Pemilu 2024

Singgung Partai yang Suka Pencitraan, Djarot Minta Kaesang Pikir Ulang Keputusannya Gabung PSI

Diketahui Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Penulis: Desy Selviany | Editor: Feryanto Hadi
Tribunnews.com/Naufal Lanten
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat meminta agar Kaesang berpikir ulang untuk bergabung dengan PSI 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat memberikan wejangan kepada putra bungsu Presiden Jokowi Kaesang Pangarep yang kabarnya masuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Seperti dimuat live Facebook Kompas.com Kamis (21/9/2023) Djarot mengaku belum mengetahui betul terkait isu bergabungnya Kaesang Pangarep ke PSI.

Namun, sebagai Politisi yang sudah puluhan tahun di politik, Djarot pun memberikan wejangan kepada Kaesang Pangarep.

Kata Djarot, Kaesang diharapkan turut mengevaluasi dan mempelajari ideologi dari partai tersebut.

Apakah ideologi yang diusung partai tersebut bisa diterjemahkan ke dalam program perjuangan partai atau tidak.

Selain itu, evaluasi dan pelajari tata kelola organisasi partai juga tidak kalah pentingnya.

Misalnya saja apakah partai tersebut ke depannya menjadi partai sehat atau hanya partai elektoral yang berbasis ke pencitraan.

“Bisa juga dilihat dievaluasi pelajari bagaimana tata kelola organisasi partai, apa dia ke depan akan menjadi partai yang sehat atau justru dia hanya partai elektoral yang berbasis pada pencitraan,” saran Djarot.

Baca juga: Pengamat Cium Kejanggalan, Sama-sama di Koalisi Perubahan tapi Ada Demarkasi Antara PKS dan NasDem

Baca juga: PSI Tunggu Prabowo Subianto Tentukan Cawapres sebelum Resmi Labuhkan Dukungan

Kata pengamat

Sebelumnya, Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin, menilai kabar bergabungnya Kaesang ke PSI bukan hanya sekadar gimik belaka.

Sebab, dia menduga ada ketidaknyamanan keluarga Jokowi dengan PDIP.

Baca juga: Gibran Yakin Siluet dan Suara di Video Mawar Bukan Sosok Kaesang, PSI Harus Menjelaskan

"Bisa jadi keluarga Jokowi di PDIP mungkin ada ketidaknyamanan, sehingga ya tadi pilihan Kaesang untuk menjadi Ketua Umum PSI bisa saja diambil," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (21/9/2023).

Terkait adanya larangan satu keluarga beda parpol di PDIP, Ujang berpendapat hal itu tergantung bagaimana ketegasan sikap dari partai berlambang kepala banteng moncong putih itu.

Ujang mencontohkan soal penegakan aturan organisasi PDIP yang tegas pada kader PDIP yang menjadi Gubernur Maluku Utara Murad Ismail.

Menurutnya, Murad dipecat PDIP karena istrinya bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Karena itu, kita lihat apakah ada keberanian atau tidak dari Jokowi untuk menendang aturan itu," ujarnya.

Baca juga: Pengakuan Presiden Jokowi Soal Kaesang Gabung PSI: Sudah Minta Doa dan Restu

"Artinya kalau Kaesang masuk PSI artinya melangar aturan di PDIP. Jadi kita lihat saja perkembangannya bagaimana," imbuhnya.

Menurut Ujang, kurang tepat jika Kaesang memutuskan bergabung dengan PSI.

Pasalnya, jika ingin memikirkan jangka panjang seharusnya Kaesang berlabuh ke kapal besar bernama PDIP.

"Nah apakah keputusan tepat atau tidak ya tentu pertimbangannya ada pada Kaesang," ujarnya.

"Kalau menurut saya, kurang tepat kalau kita ingin mengikuti politik jangka panjang," imbuhnya.

"Artinya kalau berpolitik kan ikut perahu besar kapal besar kan PDIP," lanjut Ujang.

Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dikabarkan bakal bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Kabar itu makin menguat setelah akun Instagram dan Twitter (X) resmi PSI mengunggah sebuah video pendek yang menampilkan siluet mirip Kaesang dengan suara yang juga diduga kuat suara Kaesang.
Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dikabarkan bakal bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Kabar itu makin menguat setelah akun Instagram dan Twitter (X) resmi PSI mengunggah sebuah video pendek yang menampilkan siluet mirip Kaesang dengan suara yang juga diduga kuat suara Kaesang. (Akun medsos PSI)

Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendadak menjadi sorotan karena unggahan di akun sosial medianya.

Bukan tanpa sebab, PSI mengunggah video seorang pria yang mengaku bernama mawar.

Dalam video itu, memang tidak diperlihatkan wujud asli sosok pria bernama mawar itu.

Akan tetapi, suara tersebut diduga mirip dengan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep.

Video tersebut diunggah akun resmi PSI melalui Instagram maupun X atau yang dulu bernama Twitter.

Video itu dibuka dengan adanya suara yang diduga Presiden Jokowi dan Kaesang.

Selanjutnya, suara pria yang diduga Kaesang itu berbicara bahwa namanya Mawar.

Seorang pria yang bernama mawar itu memantapkan hati untuk mulai masuk ke dalam politik.

