Pilpres 2024

PKS Tunggu Kunjungan Cak Imin Sebelum Majelis Syuro Setuju Diduetkan dengan Anies Baswedan

Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini buka suara terkait pemilihan Cak Imin sebagai bakal cawapres Anies Baswedan.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Sigit Nugroho
Kompas.com
Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini buka suara terkait pemilihan Cak Imin sebagai bakal cawapres Anies Baswedan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera atau PKS masih memertimbangkan menerima pencalonan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi bakal cawapres Anies Baswedan.

Meski demikian, PKS membuka pintu lebar-lebar untuk Cak Imin.

Demikian dikatakan oleh Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini seperti dimuat live Facebook Tribunnews pada Selasa (5/9/2023).

Jazuli menerangkan bahwa PKS selalu membuka pintu kepada siapapun jelang Pilpres 2024 ini.

Jangankan untuk PKB, untuk partai di luar koalisi perubahan, PKS juga menerima silaturahmi.

Oleh karena itu, PKS akan segera membuka pintu komunikasi dengan Cak Imin.

PKS disebut akan membuka pintu dan dada terbuka apabila Cak Imin mau berkunjung ke PKS.

“Jadi kalau Cak Imin mau datang ke PKS, kami buka pintu dan dada terbuka,” kata Jazuli.

Baca juga: PKS Buka Pintu Lebar-lebar Jika Cak Imin Mau Datang Berkunjung

Namun Jazuli masih enggan menjawab kapan waktu pertemuan Cak Imin dan PKS.

Menurut Jazuli, hal itu persoalan teknis dan jauh lebih baik ditanyakan langsung kepada PKB.

Diharapkan, pertemuan dengan Cak Imin sebelum Musyawarah Majelis Syuro akan mempermudah proses penentuan bakal cawapres tersebut.

Sebelumnya PKS mengaku masih akan merekomendasi nama Cak Imin sebagai bakal cawapres.

Nantinya nama Cak Imin diusulkan untuk dibahas pada Musyawarah Majelis Syura (MMS) PKS.

Baca juga: Jansen Blak-blakan Soal PKB dan Cak Imin, Sebut NasDem Tabrak Semua Prosedur dan Etika

Presiden PKS Ahmad Syaikhu pun mengaku menyambut baik bergabungnya PKB dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Ia pun berharap bergabungnya partai baru dapat memperkokoh koalisi dalam meraih kemenangan di Pemilu 2024.

Surya Paloh Salah Pilih Cak Imin
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menduetkan Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal capres dan bakal cawapres di Pilpres 2024 mendatang.
Pemilihan Surya Paloh terhadap Cak Imin sebagai bakal cawapres Anies dikritisi pengamat politik Citra Insttute, Efriza.
Efriza menilai bahwa Surya Paloh tidak tepat memilih Cak Imin sebagai bakal cawapres Anies.
"Biasanya dia sebagai tim maker kan hebat. Tetapi kok ini Cak Imin bisa lolos," kata Efriza, Selasa (5/9/2023).
Efriza menerangkan bahwa elektabilitas Cak Imin sangat kecil dan tidak mendongkrat suara Anies di Pilpres 2024.
Menurut Efriza, hal itu menjadi sebuah kegagalan Nasdem terutama Surya Paloh dalam memilih pasangan cawapres yang tepat untuk Anies Baswedan.
"Apalagi kita lihat harapan dari masyarakat adalah lahirnya pemimpin yang tidak dari unsur pemerintah, ini jelas gagal karena semuanya unsur pemerintah," terang Efriza.
Oleh karena itu, Efriza menyebut koalisi untuk perubahan hanya tinggal nama lantaran Demokrat sudah tidak menjadi bagian.
Sebab, koalisi untuk perubahan ini dibentuk oleh tiga partai yaitu Demokrat, PKS dan Nasdem beberapa waktu lalu.
"Dampak berikutnya banyak yang akan pindah dari pemilih Anies. Rata-rata mereka dari AHY atau yang kedua mereka kontra terhadap pemerintah," jelas Efriza.
Anies Gagal Cari Pasangan Bersih dari Korupsi
Selain itu, Efriza mengatakan bahwa Anies Baswedan gagal memilih bakal cawapres berkriteria nol.
Artinya Anies tidak bisa memilih pasangannya di Pilpres 2024 dengan tokoh yang bersih dari korupsi.
"Karena bagaimana pun sekarang sudah dipelajari dan ditindak lanjuti lebih jauh oleh KPK kasus Kemenaker (kasus Cak Imin), Cak Imin kan banyak kasus," kata Efriza.
Kegagalan juga dialami oleh Partai Nasdem karena Cak Imin merupakan ketua Umum Partai Politik dari PKB.
Sebab, Nasdem sempat menyatakan ingin pasangan Anies atau Cawapresnya dari non partai politik.
"Kesepakatan politik, piagam politik tim lapan itu gagal, karena berantakan hasilnya, keputusannya sepihak," ujar Efriza.
BERITA VIDEO: Cak Imin Diperiksa KPK Hari Ini, Ini Alasannya!
Gebrak Meja
Di sisi lain, Anies Baswedan mengungkap momen panas puncak perbedaan dalam penentuan cawapres saat rapat di Tim 8 yang menghadirkan perwakilan Anies, Partai NasDem, PKS dan Partai Demokrat.
Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved