Konflik Rempang

Panglima Dayak Pajaji Sebut Ada Penjajahan Gaya Baru di Rempang: Saya Sangat Murka!

Panglima Suku Dayak, Panglima Pajaji mengaku sangat murka melihat ada penjajahan gaya baru terhadap masyarakat dan rakyat di Rempang, Batam.

Istimewa/ FB Panglima Pajaji Skw
Panglima Suku Dayak, Panglima Pajaji mengaku sangat murka melihat adanya penjajahan gaya baru terhadap masyarakat dan rakyat di Rempang, Batam. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Panglima Suku Dayak, Panglima Pajaji yang dikenal dengan nama Agustinus Lucky mengaku sangat murka melihat konflik dan kericuhan di Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Sebab menurut Panglima Pajaji, konflik di sana merugikan dan menyudutkan rakyat Rempang, Batam.

Panglima Pajaji menilai ada penjajahan gaya baru yang dialami masyarakat Rempang, setelah leluhur mereka mampu mengusir penjajah asing dari tanah Rempang.

Karenanya Panglima Papaji mengaku akan mendukung perjuangan masyarakat Rempang mempertahankan tanah leluhurnya.

"Saya akan mendukung saudara saya di Rempang. Jujur darah saya mendidih, melihat kejadian yang terjadi di Rempang," kata Pajaji di akun Facebooknya Panglima Pajaji Skw yang dilihat Wartakotalive.com, Minggu (17/9/2023).

Pajaji mengaku sangat murka melihat penderitaan masyarakat Rempang.

Panglima Suku Dayak, Panglima Pajaji berang atas perlakuan aparat terhadap masyarakat di Pulau Rempang, Batam. Ia merasa senasib dan berjanji akan datang membawa pasukan membantu masyarakat Rempang.
Panglima Suku Dayak, Panglima Pajaji berang atas perlakuan aparat terhadap masyarakat di Pulau Rempang, Batam. Ia merasa senasib dan berjanji akan datang membawa pasukan membantu masyarakat Rempang. Panglima Pajaji mengaku sangat murka melihat adanya penjajahan gaya baru terhadap masyarakat dan rakyat di Rempang, Batam. (Facebook Panglima Pajaji)

Baca juga: Panglima TNI Perintahkan Tentara Piting Rakyat Rempang, Panglima Dayak Pajaji Berang Janji Datang

"Melihat saudara-saudaraku di sana diintimidasi. Saya sangat murka. Sangat murka melihat kejadian itu!" tegasnya.

Menurut Pajaji, negara ini seharusnya mengayomi masyarakatnya dan bukan menjajah dengan gaya baru.

"Negara ini seharusnya mengayomi, bukan menjarah masyarakat saudaraku yang ada di rempang," kata Pajaji.

Apapun yang terjadi kata Pajaji, tanah di Rempang adalah hak dan tumpah darah masyarakat Rempang.

"Saya akan mendukung saudaraku di Rempang. Jangan mau dijajah dengan penjajah berdarah dingin. Bangkit dan melawan. Lawan semua ketidakadilan. Maju terus  pertahankan hak kalian," kata Panglima Pajaji.

Di samping itu, pernyataan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang memerintahkan anggotanya piting rakyat Rempang, Batam, Kepulauan Riau viral di media sosial.

Perintah Panglima TNI Yudo Margono menyusul bentrokan antara aparat dan warga Rempang dan menyoroti momen rakyat Rempang yang anarkis.

Di sisi lain, Panglima Suku Dayak, Panglima Pajaji lantang menyuarakan solidaritasnya untuk masyarakat Rempang Batam.

Panglima Pajaji tampak berang melihat bentrokan di sana dan siap mengerahkan pasukannya demi membela masyarakat adat Kepulauan Rempang di Kepri.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved