Pilpres 2024

Rais Aam PBNU Kiai Miftach : NU Itu Kura-Kura dalam Perahu, Ambil Jarak dengan Partai Politik

Rais Aam PBNU Kiai Miftachul Akhyar kecewa banyak tokoh NU yang ikut terlibat politik praktis. Dia mengingatkan NU menjaga jarak dengan semua partai.

Editor: Rusna Djanur Buana
KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Miftachul Akhyar, pada pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU, Senin (18/9/2023), di Pondok Pesantren Al Hamid Putra, Cilangkap, Jakarta Timur. Dia menyebut menghadapi Pilpres NU memilih bersikap kura-kura dalam perahu. 

Yaqut menegaskan, NU terikat dengan Khittah 1926, di mana mereka tidak boleh terikat ke partai manapun.

Sehingga, kata dia, NU harus mengambil jarak terhadap semua partai politik.

"NU itu terikat pada Khittah 1926. Yang artinya bahwa dia tidak... Atau mengambil jarak yang sama terhadap semua partai," imbuhnya.

Jangan tebar ketakutan

Sebelumny Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengingatkan para aktor politik untuk tidak bermanuver yang bisa menakuti-nakuti dan menggangguan ketentraman di tengah masyarakat.

Hal itu disampaikan Gus Yahya merespons situasi politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang semakin memanas jelang pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).

"Kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk berupaya menjaga ketenangan, ketentraman, dan pesan ini tentu pertama kali kami sampaikan, paling utama kami sampaikan kepada para aktor politik," kata Gus Yahya di kantor PBNU, Jumat (15/9/2023).

"Jangan sampai di dalam kompetisi politik, jangan sampai para aktor ini membuat manuver-manuver yang me-rescare (menakut-nakuti) ketenteraman, ketenangan apalagi keselamatan masyarakat," imbuhnya.

Gus Yahya menilai model pertarungan politik saat ini lazim menggunakan upaya menakut-nakuti masyarakat.

Ia menyebut ada banyak berita bohong, klaim hingga provokasi yang dimanfaatkan untuk meningkatkan elektabilitas sekaligus mengurangi citra lawan.

Baca juga: Sebut Nama Soekarno, Ketua PBNU Gus Yahya: Yang Memburu Jabatan Dipastikan Bukan Orang NU

"Kita semua sadar, model pertarungan politik yang sekarang lazim dilakukan oleh aktor-aktor, mulai dari platform internet dengan hoaks dan provokasi sampai dengan masalah yang sengaja dipicu di tengah masyarakat.

Sebab itu kami menyerukan agar hal-hal yang dapat mengancam ketenteraman dan kesentosaan masyarakat ini jangan sampai dilakukan oleh aktor-aktor politik," tambah Gus Yahya.

Di sisi lain, dia meminta agar para politikus berkompetisi secara rasional dan tenang. "Jangan hanya karena ingin menang, lalu me-rescare masyarakat yang jadi korban," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menag: Tidak Boleh Ada Partai yang Mengklaim Paling NU"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved