Sejarah Jakarta
Sejarah Jakarta: Museum Nasional Jadi yang Tertua di Asia Tenggara, Sempat Buat Raja Thailand Kagum
Terbakar pada Sabtu (16/9/2023), Museum Nasional atau Museum Gajah menjadi museum tertua di Asia Tenggara.
Di tahun 1862 berbagai koleksi baru ditambah dan museum satu ini dibuka untuk pertama kalinya pada tahun 1868.
Baca juga: Sejarah Jakarta: Istana Merdeka dari Hantu Hingga Penyadapan Hanya Soekarno dan Gus Dur yang Kuat
Tak ayal Museum Nasional Indonesia atau Museum Gajah menjadi museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara.
Museum Nasional dikenal dengan Museum Gajah lantaran terdapat patung gajah di depannya.
Ternyata koleksi patung gajah di Museum Nasional diberikan oleh Raja Chulalongkorn dari Thailand pada tahun 1871 karena kekagumannya dengan museum tersebut.
Patung gajah itu merupakan hadiah khusus Thailand untuk Hindia Belanda dan terbuat dari perunggu.
Jika dilihat dari desain gedung Museum Nasional Republik Indonesia ini menjadi wujud dari pengaruh Eropa bahkan banyak kalangan menilai desainbangunannya sendiri mengadopsi gaya abad pertengahan di Eropa.
Jadi tidak heran bila bentuknya terlihat unik dibandingkan museum lainnya.
Beberapa bagian Museum Nasional menghadirkan ciri khas masing-masing dimana ada Gedung Arca di sisi depan, dan berbagai macam lokasi dengan sebutan Mada.
Tercatat sejak tahun 2001 semua koleksi museum mencapai 109.342 buah kemudian dikenal sebagai salah satu museum terlengkap di Indonesia.
Dari tahun ke tahun koleksi Museum Gajah masih terus bertambah hingga totalnya mencapai 140.000 buah lebih koleksi di tahun 2006.
Koleksi yang dikumpulkan Museum Nasional diambil dari masa pra sejarah Indonesia hingga naskah manuskrip kuno yang berkaitan dengan kerajaan-kerajaan di nusantara.
Semua benda bersejarah berasa dari proses penggalian arkeologis, hasil hibah pada masa Hindia Belanda hingga pembelian.
Saat Indonesia merdeka, pengelolan museum diambil alih oleh Lembaga Kebudayaan Indonesia yang secara resmi berpindah tangan pada 17 September 1962.
Berbagai macam perubahan dibentuk dalam museum ini terutama perubahan bangunan bahkan struktur posisi koleksi museumnya.
Akhirnya, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, No.092/ 0/1979 tertanggal 28 Mei 1979, Museum Pusat ditingkatkan statusnya menjadi Museum Nasional.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/museum-nasional22011.jpg)