"Namaku Mawar. Bukan nama sebenarnya. Saat ini aku sudah memantapkan hati untuk masuk ke politik. Aku memang belum punya pengalaman di politik. Namun aku punya tujuan yang besar untuk Indonesia lebih baik. Semoga jalan yang aku pilih adalah jalan yang benar," demikian suara pria dalam video yang diposting PSI seperti dilihat Tribunnews, Rabu (20/9/2023).

Saat dikonfirmasi, Sekjen PSI Isyana Bagoes Oka mengaku pihaknya masih belum bisa berbicara banyak.

Dia hanya memohon doa kepada masyarakat Indonesia.

"Saya belum bisa berbicara banyak. Mohon doanya ya," kata Isyana kepada wartawan, Kamis (21/9/2023).

Sementara itu, Wakil Dewan Pembina PSI Grace Natalie juga mempertanyakan apakah orang yang di balik suara itu merupakan Kaesang.

Jika benar, dia pun mengaku senang mendengar hal tersebut.

"Masa iya itu Mas Kaesang? Serupa kan belum tentu sama. Kita berdoa aja," jelas Grace.

Respons Jokowi

Publik menunggu keberanian Presiden Jokowi menabrak aturan internal PDIP soal keluarga yang berbeda partai.
Publik menunggu keberanian Presiden Jokowi menabrak aturan internal PDIP soal keluarga yang berbeda partai. (DOK instagram @ganjar_pranowo)

Presiden Joko Widodo mengakui putra bungsungya Kaesang Pangarep meminta restu bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sebagai orangtua, Jokowi selalu memberi kebebasan kepada anak-anaknya. Terlebih Kaesang sudah berkeluarga dan bisa bertanggung jawab kepada diri sendiri.

Jokowi mengungkapkan, sebelum menyatakan bergabung dengan PSI, Kaesang berbicara dulu kepadanya meminta doa restu.

"Ya biasa di dalam keluarga, selalu minta doa restu," kata Presiden Jokowi.

"Karena misalnya saya bilang tidak pun dia juga tetap akan jalan. Anak-anak saya seperti itu," katanya di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Jokowi kemudian menuturkan, Kaesang sudah menikah dan mempunyai keluarga sendiri.

Jadi keputusan apapun sudah menjadi tanggung jawab Kaesang sendiri.

"Ya kan saya sudah sering menyampaikan. Anak-anak itu kalo sudah berkeluarga itu sudah punya rumah sendiri, sudah punya istri ya sudah harus mandiri dan harus tanggung jawab," ujarnya.

"Artinya apa yang diputuskan sudah menjadi tanggung jawab dia," jelas Jokowi seperti dilansir Tribunnews.

Hal yang sama diungkapkan Ketua DPP PDIP bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat.

Meski Jokowi adalah kader PDIP, partainya tidak bisa melarang putra bungsu Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pasalnya, Kaesang dianggap sudah dewasa dalam berpikir dan menentukan sikap politiknya.

"Kaesang sudah menikah, sudah punya preferensi sendiri. Beliau punya keluarga inti sendiri dong? Ingat enggak? Benar enggak?" kata Djarot ditemui di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/9/2023).

Djarot menekankan, pihaknya baru bisa melarang dan mengingatkan aturan partai jika yang bersangkutan adalah keluarga inti.

Dia mencontohkan, misalnya seorang suami dan istri yang merupakan keluarga inti, memiliki preferensi partai atau menjadi anggota partai yang berbeda.

Jika demikian, menurut Djarot, maka partai berhak mengingatkan aturan partai.

Namun, pada kasus Kaesang, Djarot berpandangan bahwa Kaesang itu sudah tidak menjadi tanggungan Jokowi yang merupakan kader PDIP. Kaesang juga sudah memiliki keluarga inti sendiri.

"Misalkan saya, bojo-ku (istriku) misalnya, bojo ku itu keluarga inti lho. Tiap malam masih tidur bareng-bareng.

Masak, bojo-ku di partai sebelah? Nah saya di PDI Perjuangan? Nah itu enggak boleh," ujarnya.

"Anak ku, yang menjadi tanggungan, yang masih SMA, masih mahasiswa (belum menikah), nah itu enggak boleh (beda partai), itu keluarga inti," imbuh dia.

Oleh karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meyakini PDI-P tidak akan memanggil Jokowi untuk melakukan klarifikasi terkait Kaesang. Apalagi, tambah Djarot, Kaesang sudah dewasa dan bisa berdiri sendiri.

"Enggak perlu kita klarifikasi. Ngapain? Orang bisa mandiri," tutur Djarot.

Sebelumnya diberitakan, Kaesang Pangarep dikabarkan menjadi kader PSI. Hal ini dilihat dari akun Instagram dan akun Twitter DPP PSI @psi_id pada Rabu (20/9/2023) pukul 18.01 WIB.

Baca juga: PSI Tunggu Prabowo Subianto Tentukan Cawapres sebelum Resmi Labuhkan Dukungan

Ketua DPD PSI Solo, Antonius Yogo Prabowo membenarkan, kabar suami Erina Gudono bergabung PSI.

Dia mengatakan suara yang ada dalam tayangan video "Mawar" adalah suara Kaesang.

Menurut dia, bergabungnya Kaesang ke PSI melalui proses panjang.

"Kemudian kemarin sore pukul 18.00 WIB resmi dirilis video bergabungnya dengan nama samaran mawar ke PSI.

Ditandai di belakangnya ada logo PSI dan di-upload di lamannya PSI resmi Instagram maupun Facebook," kata Yogo ditemui di Kantor PSI Solo, Jawa Tengah.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved