Pemilu 2024

Beda dengan PKB, Golkar Tetap Istiqomah Usung Prabowo, Bantah Ridwan Kamil Jadi Cawapres Ganjar

Ridwan Kamil Gagal Jadi Cawapres Ganjar, Golkar Tetap Istiqomah Usung Prabowo Capres 2024, Beda dengan PKB yang Merapat ke Koalisi Perubahan

|
Editor: Dwi Rizki
istimewa
Prabowo Subianto mengundang Ridwan Kamil untuk makan malam di kediamannya, Rabu (13/9/2023). Kuat dugaan keduanya membahas soal Pilpres 2024. 

"Waktu itu kan disepakati, nanti akan dibicarakan secara musyawarah bersama-sama," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar DKI Jakarta Basri Baco menyatakan pihaknya belum membahas kemungkinan Ridwan Kamil (RK) maju dalam kontestasi Pilkada DKI 2024 mendatang.

Menurut Basri, Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Emil, disebut masih berada dalam bursa pencalonan kepala daerah Jawa Barat.

"Belum ada kita bicara mengenai RK (Ridwan Kamil). Secara RK ini masih satu periode di Jabar. Pernah waktu itu juga ngobrol dengan DPP, plotting-nya RK itu di Jabar, Ahmed Zaki Iskandar di DKI, dan Airin Rachmi Diany di Banten," ujar Basri kepada wartawan, Kamis (14/9/2023).

Menurut Basri, berdasarkan hasil dari rapat kerja daerah (rakerda), partai berlambang pohon bering masih mengusung Ketua DPD Golkar Ahmed Zaki Iskandar.

"Kami sosialisasi sudah panjang. Dan calon kita saat ini sesuai musda dan rakerda yaitu Ahmad Zaki Iskandar," kata Basri.

Menurut Basri, perubahan nama untuk calon kepala daerah harus dilalui dengan rakerda, rapimda atau musda, meski tetap dihadiri Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar.

"Ini bukan partai pribadi, setiap untuk keputusan itu harus ditempuh dengan mekanisme yang ada. Partai Golkar itu partai yang demokratis," kata Basri.

Memecah Belah Partai Golkar di Pemilu 2024

Menanggapi hal tersebut,

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menyoroti keputusan Partai Golkar yang menolak usulan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk menjadikan Ridwan Kamil (RK) sebagai kandidat calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.

Menurutnya keputusan yang diambil Partai Golkar sudah tepat.

Lantaran, kata dia, RK masih sangat baru bergabung dengan Golkar.

"Iya memang Golkar sangat rasional sangat hebat tidak mungkin mencawapreskan RK yang baru masuk jadi kader Golkar, masih seumur jagung. Kalau itu dilakukan rugi Golkar, jangan-jangan Golkar hanya jadi batu loncatan RK saja untuk menjadi cawapres," ucap Ujang dihubungi, Kamis (14/9/2023).

Ujang menyebut jika RK menjadi cawapres Ganjar itu bukan atas dorongan Golkar.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved