Pemilu 2024

Jansen Blak-blakan Soal PKB dan Cak Imin, Sebut NasDem Tabrak Semua Prosedur dan Etika

Jansen Sitindaon Menyebut NasDem Menabrak Semua Prosedur dan Etika Ketika Bawa PKB Masuk Koalisi dan Tunjuk Cak Imin Sebagai Bacawapres Anies

Editor: Dwi Rizki
Kompas.com
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon 

"Jadi ini bukan sekedar soal nama saja, yaitu 5 syarat/kriteria yg dibuat Capres Anies ditambah syarat : berani dan tidak punya beban masa lalu, namun lebih jauh soal proses pengambilan keputusannya," bebernya.

"Yg terjadi kemudian adalah fait accompli 'anda terima tidak?' Jikapun tidak, kami (NasDem) akan terus jalan dan deklarasi," jelasnya.

Meski demikian, Jansen mengaku menghargtai keputusan PKS yang masih bertahan dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Dirinya menyampaikan terima kasih kepada PKS karena telah berjuang bersama sebagai oposisi selama satu dekade terakhir.

"Tapi apapun itu ya sudahlah. Toh sudah terjadi. Dan kami sendiri juga sudah keluar," ungkap Jansen.

"Terimakasih utk sahabat kami PKS atas pernyataan ini. Kawan seiring dan sependeritaan yg selama bertahun-tahun ini telah jadi sahabat kami diluar pemerintahan," jelasnya.

"Maju terus utk kawan semua. Hormat kami, JANSEN SITINDAON," ujar Jansen diakhir postingan.

PKB Gabung Tanpa Persetujuan Demokrat dan PKS

Pernyataan Jansen merujuk sejumlah fakta yang disampaikan PKS.

Dikutip dari Kompas.com, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzzammil Yusuf meyakini bahwa Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) tidak akan guncang jika Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masuk dengan cara yang lebih halus.

Muzzammil menyatakan, partainya sesungguhnya ingin proses masuknya PKB ke koalisi partai politik pendukung Anies itu bisa melalui prosedur yang lebih baik daripada apa yang terjadi.

"Kami sesungguhnya berharap ya ada prosedur yang bisa lebih bagus daripada situasi hari ini. Sesungguhnya koalisi tiga partai itu tidak akan mengalami goncangan apa-apa ketika masuknya PKB dengan cara yang smooth bisa kita lakukan," kata Muzzammil di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (2/9/2023).

Pada kenyataannya, masuknya PKB dan Muhaimin yang diinisiasi Partai Nasdem sangat mendadak, bahkan tanpa menunggu persetujuan PKS dan Partai Demokrat.

Muzzamil mengakui bahwa partainya menyesali situasi yang terjadi, meski ia menerima hal itu sebagai sebuah takdir yang telah terjadi. "Kita tetap beusaha ke depan tetap menata koalisi kita ini," ujar dia.

Muzzammil menyatakan, PKS pun tetap berharap Partai Demokrat agar tetap bertahan menjadi bagian dari koalisi pendukung Anies.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved