Pilpres 2024

Ganjar Pranowo Nostalgia Tempat Romantis di UGM Sampai Lokasi Bertemu dengan Sang Istri Siti Aqitoh

Bakal capres dari PDIP, Ganjar Pranowo, bernostalgia saat kualiah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

|
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
Wartakotalive/Fitriyandi Al Fajri
Bacapres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo bernostalgia saat kualiah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. 

Anies Baswedan Sindir Ganjar dan Prabowo

Seperti dibicarakan sebelumnya bahwa tiga bacapres dijadwalkan akan menghadiri acara bertajuk "Bacapres Bicara Gagasan" yang diselenggarakan oleh UGM berkolaborasi dengan salah satu media di Grha Sabha Pramana UGM, Selasa (19/9/2023).

Tiga bacapres itu adalah Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

Acara dibagi menjadi tiga sesi.

Sesi pertama dijadwalkan untuk Anies selaku bacapres yang diusung oleh Koalisi Perubahan.

Sesi kedua untuk Ganjar Pranowo yang diusung oleh dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Dilanjut sesi ketiga untuk Prabowo Subianto dari Partai Gerindra yang juga diusung oleh parpol Koalisi Indonesia Maju.

Anies Baswedan menyindir Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di acara diskusi terbuka di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa (19/9/2023).

Sindiran itu dilayangkan Anies Baswedan saat ditanyai soal energi ramah lingkungan untuk Indonesia.

Baca juga: Di Depan Najwa Shihab, Anies Baswedan Mengaku Masih Kredit Rumah

Dikutip dari Youtube Universitas Gadjah Mada Anies Baswedan mengaku hadir dalam diskusi transisi energi Indonesia ke depan.

Sayangnya kata Anies, hanya ia yang hadir dalam diskusi tersebut sementara dua bakal Capres lainnya absen.

"Kemarin diadakan diskusi transisi energi Indonesia kedepan dan dari tiga bacapres diundang, sayangnya hanya satu Capres yang datang," bebernya.

Anies Baswedan pun menyinggung soal sejumlah perjanjian internasional agar Indonesia mau meningkatkan energi ramah lingkungan.

Baca juga: Di Depan Najwa Shihab, Anies Baswedan Mengaku Masih Kredit Rumah

Namun menurutnya, hingga kini belum ada upaya konkret untuk mencapai target perjanjian internasional tersebut.

Misalnya saja hingga kini belum ada sinkronisasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved