku, pada usia 18 tahun dirinya pernah gagal mengikuti ujian praktik SIM angka 8 itu.

Hingga kini dirinya sudah menginjak kepala dua, Wasti belum mencobanya lagi.

Kendati begitu, setelah hari ini mendapatkan kesempatan untuk uji coba SIM, dia mengaku bakal mencobanya lagi lantaran jalurnya lebih mudah.

"Kayaknya bisa sih karena kan udah nyoba sekali dulu, jadi udah ngerti alurnya gimana terus bisa memperkirakan tikungan-tikungan sama belokan motornya harus gimana," pungkasnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved