Pilpres 2024
Rais Aam PBNU Kiai Miftach : NU Itu Kura-Kura dalam Perahu, Ambil Jarak dengan Partai Politik
Rais Aam PBNU Kiai Miftachul Akhyar kecewa banyak tokoh NU yang ikut terlibat politik praktis. Dia mengingatkan NU menjaga jarak dengan semua partai.
Yaqut menegaskan, NU terikat dengan Khittah 1926, di mana mereka tidak boleh terikat ke partai manapun.
Sehingga, kata dia, NU harus mengambil jarak terhadap semua partai politik.
"NU itu terikat pada Khittah 1926. Yang artinya bahwa dia tidak... Atau mengambil jarak yang sama terhadap semua partai," imbuhnya.
Jangan tebar ketakutan
Sebelumny Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengingatkan para aktor politik untuk tidak bermanuver yang bisa menakuti-nakuti dan menggangguan ketentraman di tengah masyarakat.
Hal itu disampaikan Gus Yahya merespons situasi politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang semakin memanas jelang pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).
"Kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk berupaya menjaga ketenangan, ketentraman, dan pesan ini tentu pertama kali kami sampaikan, paling utama kami sampaikan kepada para aktor politik," kata Gus Yahya di kantor PBNU, Jumat (15/9/2023).
"Jangan sampai di dalam kompetisi politik, jangan sampai para aktor ini membuat manuver-manuver yang me-rescare (menakut-nakuti) ketenteraman, ketenangan apalagi keselamatan masyarakat," imbuhnya.
Gus Yahya menilai model pertarungan politik saat ini lazim menggunakan upaya menakut-nakuti masyarakat.
Ia menyebut ada banyak berita bohong, klaim hingga provokasi yang dimanfaatkan untuk meningkatkan elektabilitas sekaligus mengurangi citra lawan.
Baca juga: Sebut Nama Soekarno, Ketua PBNU Gus Yahya: Yang Memburu Jabatan Dipastikan Bukan Orang NU
"Kita semua sadar, model pertarungan politik yang sekarang lazim dilakukan oleh aktor-aktor, mulai dari platform internet dengan hoaks dan provokasi sampai dengan masalah yang sengaja dipicu di tengah masyarakat.
Sebab itu kami menyerukan agar hal-hal yang dapat mengancam ketenteraman dan kesentosaan masyarakat ini jangan sampai dilakukan oleh aktor-aktor politik," tambah Gus Yahya.
Di sisi lain, dia meminta agar para politikus berkompetisi secara rasional dan tenang. "Jangan hanya karena ingin menang, lalu me-rescare masyarakat yang jadi korban," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menag: Tidak Boleh Ada Partai yang Mengklaim Paling NU"
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.